Jun 28, 2024

Mengenal NFT Lending dan Cara Kerjanya

Perkembangan dunia investasi yang terus berubah, terdapat konsep NFT lending yang muncul sebagai salah satu inovasi menarik. Mungkin kamu sudah akrab dengan istilah NFT (Non-Fungible Token), tetapi bagaimana dengan NFT lending? 

Ayo simak tulisan di bawah untuk mengenal lebih jauh apa itu NFT Lending dan bagaimana mekanisme NFT lending dapat menjadi bagian penting dari strategi investasi kamu.

Pengertian NFT Lending

NFT Lending merupakan suatu praktik di mana pemilik NFT dapat melakukan peminjaman kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu, dengan jaminan NFT dan imbalan berupa bunga atau fee tertentu bagi peminjam.

NFT lending diciptakan untuk mengatasi permasalahan likuiditas yang rendah di NFT dengan menurunkan biaya masuk sehingga pembiayaan NFT mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi di pasar NFT.

NFT lending memungkinkan pemilik NFT untuk memperoleh likuiditas dari aset digital tanpa harus menjualnya. Melalui konsep NFT lending, dunia seni digital, real estate virtual, dan aset unik lainnya yang di tokenisasi terintegrasi ke dunia Decentralized Finance (DeFi). 

Jenis-jenis NFT Lending

Terdapat dua jenis NFT lending yang dapat kamu ketahui, yaitu sebagai berikut.

1. NFT lending Peer-to-peer

NFT lending peer-to-peer adalah model di mana pinjaman terjadi secara langsung antara dua pihak, yaitu pemberi pinjaman dan peminjam. Dalam jenis ini, kesepakatan pinjaman dan syarat-syaratnya ditentukan secara langsung antara kedua belah pihak tanpa campur tangan pihak ketiga. 

Jika peminjam membayar pinjaman tepat waktu, NFT akan dikembalikan, dan pemberi pinjaman akan mendapatkan bunga. Jika peminjam gagal membayar, pemberi pinjaman berhak menerima NFT yang menjadi jaminan.

2. NFT lending Peer-to-protocol

NFT lending peer-to-protocol adalah model di mana pinjaman terjadi melalui platform atau protokol DeFi. Pada dasarnya, pemilik NFT menyediakan aset digital mereka sebagai agunan dalam protokol yang menetapkan aturan dan syarat untuk peminjaman.

Untuk menggunakan platform NFT peer-to-protocol, pengguna harus membayar sejumlah uang ke pool penyedia likuiditas. Setelah mereka mengunci NFT yang mereka gunakan sebagai jaminan di brankas digital, peminjam dapat otomatis mengakses likuiditas mereka. 

Peminjam akan diberi waktu 48 jam untuk membayar utang jika nilai NFT yang dijadikan agunan lebih rendah dari pinjaman. Jika tidak, NFT akan ditransfer ke pemberi pinjaman. 

Dalam hal ini, protokol bertindak sebagai perantara antara pemilik NFT dan peminjam, menyederhanakan proses peminjaman dan memfasilitasi likuiditas dalam ekosistem DeFi.

Kegunaan NFT Lending

NFT Lending memiliki peran penting dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) dengan menyediakan solusi likuiditas bagi pemilik NFT. Berikut beberapa kegunaan dari NFT lending 

1. Memperoleh likuiditas

Dengan adanya NFT lending, kamu dapat menggunakan aset NFT sebagai agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman dalam bentuk kripto atau mata uang fiat. 

Proses ini memungkinkan kamu untuk mengakses likuiditas tambahan tanpa harus melepas kepemilikan atas NFT yang kamu miliki.

2. Terintegrasi dengan DeFi

NFT Lending terintegrasi secara langsung dengan ekosistem DeFi, sehingga memungkinkan pemilik NFT untuk mengakses berbagai layanan keuangan DeFi, seperti pinjaman, staking, atau pertukaran aset, menggunakan NFT mereka sebagai agunan. 

Dengan demikian, NFT lending membuka peluang bagi pemilik NFT untuk memanfaatkan berbagai peluang investasi dan keuangan yang tersedia di dunia kripto, sambil tetap mempertahankan kepemilikan aset digital.

Cara Kerja NFT Lending

1. Pengguna Melakukan Peminjaman

Apabila ingin memperoleh pinjaman dengan menggunakan NFT sebagai jaminan, kamu dapat memilih platform pemberian pinjaman atau protokol NFT lending yang sesuai dan mengikuti proses pendaftaran yang diperlukan.

2. Mengevaluasi Nilai NFT

Platform atau komunitas pengguna lain dalam platform akan menaksir dan menentukan nilai NFT sebagai menjadi dasar untuk menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan atau diterima. 

Penilaian nilai NFT dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti keunikan, riwayat harga pasar sekunder yang stabil, popularitas, dan permintaan pasar terhadap NFT tersebut.

3. Menyalurkan Pinjaman

Setelah nilai NFT telah disepakati, pemberi pinjaman memberikan pinjaman kepada pemilik NFT, biasanya dalam bentuk stablecoin. Kemudian, NFT akan dikunci dalam sebuah kontrak pintar hingga pinjaman dilunasi. Kontrak pintar biasanya menentukan jumlah, durasi, dan suku bunga yang diinginkan untuk pinjaman.

4. Melunaskan Pinjaman

Pinjaman yang diberikan harus dilunasi sesuai dengan persyaratan yang disepakati, termasuk suku bunga dan jangka waktu pinjaman. Setelah pinjaman dilunasi, NFT yang dijaminkan sebagai agunan akan dibuka dan dikembalikan kepada pemiliknya. 

Namun, jika pinjaman tidak dilunasi tepat waktu, jaminan NFT akan otomatis ditransfer ke pemberi pinjaman oleh kontrak pintar. Peristiwa ini dikenal juga dengan istilah likuidasi.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Sebelum melakukan NFT Lending, terdapat beberapa faktor penting yang perlu kamu pertimbangkan agar dapat meminimalkan risiko. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

1. Suku Bunga dan durasi

Penting untuk mengetahui besarnya suku bunga yang dibayar selama durasi pinjaman. Suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan biaya pinjaman, sementara durasi yang terlalu pendek atau terlalu panjang mungkin dapat menghambat kegiatan investasimu.

2. Rasio Loan-to-Value (LTV)

Rasio Loan-to-Value  adalah perbandingan antara nilai pinjaman yang diberikan dengan nilai agunan yang digunakan. Rasio ini memengaruhi jumlah pinjaman yang dapat diberikan atau diterima, serta tingkat keamanan posisi.

Misalnya, jika kamu melakukan peminjaman sebesar 50 DAI dengan menggunakan jaminan NFT senilai 100 DAI, maka rasio LTV-nya adalah 50%. 

Karena volatilitas harga yang lebih tinggi dan kesulitan menaksir nilainya secara akurat, rasio LTV pinjaman NFT sering kali lebih rendah daripada pinjaman kripto.

3. Rasio Likuidasi

Rasio likuidasi menentukan batas nilai NFT atau aset lain yang digunakan sebagai agunan, di mana agunan dapat dilikuidasi atau dijual untuk melunasi pinjaman.

Jika rasio LTV  peminjam melebihi rasio likuidasi, platform akan untuk melikuidasi agunan untuk menutup pinjaman.

4. Harga Minimum NFT

Beberapa platform NFT Lending menetapkan harga minimum untuk NFT yang dapat digunakan sebagai agunan. Harga minimum koleksi dapat sangat mempengaruhi limit pengambilan pinjaman dan rasio LTV.

Hal ini penting untuk kamu pertimbangkan karena harga minimum dapat membatasi jenis NFT yang dapat digunakan sebagai agunan dan mempengaruhi likuiditas dan fleksibilitas pengguna dalam aktivitas NFT Lending.

NFT lending hadir menjadi inovasi menarik dalam dunia investasi digital yang dapat memberikan kesempatan bagi pemilik NFT untuk memanfaatkan aset digital mereka secara lebih efisien. Dengan memperhatikan fungsi, cara kerja, dan hal-hal yang harus diperhatikan, kamu dapat memanfaatkan NFT dengan lebih baik dan memperoleh likuiditas.

Apabila kamu tertarik pada NFT dan menjelajah dunia kripto, kamu dapat mendownload Nanovest di Play Store atau App Store. Dengan Nanovest, kamu dapat memperoleh lebih banyak informasi mengenai NFT, aset-aset digital, kripto,dan mengakses ribuan saham global dengan modal mulai investasi dari Rp.5000 saja.

 

Mengenal NFT Lending dan Cara Kerjanya
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya