Bitcoin(BTC)$111,729.000.83%
Ethereum(ETH)$3,951.980.80%
Tether(USDT)$1.00-0.01%
XRP(XRP)$2.623.92%
BNB(BNB)$1,119.841.55%
Solana(SOL)$193.440.19%
USDC(USDC)$1.00-0.01%
Lido Staked Ether(STETH)$3,951.210.83%Dogecoin(DOGE)$0.196407-0.85%
TRON(TRX)$0.296391-0.85%
Laporan Inflasi AS yang Tertunda Jadi Sorotan, Pasar Kripto Bersiap Hadapi Dampaknya Pasar kripto global kini tengah menanti rilis laporan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk bulan September, yang diperkirakan akan menembus angka 3% untuk pertama…
Berita Terbaru
Harga emas mencetak rekor baru di atas $3.000 per ons akibat ketegangan Timur Tengah dan kebijakan tarif Trump, mendorong permintaan aset safe-haven di tengah ketidakpastian global.
Emas sempat menyentuh rekor $3.245 sebelum terkoreksi tipis akibat membaiknya sentimen risiko. Di balik itu, ketidakpastian tarif, dolar lemah, dan permintaan bank sentral tetap mendukung tren naik.
Emas tergelincir tipis seiring naiknya imbal hasil dan rencana tarif otomotif Trump. Investor menanti data PCE untuk petunjuk arah suku bunga The Fed. Apa implikasinya untuk pasar logam mulia?
Emas koreksi dua pekan beruntun, kini $3,242/oz. Market ragu The Fed memangkas suku bunga cepat, investor fokus ke data pekerjaan AS Jumat ini.
Harga emas turun karena dolar AS menguat, sementara investor menanti kebijakan The Fed dan perkembangan pembicaraan gencatan senjata antara AS dan Rusia.
Spot gold jatuh 3% dalam sepekan terakhir akibat meredanya tensi dagang AS–China dan penguatan dolar. Apakah emas masih jadi aset lindung nilai?
Harga emas turun seiring meredanya ketegangan dagang. Investor fokus pada data ekonomi AS untuk petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.
Harga emas turun karena dolar menguat dan harapan gencatan senjata Rusia-Ukraina, mengurangi minat investor pada aset safe haven.
Ethereum gagal menarik minat pasar meski upgrade Pectra sukses, dengan harga ETH stagnan dan persaingan dari Solana serta Tron makin menguat.


