Ethereum staking terus meningkat meski harga kripto lambat naik. Laporan terbaru menunjukkan 28,89% total ETH di-stake, dengan lebih dari 60% staker meraih profit. Bagaimana masa depan staking ETH?
Satu dari lima investor institusional yang disurvei lebih dari 60% portofolio dialokasikan ke Ethereum atau LST berbasis ETH. Likuiditas dan keamanan merupakan fitur terpenting ketika memutuskan staking.
Vitalik Buterin memperingatkan bahwa sentralisasi POS di Ethereum meningkatkan risiko serangan dan sensor, serta mengusulkan solusi untuk mendesentralisasi proses produksi blok.
Arthur Hayes memperingatkan risiko pemotongan suku bunga AS, dampak penguatan yen Jepang, dan potensi kenaikan DeFi serta Ethereum di tengah perubahan pasar kripto.
Matt Hougan membandingkan Ethereum dengan Microsoft, menyoroti peran fundamentalnya dalam blockchain meski ada tantangan pasar dan persaingan dari blockchain lain seperti Solana.
Ether.fi meluncurkan kartu kredit kripto bernama Cash yang berbasis Scroll memungkinkan pengguna meminjam dengan agunan kripto mereka.
Polymarket menunjukkan peluang 85% bahwa Ether tidak akan mencapai rekor all time high. Namun, CIO Bitwise mengatakan Ether bisa menjadi "taruhan bertentangan yang potensial hingga akhir tahun."
Data opsi terbaru menunjukkan para trader mulai meragukan potensi kenaikan Ethereum di atas $2.600. Sementara itu, Bitcoin menunjukkan potensi pergerakan besar menuju $75,000.
Dengan peluncuran ETF yang gagal dan dominasi DEX yang menurun, Ethereum menghadapi tantangan besar. Apakah harga ETH masih bisa menuju $2.600?
Token, SCR, akan didistribusikan melalui airdrop 22 Oktober dan terdaftar di Binance, kata Scroll.
Ethereum berpotensi mengikuti pola bullish tahun 2016 dan 2019. Analis memprediksi pembalikan harga pada kuartal akhir 2024, meski tantangan seperti peretasan Penpie mengintai.
Ethereum (ETH) mengalami koreksi lebih dalam dibanding Bitcoin (BTC) di 2024. Simak faktor utama yang memengaruhi kinerjanya dan potensi ETF spot ETH di masa depan.