Jul 21, 2023

Trader

Kamus Investasi Nanovest - Istilah Trader

Apa itu Trader?

Ada dua pakar dalam bidang keuangan yang memberikan definisi tentang trader. Pertama, menurut Jack D. Schwager, seorang trader adalah seseorang yang membeli dan menjual aset keuangan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga.

Sedangkan menurut Alexander Elder, seorang trader adalah individu yang mencoba meraih keuntungan melalui prediksi arah pergerakan harga dalam jangka pendek.

Trader adalah individu atau entitas yang melakukan transaksi jual beli aset finansial di berbagai pasar keuangan, seperti pasar saham, obligasi, mata uang (forex), komoditas, atau derivatif.

Mereka mengambil peran sebagai penengah antara pembeli dan penjual dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga aset tersebut.

Mengenal lebih jauh, trader dapat beroperasi sebagai trader independen – yang menggunakan modal pribadi mereka sendiri dan membuat keputusan trading berdasarkan analisis mereka sendiri – atau sebagai trader institusional, yang beroperasi atas nama institusi keuangan atau klien mereka.

Trader institusional biasanya memiliki akses ke sumber daya yang lebih besar, seperti teknologi canggih dan tim analis, yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Di dalam pekerjaan sehari-harinya, trader memantau terus menerus pergerakan pasar, mencermati berbagai indikator ekonomi, berita dan laporan yang dapat mempengaruhi harga aset yang mereka perdagangkan.

Selain itu, mereka juga perlu menganalisis grafik dan menggunakan berbagai alat dan teknik analisis teknikal untuk membantu mereka memprediksi pergerakan harga di masa mendatang.

Jenis-Jenis Trader

Ada berbagai cara untuk mengkategorikan jenis trader, tetapi salah satu cara yang paling umum adalah berdasarkan jangka waktu dalam melakukan transaksi. Dalam konteks ini, ada tiga jenis utama trader, yaitu:

  1. Day Trader: Mereka adalah trader yang membeli dan menjual aset dalam satu hari perdagangan dan biasanya tidak menahan posisi semalam. Day trader sangat aktif dan mungkin membuat banyak transaksi dalam sehari. Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga aset dalam jangka pendek. Mereka biasanya mengandalkan analisis teknikal dan strategi seperti scalping, di mana mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan kecil dari banyak transaksi.
  2. Swing Trader: Swing trader biasanya memegang posisi lebih lama daripada day trader, mungkin beberapa hari hingga beberapa minggu. Mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga aset dalam jangka menengah. Swing trader mengandalkan analisis teknikal untuk mengidentifikasi ‘swing’ atau perubahan dalam tren harga, serta analisis fundamental untuk memahami faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi pergerakan harga.
  3. Position Trader: Position trader biasanya memegang posisi dalam jangka waktu yang lebih panjang, bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Mereka lebih berfokus pada analisis fundamental dan menganggap analisis teknikal sebagai alat bantu. Position trader berusaha mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga aset dalam jangka panjang.

Namun, perlu diingat bahwa banyak trader menggabungkan elemen dari berbagai jenis ini dalam pendekatan mereka. Misalnya, seorang trader bisa saja menggunakan strategi day trading dalam beberapa situasi dan swing trading atau position trading dalam situasi lain. Itu semua tergantung pada kondisi pasar, tujuan dan preferensi pribadi mereka.

Apa yang Dilakukan oleh Trader?

Trader berperan penting dalam memastikan likuiditas dan efisiensi di pasar keuangan. Mereka bertransaksi beli dan jual aset finansial, menciptakan volume transaksi yang memungkinkan pasar berfungsi dengan lancar dan membantu dalam penetapan harga yang adil dan transparan.

Berikut ini adalah beberapa tugas utama seorang trader:

  1. Analisis Pasar: Trader perlu memantau dan menganalisis pasar secara terus-menerus. Hal ini bisa melibatkan pembacaan berita dan laporan ekonomi, analisis grafik harga, serta penggunaan berbagai indikator dan alat analisis teknikal.
  2. Pengambilan Keputusan: Berdasarkan analisis mereka, trader perlu mengambil keputusan tentang kapan harus membeli atau menjual aset. Keputusan ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tren pasar, kondisi ekonomi makro dan mikro, serta tujuan dan toleransi risiko mereka sendiri.
  3. Manajemen Risiko: Trader perlu secara aktif mengelola risiko yang terkait dengan aktivitas trading mereka. Ini bisa melibatkan penggunaan stop loss dan take profit, diversifikasi portofolio, dan monitoring posisi secara terus-menerus.
  4. Pemantauan Kinerja: Trader perlu memantau kinerja portofolio mereka dan melakukan evaluasi dari waktu ke waktu. Mereka perlu mengevaluasi strategi yang digunakan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Trader

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhitungkan jika kamu berpikir untuk menjadi seorang trader.

Kelebihan menjadi trader:

  • Potensi Keuntungan Cepat: Trader berpotensi mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek dari fluktuasi harga aset.
  • Fleksibilitas: Trader bisa bekerja dari mana saja dan kapan saja, asalkan mereka memiliki akses ke internet. Ini berarti mereka memiliki fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan banyak pekerjaan lain.
  • Kontrol Penuh: Trader independen memiliki kontrol penuh atas keputusan investasi mereka, tidak seperti investor yang mungkin harus bergantung pada manajer investasi atau penasihat keuangan.

Namun, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan:

  • Tingkat Stres Tinggi: Trading seringkali merupakan pekerjaan yang menegangkan, dengan fluktuasi harga aset yang cepat dan tak terduga. Trader perlu dapat mengelola stres dan menjaga emosi tetap stabil.
  • Memerlukan Pengetahuan dan Pengalaman: Trading bukanlah pekerjaan yang mudah dan memerlukan pengetahuan yang luas tentang pasar keuangan. Selain itu, dibutuhkan pengalaman dan keterampilan untuk dapat membuat keputusan yang tepat dan mengelola risiko dengan efektif.
  • Risiko Kerugian Finansial: Trader berisiko mengalami kerugian finansial, terutama jika mereka tidak mengelola risiko dengan baik. Pasar keuangan bisa sangat volatil dan ada kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang tertarik menjadi trader untuk memahami sepenuhnya tantangan dan potensi manfaat yang ada, dan berinvestasi waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk menjadi sukses dalam peran ini.

Perbedaan antara Trader dan Investor

Meski keduanya beroperasi di pasar finansial dengan tujuan mendapatkan keuntungan, terdapat perbedaan signifikan antara trader dan investor.

  1. Jangka Waktu: Investor biasanya memiliki horizon investasi jangka panjang. Mereka membeli dan memegang aset dengan harapan bahwa nilainya akan naik seiring berjalannya waktu. Sebaliknya, trader cenderung berfokus pada jangka waktu yang lebih pendek, mencari keuntungan dari fluktuasi harga aset dalam jangka pendek atau menengah.
  2. Analisis: Investor cenderung lebih berfokus pada analisis fundamental, mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan pendapatan, margin laba, dan prospek industri dalam jangka panjang. Di sisi lain, trader seringkali lebih mengandalkan analisis teknikal, mempelajari pola dan tren dalam data harga historis untuk mencoba meramalkan pergerakan harga di masa mendatang.
  3. Frekuensi Transaksi: Trader biasanya melakukan transaksi dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investor. Hal ini dapat berarti biaya transaksi yang lebih tinggi, namun juga berarti peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.

3 Strategi Trading yang Paling Umum

Berikut ini tiga strategi trading yang umum digunakan oleh trader:

  1. Scalping: Scalping adalah teknik trading di mana trader mencoba mendapatkan keuntungan dari perubahan harga yang sangat kecil. Biasanya, ini melibatkan pembukaan dan penutupan posisi yang sangat cepat, seringkali dalam hitungan detik atau menit. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan sejumlah kecil keuntungan dari setiap transaksi, yang secara keseluruhan dapat mencapai jumlah yang signifikan.
  2. Trend Following: Strategi ini didasarkan pada gagasan bahwa harga aset cenderung bergerak dalam tren tertentu selama periode waktu. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tren ini dan membuka posisi yang sejalan dengan tren tersebut. Trader mungkin menggunakan berbagai alat dan indikator, seperti moving averages dan Relative Strength Index (RSI), untuk membantu mereka mengidentifikasi dan mengikuti tren.
  3. Range Trading: Trader range berusaha mendapatkan keuntungan dari volatilitas harga aset. Mereka mengidentifikasi range harga tertentu di mana aset tersebut cenderung bergerak dan membuka posisi berdasarkan apakah mereka percaya harga akan naik atau turun. Ini melibatkan membeli di bagian bawah range (support) dan menjual di bagian atas (resistance).

Sementara ini adalah beberapa strategi trading yang paling umum, penting untuk diingat bahwa sukses dalam trading membutuhkan lebih dari sekadar strategi.

Ini juga memerlukan disiplin, manajemen risiko yang efektif, pemahaman yang baik tentang pasar, dan kemampuan untuk membuat keputusan di bawah tekanan.

Trader
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya