Apa itu Stonk?
Stonk merupakan istilah dalam dunia finansial yang muncul dari kesalahan pengetikan kata ‘stock’.
Muncul dari komunitas online, istilah ini mengacu pada saham yang harganya naik sangat cepat dan drastis, biasanya sebagai hasil dari spekulasi yang intens dan bukan karena fundamental perusahaan yang mendasarinya.
Seringkali, stonk ini ditandai dengan naiknya harga saham yang ekstrim dan tidak wajar yang digerakkan oleh komunitas trader amatir dan spekulan, bukan investor institusional.
Mereka ini sering memanfaatkan platform trading online dan media sosial untuk mengkoordinasikan pembelian mereka dan memicu kenaikan harga saham.
Awal Mula Adanya Stonk
Meski stonk tampak seperti fenomena baru, spekulasi seperti ini memiliki akar sejarah yang panjang.
Masa-masa awal stonk dapat ditelusuri kembali ke tahun 1600-an, dengan ‘Bunganya Tulip’ di Belanda, ketika harga bunga tulip naik drastis karena spekulasi, sebelum akhirnya runtuh.
Namun, fenomena modern dari stonk sebagaimana kita mengenalnya sekarang ini bermula dari pertumbuhan platform perdagangan saham online dan penggunaan media sosial sebagai alat koordinasi.
Hal ini, ditambah dengan pandemi global yang mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam perdagangan saham dari rumah, telah memicu kenaikan stonk seperti GameStop dan AMC.
Pada dasarnya, stonk adalah fenomena yang mencerminkan bagaimana teknologi dan komunikasi telah mengubah dunia keuangan.
Meskipun dapat memberikan keuntungan jangka pendek bagi beberapa orang, stonk sering kali membawa risiko yang sangat besar, dan pertimbangan hati-hati harus selalu dilakukan sebelum terlibat dalam jenis spekulasi ini.
3 Contoh Stonk
Berikut 3 contoh dan penjelasan kejadian stonk.
1. GameStop
GameStop mungkin adalah contoh stonk yang paling populer. Pada Januari 2021, saham perusahaan ritel video game ini melonjak dari sekitar $17 menjadi $347 dalam beberapa minggu.
Kenaikan ini tidak didasarkan pada perubahan fundamental perusahaan, tetapi terjadi karena sekelompok trader amatir di subreddit r/WallStreetBets memutuskan untuk membeli saham dan call options GameStop secara besar-besaran untuk menjebak short sellers.
2. AMC Entertainment
AMC Entertainment, perusahaan bioskop besar, adalah contoh lain dari stonk. Sahamnya, yang pada awalnya ditradingkan di bawah $5 pada Januari 2021, melonjak ke $20 pada Februari dan mencapai puncaknya di $72 pada Juni.
Lagi-lagi, ini bukan refleksi dari fundamental perusahaan, melainkan hasil dari koordinasi trader amatir yang mengincar short sellers.
3. BlackBerry
BlackBerry, perusahaan teknologi dan komunikasi, juga menjadi target dari spekulan stonk. Meski perusahaan ini telah mengalami penurunan pendapatan selama beberapa tahun terakhir, sahamnya melonjak dari $6,63 pada awal Januari 2021 menjadi $28,77 pada akhir Januari.
Namun, seperti stonk lainnya, kenaikan ini cepat mereda dan saham BlackBerry kembali turun ke level sebelumnya.
0 comments