Des 6, 2024

Kenali Pola Reversal Pattern Chart untuk Strategi Investasi Cerdas

Kenali Pola Reversal Pattern Chart untuk Strategi Investasi Cerdas

Dalam dunia investasi seperti  saham hingga  kripto, tentu kamu sudah tidak asing lai mengenai adanya berbagai pola grafik yang menunjukkan keadaan dan kondisi pasar saat itu. Namun, apakah kamu sudah paham mengenai arti dari masing-masing chart yang ditampilkan pada platform investasi tersebut?

Memahami pola grafik adalah langkah penting bagi setiap investor untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Salah satu jenis pola yang paling dicari adalah reversal pattern chart yang dapat membantu mendeteksi perubahan arah tren, memungkinkan investor untuk mengambil posisi buy atau sell di waktu yang tepat sehingga memperoleh langkah yang tepat untuk investasi. Ayo pelajari pola reversal ini untuk memperbesar peluang dan mengurangi risiko dalam transaksi investasi.

Reversal Pattern Chart

Reversal pattern chart adalah pola pada grafik harga yang menunjukkan potensi pembalikan tren dari  bullish ke bearish, atau sebaliknya. Pola ini muncul saat harga mengalami konsolidasi sebelum melanjutkan pergerakan baru ke arah yang berlawanan. Dalam dunia investasi, pola ini membantu investor dan trader untuk mengidentifikasi kapan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.

Selain itu, pola reversal banyak digunakan pada berbagai instrumen investasi seperti forex, saham, dan sebagainya. Dengan menguasai pola-pola ini, kamu bisa lebih peka terhadap pergerakan pasar, mengurangi risiko, dan meningkatkan potensi keuntungan.

Beberapa Jenis Reversal Pattern

Double Top and Bottom Reversal Pattern

Source: Asiaprofx

Double Top terbentuk saat harga mencapai dua puncak yang hampir sama sebelum berbalik turun, mengindikasikan perubahan dari tren naik ( bullish) ke tren turun ( bearish).

Pada puncak pertama, pelaku pasar biasanya melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan, menyebabkan harga turun ke level support.

Setelah itu, aksi beli kembali terjadi, mendorong harga hingga mencapai puncak kedua. Namun, setelah mencapai puncak kedua ini, harga kembali berbalik arah menjadi downtrend, karena kenaikan harga yang kedua kalinya memicu aksi jual lebih besar dari para pelaku pasar.

Sementara Double Bottom terjadi kondisi sebaliknya dimana  di mana harga membentuk dua titik rendah yang hampir sama, mengindikasikan potensi perubahan tren dari bearish ke bullish. Pola ini menunjukkan bahwa pelaku pasar awalnya melakukan aksi jual hingga harga turun menembus level support.

Namun, ketika harga dianggap terlalu murah, trader mulai mengakumulasi aset, yang akhirnya mendorong kenaikan harga. Kenaikan ini membentuk “puncak tengah” dalam pola Double Bottom, menciptakan bentuk seperti huruf W yang menjadi tanda pembalikan tren dari turun ke naik.

Head and Shoulders Pattern

Source: Asiaprofx

Pola Head and Shoulders ditandai oleh puncak harga yang lebih tinggi diapit oleh dua puncak lebih rendah, menyerupai bentuk kepala dan bahu. Pola ini mengindikasikan kemungkinan pembalikan tren dari naik ke turun.

Sebaliknya, pola Inverse Head and Shoulders menunjukkan potensi pembalikan dari tren turun ke naik. Pola ini terdiri dari bahu kiri (l_eft shoulder_), kepala ( head), dan bahu kanan ( right  shoulder), dengan garis leher ( neckline) sebagai garis support atau resistance.

Pembentukan head menunjukkan dorongan dari buyer yang berhasil mendorong harga ke level tertinggi baru setelah left shoulder. Namun, saat high pada right shoulder gagal melebihi head, pola ini terkonfirmasi. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan buyer mulai melemah. Jika harga turun menembus neckline, besar kemungkinan tren akan berlanjut ke downtrend, memperkuat sinyal pembalikan arah.

Triple Top dan Triple Bottom

Source: foreximf

Triple Top terbentuk dari tiga puncak harga yang sama dimana pola ini memberikan sinyal bearish reversal dan mirip dengan double top, tetapi terdiri dari tiga puncak yang berdiri sejajar. Triple Top muncul di puncak uptrend dan menandakan ketidakmampuan harga untuk menembus level resistance, yang menandakan pasar akan berubah dari tren naik menjadi tren turun. Pola ini lebih jarang ditemui dibandingkan double top, namun sering dianggap lebih valid karena memberi konfirmasi yang lebih kuat.

Sedangkan Triple Bottom menunjukkan bullish reversal. Mirip dengan triple top, pola triple bottom mengindikasikan pembalikan dari tren turun menjadi naik saat harga mendekati akhir downtrend. Setelah harga menguji level support sebanyak tiga kali, pola ini terbentuk dan menandakan kekuatan seller telah mencapai puncaknya. Setelah penembusan pada titik high (base), harga kemungkinan besar akan berbalik arah dan memasuki uptrend yang baru.

Peran Reversal Pattern Chart dalam Perubahan Tren

Secara umum, Reversal pattern chart membantu investor dalam memahami psikologi pasar dan menjadi sinyal penting ketika pasar mencapai titik jenuh sebelum berbalik arah. Dengan mengenali pola ini, kamu sebagai investor bisa menyesuaikan strategi mereka dan mengurangi risiko kerugian akibat perubahan mendadak.

Pola ini berfungsi sebagai sinyal pembalikan harga, mendeteksi perubahan tren dari bullish ke bearish atau sebaliknya. Reversal pattern chart menjadi acuan bagi trader untuk  entry buy atau  entry sell, sehingga memungkinkan mereka meraih keuntungan maksimal dari pergerakan pasar.

Reversal pattern chart adalah alat analisis teknikal yang sangat bermanfaat dalam memprediksi pembalikan tren pasar. Pola-pola seperti Double Top, Head and Shoulders, dan Triple Bottom membantu investor mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal. Dengan emmahami pola-pola in, kamu dapat berkompetitif dalam investasi secara bijak, baik di forex, saham, maupun aset kripto.

Untuk memastikan masa depan finansial yang lebih baik dengan berinvestasi, kamu dapat menggunakan Nanovest. Mulai hanya dengan Rp5.000 saja, kamu bisa memilih berbagai aset seperti emas, saham AS, dan kripto dengan aman karena Nanovest telah berizin Bappebti, serta seluruh aset investasi kamu dilindungi asuransi Sinarmas.

Nanovest juga menyediakan fitur analisis dan grafik harga yang mudah dimengerti, ditambah adanya fitur Nanososial, di mana kamu bisa bertukar informasi dan pengetahuan dengan sesama investor. Jadi, ayo  download Nanovest dan mulai investasimu #AmansamaNano.

Kenali Pola Reversal Pattern Chart untuk Strategi Investasi Cerdas
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Feb 12, 2025
0 Comments

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!

Meski tampak praktis, menabung di celengan punya beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu yang utama adalah keamanannya yang rendah, sehingga uang lebih berisiko hilang karena pencurian, kebakaran, atau kejadian tak terduga lainnya. Kita semua menyadari banyaknya manfaat menabung untuk masa depan, misalnya membangun kebiasaan hidup hemat. Namun, selain kelebihannya, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kamu memilih celengan sebagai tempat menyimpan uang. Manfaat Menabung di Celengan Sebelum menjelaskan apa saja kekurangan menabung di celengan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu manfaat menabung di celengan. Yuk simak! Membentuk Kebiasaan untuk Menabung Menabung di celengan memiliki manfaat yang signifikan dalam membentuk kebiasaan menabung sejak dini. Kamu dapat menyisihkan sebagian kecil dari uang jajan atau penghasilan secara teratur dan memasukkannya ke dalam celengan. Selain itu, celengan juga memberikan pengalaman yang menyenangkan, karena kamu dapat melihat dan merasakan sendiri pertumbuhan tabungan melalui berat celengan yang semakin bertambah. Hal ini dapat memicu semangat untuk terus menabung dan mencapai tujuan keuangan. Mengatur Keuangan Pribadi Menabung di celengan juga mengajarkan bahwa mengumpulkan uang membutuhkan usaha. Hal ini membuat kamu lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, karena kita perlu menyisihkannya untuk ditabung. Hasilnya, pengeluaran menjadi lebih hemat

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!

Perbedaan Berdasarkan Warna dan Tampilan Perbedaan warna antara emas kuning dan emas putih tidak hanya sekadar tampilan. Emas kuning mendapatkan warna khasnya dari campuran dengan tembaga dan perak. Sementara itu, emas putih dihasilkan dari campuran dengan logam putih seperti nikel atau palladium, dan dilapisi dengan rhodium untuk memberikan kilau yang lebih putih. Emas putih dengan warna putih berkilau memberikan tampilan yang lebih modern dan kontemporer, sementara emas kuning dengan warna hangat dan klasik memberikan kesan yang lebih tradisional dan mewah. Proses pembuatan alloy ini membuat kedua jenis emas memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi warna maupun kekuatan. Perbedaan Berdasarkan Komposisi Untuk perbandingannya, emas putih biasanya terdiri dari 75% emas dan 25% logam mulia lain (perak/platinum). Sedangkan untuk emas kuning memiliki komposisi emas murni di atas 75% dan sisanya merupakan tembaga atau seng. Komposisi alloy yang berbeda-beda tidak hanya memberikan warna yang khas pada emas putih dan kuning, tetapi juga emas putih dan emas kuning merupakan dua pilihan populer dalam dunia perhiasan. Meskipun sama-sama terbuat dari emas, keduanya memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi tampilan, kualitas, hingga nilai investasinya. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan emas putih dan emas kuning, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih perhiasan ataupun dijadikan sebagai aset invest

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!

Ingin memulai perjalanan trading crypto namun masih bingung mulai dari mana? Artikel ini bisa membantu kamu untuk agar untuk memahami konsep dasar trading aset kripto, lho. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai panduan, tips, hingga strategi cara trading crypto bagi pemula yang mudah untuk dipahami. Yuk, kita belajar bareng! Trading Crypto Itu Apa, Sih? Trading crypto adalah aktivitas jual beli aset digital menggunakan teknologi blockchain. Transaksi ini bisa dilakukan di platform crypto exchange, di mana pengguna dapat membeli, menjual, atau menukar berbagai jenis uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Aset kripto menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat semua transaksi. Keamanannya terjamin berkat teknologi kriptografi yang canggih, juga setiap transaksi akan tercatat secara permanen dan transparan. Aset kripto beroperasi pada jaringan yang terdesentralisasi, artinya tidak ada Bank Sentral yang mengendalikannya. Hal ini membuat aset kripto lebih bebas dan tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter suatu negara. Meskipun aset kripto pernah mencapai lebih dari 21.000 macam, saat ini hanya sekitar 9.300 yang masih aktif diperdagangkan dengan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, penting untuk memahami bahwa di Indonesia aset kripto dikategorikan sebagai komoditas, bukan sebagai mata uang yang berlaku umum. Pada tahun 2022, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah memasukkan 154 aset kripto

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!
byAjeng Sri
Feb 5, 2025
0 Comments

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga

Apakah kamu tahu bahwa pola candlestick dapat menjadi kunci memahami pergerakan pasar? Banyak investor menggunakan alat ini untuk mengambil keputusan cerdas dalam investasi. Candlestick bukan sekadar grafik, alat ini dapat memberi gambaran lengkap tentang harga suatu aset dalam periode tertentu. Dengan memahami candlestick, kamu dapat memanfaatkan peluang di pasar dengan lebih efektif. Bayangkan kamu dapat membaca tren pasar hanya dari pola sederhana. Kemampuan ini bisa membantu kamu memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Jadi, ayo pahami candlestick lebih dalam, mulai dari komponen hingga pola penting yang wajib dipahami setiap investor. Candlestick Candlestick adalah representasi visual dari pergerakan harga suatu aset, seperti saham atau kripto, dalam jangka waktu tertentu. Sesuai dengan namanya, grafik ini berbentuk seperti lilin dan terdiri dari elemen-elemen yang menggambarkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah. Dengan menggunakan candlestick, investor dapat menganalisis tren pasar dan membuat prediksi berdasarkan pola yang terbentuk. Asal-usul candlestick berasal dari Jepang pada abad ke-18, digunakan oleh pedagang beras untuk memetakan fluktuasi harga. Kini, candlestick menjadi alat analisis teknikal yang populer di seluruh dunia, karena mampu memberikan informasi yang mendalam dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Komponen Candlestick Setiap candlestick terdiri dari elemen-elemen b

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga
byMohammad Alparidzy