Jul 7, 2023

Support

Kamus Investasi Nanovest - Istilah Support Level

Apa itu Support?

Dalam dunia trading, istilah “support” adalah hal yang sering ditemui dan memegang peranan penting. Lalu, apa sebenarnya definisi “support” menurut para pakar investasi? Yuk, kita simak pendapat dua pakar berikut ini.

Pakar investasi John J. Murphy, dalam bukunya yang berjudul “Technical Analysis of The Financial Markets,” mendefinisikan support sebagai “suatu tingkat harga dimana penjualan mungkin muncul cukup besar untuk mencegah harga naik lebih lanjut”.

Sementara itu, Martin J. Pring, penulis buku “Technical Analysis Explained,” menjabarkan support sebagai “suatu tingkat harga di bawah harga pasar saat ini, di mana permintaan diyakini cukup kuat untuk mencegah penurunan harga lebih lanjut.”

Jadi, support dalam konteks trading adalah area di mana permintaan atau minat beli investor cukup besar untuk menahan atau mencegah penurunan harga lebih lanjut. Dengan kata lain, support dapat dianggap sebagai ‘lantai’ yang menopang harga agar tidak terus merosot. Level ini ditemukan ketika harga suatu aset menunjukkan resistensi kuat untuk turun di bawah titik tertentu.

Ketika harga saham, mata uang, atau aset lainnya turun, mereka akan mencapai titik di mana pembeli mulai berpikir bahwa aset tersebut sudah cukup murah dan layak dibeli, dan penjual berpikir bahwa mereka tidak ingin menjual dengan harga yang lebih rendah. Titik ini, di mana jumlah pembeli dan penjual mencapai keseimbangan, adalah apa yang kita sebut dengan ‘support’.

Fungsi Support dan Contohnya

Support memiliki fungsi penting dalam analisis teknikal, alat yang sangat berharga bagi trader untuk membantu memprediksi pergerakan harga selanjutnya dan merencanakan strategi trading.

Salah satu fungsi utama dari support adalah untuk membantu mengidentifikasi titik beli yang potensial. Dengan mengenali level support, trader dapat memanfaatkannya untuk masuk ke dalam posisi dengan harapan bahwa harga akan memantul kembali naik setelah menyentuh level support tersebut.

Misalkan kamu memiliki saham ABC dan sedang mencoba memutuskan kapan waktu yang tepat untuk membeli lebih banyak. Kamu melihat bahwa setiap kali harga saham mencapai Rp5.000, harga cenderung berbalik dan mulai naik lagi. Dalam hal ini, Rp5.000 merupakan level support.

Sebagai contoh lain, katakanlah kamu adalah seorang trader forex dan melihat bahwa setiap kali pasangan mata uang EUR/USD mencapai 1,1800, harga mulai naik lagi. Di sini, 1,1800 adalah level support.

Perlu dicatat bahwa level support bukanlah batas yang tidak bisa ditembus. Dalam situasi tertentu, harga dapat menembus level support dan bergerak lebih rendah, yang seringkali mengindikasikan perubahan tren yang mungkin berlanjut.

Bagaimana Support Berjalan?

Sebagai elemen penting dalam analisis teknikal, support tidak hanya muncul begitu saja. Ada proses di balik pembentukan level support. Yuk, kita bongkar bagaimana support berjalan dalam dunia trading ini.

1. Pembentukan Support

Support terbentuk ketika permintaan melebihi penawaran, atau ketika pembeli lebih dominan daripada penjual. Hal ini terjadi ketika harga suatu aset mencapai level di mana investor merasa harga sudah cukup rendah dan mulai melakukan pembelian, sehingga mendorong harga untuk naik.

Sebagai contoh, misalkan harga saham XYZ telah turun ke Rp10.000 dan pada level harga ini, investor merasa bahwa saham ini cukup menarik untuk dibeli. Pembelian ini akan mendorong harga saham naik, dan jika hal ini terjadi berulang kali, level Rp10.000 ini akan menjadi level support.

2. Pengetesan Support

Setelah support terbentuk, level ini seringkali diuji. Pengetesan terjadi ketika harga bergerak mendekati level support, tapi tidak berhasil menembus level tersebut dan malah berbalik naik.

Contoh: Harga saham XYZ turun mendekati Rp10.000, tetapi sebelum mencapai harga tersebut, harga malah berbalik naik ke Rp10.500. Ini adalah pengetesan level support.

3. Penembusan Support

Meskipun support merupakan area dimana harga cenderung naik, dalam beberapa kondisi, harga bisa saja menembus level support. Penembusan ini biasanya diindikasikan dengan penutupan harga yang lebih rendah dari level support, dan sering kali disertai dengan volume perdagangan yang tinggi.

Sebagai contoh, jika harga saham XYZ turun dan menutup di bawah Rp10.000, ini menunjukkan penembusan level support. Penembusan seperti ini biasanya menandakan perubahan tren, di mana harga dapat bergerak lebih rendah.

4. Support Menjadi Resistance

Ketika suatu level support berhasil ditembus, level tersebut bisa berubah menjadi resistance. Dalam hal ini, level harga yang sebelumnya menahan harga untuk tidak turun lebih rendah, kini menjadi level yang mencegah harga untuk naik lebih tinggi.

Misalnya, setelah harga saham XYZ menembus level support Rp10.000 dan turun ke Rp9.500, harga mencoba naik kembali. Namun, ketika mencapai Rp10.000, harga malah berbalik turun. Dalam hal ini, level Rp10.000 telah berubah menjadi level resistance.

Sebagai seorang investor atau trader, pemahaman yang baik tentang konsep dan dinamika support bisa membantu kamu dalam membuat keputusan yang lebih baik dalam investasi. Dengan mengenali bagaimana support berjalan, kamu dapat menemukan peluang investasi yang lebih baik dan meminimalisir risiko.

Support
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya