Jun 24, 2025

Crash

Web Banner Logo Nanovest

Apa Itu _Crash_?

Penurunan harga market yang drastis, atau “_crash_” dapat dipicu oleh dua faktor utama, yakni masalah ekonomi dan kepanikan investor. Masalah ekonomi, seperti penggunaan utang yang berlebihan di _market_, dapat menyebabkan kerentanan. 

Sementara itu, kepanikan terjadi ketika penurunan harga memicu ketakutan dan mendorong investor untuk menjual aset mereka tanpa peduli harga. Beberapa _crash_, seperti yang terjadi pada tahun 2010, disebabkan oleh masalah teknis dalam sistem perdagangan _market_ itu sendiri.

_Crash_ sering kali memiliki efek domino, menyebar dari satu area _market_ yang lemah ke area lain yang sebelumnya dianggap stabil. Misalnya, investor yang mengalami kerugian di _stocks exchange_ mungkin terpaksa menjual aset lain, yang dapat memicu penurunan harga yang lebih luas. 

Untuk mencegah efek yang lebih parah, banyak _stocks exchange_ menggunakan mekanisme “pemutus arus” yang menghentikan perdagangan jika harga turun terlalu tajam.

_Crash_ berbeda dengan _bear_ _market_ karena terjadi dalam waktu yang sangat singkat, hanya beberapa hari, sementara _bear market_ adalah penurunan harga yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. 

_Crash_ dapat memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi secara keseluruhan, menyebabkan resesi atau depresi, dan diikuti oleh penurunan _market_ yang berkepanjangan.

Sejarah _Crash_

Ada sejumlah _crash_ bersejarah di abad ke-20 dan ke-21, berikut ini adalah daftar sejarah yang paling terkenal.

1_. Black Monday, 28 Oktober 1929_

Kehancuran _stocks market_ tahun 1929, yang dimulai pada 24 Oktober dan mencapai puncaknya pada 13 November memicu penjualan panik dan kerugian besar selama dua tahun berikutnya.

Dua setengah tahun kemudian, pada Juli 1932, Indeks Dow Jones Industrial Average mencapai titik terendahnya, setelah merosot 90% dari puncaknya pada September 1929. Ini merupakan penurunan pasar terburuk dalam sejarah Wall Street. 

Indeks Dow Jones baru kembali ke level tertingginya pada tahun 1929 lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1954.

Kehancuran ini memicu lahirnya banyak regulasi federal penting, termasuk Undang-undang Glass-Steagall tahun 1933, yang melarang bank komersial melakukan kegiatan perbankan investasi. Undang-undang ini sebagian besar dicabut pada tahun 1999.

Setelah krisis keuangan tahun 2008, banyak fungsi dari Undang-Undang Glass-Steagall digantikan oleh Undang-undang Dodd-Frank tahun 2010, yang mencakup Aturan Volcker. 

Aturan ini, yang dinamai dari mantan ketua Federal Reserve Paul Volcker, bertujuan mengurangi risiko sistemik dalam sistem perbankan dengan membatasi kemampuan bank untuk melakukan perdagangan spekulatif dan melarang mereka berdagang menggunakan dana milik sendiri.

2. Krisis Keuangan Tahun 2008 dan Keruntuhan Saham

Krisis ekonomi global yang dikenal sebagai Resesi Besar dimulai pada tahun 2007, ditandai dengan penurunan tajam _stocks market_ yang kehilangan lebih dari setengah nilainya. Kejatuhan ini dipicu oleh gelembung harga perumahan, yang disebabkan oleh praktik bank dalam menggabungkan pinjaman menjadi surat berharga berbasis hipotek.

Ketika semakin banyak orang gagal membayar pinjaman mereka, kepercayaan terhadap peringkat kredit surat berharga tersebut merosot, dan surat berharga tersebut menjadi sulit dijual. Kondisi ini memicu krisis keuangan yang merambat ke seluruh dunia, berdampak signifikan pada ekonomi global.

3. _Crash pada Maret 2020_

Setelah mengalami kenaikan pesat selama sebelas tahun, _stocks market_ S&P 500 mencapai puncaknya pada 12 Februari 2020. 

Penurunan _market_ secara bertahap terjadi selama beberapa minggu berikutnya mencapai titik terendah pada 12 Maret dengan penurunan 10%, yang merupakan penurunan harian terburuk sejak tahun 1987. 

Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kekhawatiran investor tentang berakhirnya _market_ _bullish_ yang telah berlangsung lama, serta penyebaran pandemi COVID-19. Meskipun _market_ sempat anjlok, pemulihan cepat terjadi karena didukung oleh paket stimulus pemerintah.

Meskipun “_crash_” pada _stocks market_ bisa menakutkan, hal itu bisa menjadi peluang emas bagi investor. Saat harga di _market_ turun, kamu dapat membeli saham perusahaan berkualitas tinggi dengan harga yang jauh lebih rendah dari biasanya.

Sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami risiko yang terlibat dan lakukan riset yang mendalam.

Nanovest bisa menjadi _platform_ investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik, dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. 

Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 600+ saham AS populer, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano

Bosan berinvestasi sendirian? Bergabunglah dengan ratusan investor lainnya di Nano Social! Dapatkan dukungan, inspirasi, dan wawasan dari komunitas investor yang solid. 

Unduh  aplikasinya sekarang dan mulai perjalanan investasi kamu bersama Nanovest!

Crash
by Ajeng Sri

0 comments


Artikel lainnya