Edisi NanoInsight kali ini membedah dinamika pasar menjelang akhir tahun 2025, dari reli berkelanjutan di Wall Street, sinyal kebijakan The Fed yang masih ambigu, hingga performa menonjol dari saham-saham seperti Microsoft, Coca-Cola, dan sektor teknologi yang kembali memimpin.
Browsing: Saham AS
Oracle (NYSE: ORCL) tetap jadi salah satu saham AI paling menjanjikan meski beredar rumor soal penurunan margin akibat proyek besar dengan OpenAI.
Tesla mencatat pendapatan kuartalan tertinggi sepanjang sejarah US$28,1 miliar namun margin laba anjlok tajam.
Meski sempat tersandung karena stagnasi inovasi dan persaingan ketat, Nike kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Pekan ini menjadi momen krusial bagi investor global. The Fed siap memutuskan arah suku bunga, raksasa teknologi seperti Apple dan Amazon melaporkan kinerja keuangan, sementara pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping di KTT APEC bisa mengubah peta perdagangan dunia.
Saham Intel naik lebih dari 3% setelah laporan kuartal ketiga 2025 mengalahkan ekspektasi Wall Street. Pendapatan mencapai US$13,7 miliar berkat lonjakan permintaan chip untuk kecerdasan buatan (AI), meski bisnis foundry masih merugi.
Ford Motor menghentikan sementara produksi truk listrik F-150 Lightning setelah kebakaran di pabrik pemasok aluminium Novelis.
Coca-Cola dan Chevron kembali membuktikan diri sebagai saham dividen tangguh dengan arus kas solid dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Harga saham Netflix turun 10% meski hasil kuartal ketiga 2025 menunjukkan pertumbuhan pendapatan solid.


