Kamu mungkin sudah tahu kalau popularitas mata uang digital (cryptocurrency) atau koin kripto itu baru meningkat pesat dalam dua tahun terakhir. Menurut Nasdaq, hal ini disebabkan oleh banyak faktor; mulai dari kian banyaknya jumlah pialang kripto, diterimanya kripto sebagai alat pembayaran yang sah, sampai munculnya beragam cara untuk meraih keuntungan dari kripto. Nah, salah satu strategi memperoleh untung yang menarik buat dikulik adalah crypto lending. Kalau kamu belum tahu soal ini, yuk simak ulasan lengkapnya dalam kelanjutan artikel ini! Apa itu crypto lending? Crypto lending atau pinjaman kripto sebetulnya sama dengan prosedur peminjaman dalam lingkup ekonomi konvensional. Jadi, istilah ini merujuk pada transaksi pemberian pinjaman oleh pemilik aset cryptocurrency kepada pemohon atau peminjam melalui medium lending platform.
Kalau menilik asal muasalnya, decentralized finance (DeFi) itu tercipta lantaran adanya keinginan pengembang untuk menyediakan medium transaksi finansial dalam lingkup blockchain yang punya segudang fungsi. Alih-alih hanya untuk mengirim atau menerima mata uang digital (cryptocurrency), teknologi ini memberi kesempatan pada pemilik koin kripto untuk melakukan berbagai transaksi mata uang digital mereka tanpa bergantung pada entitas pusat atau perantara. Apa sajakah contoh transaksi itu? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini! Definisi decentralized finance atau DeFi Decentralized finance merujuk pada ekosistem keuangan dalam lingkup blockchain–umumnya Ethereum–yang mengandalkan smart contract
Pertengahan September lalu, dunia cryptocurrency atau mata uang kripto ramai oleh terobosan terbaru dari Ethereum—blockchain terbesar kedua di dunia setelah Bitcoin. Alasannya, tepat dini hari tanggal 15, blockchain ini merilis versi kedua database mereka: Ethereum Merge. Kalau kamu penasaran soal dobrakan ini, yuk simak informasi lengkapnya dalam artikel ini! Apa itu Ethereum Merge? Sejak awal kemunculannya, blockchain Ethereum beroperasi dengan model proof-of-work, yang melibatkan nodes—komputer-komputer dalam sebuah jaringan besar—untuk mendukung proses penambangan (mining) koin-koin baru. Oleh Ethereum, model database
Saat ini, banyak perusahaan crypto dan Initial Coin Offerings (ICO) mengeluarkan white paper. Berbeda dengan brosur, white paper crypto biasanya sering dimanfaatkan untuk membantu investor membuat keputusan terkait dengan investasi crypto yang akan dilakukan. Bukan cuma itu, white paper crypto juga kerap digunakan untuk membandingkan antara satu proyek crypto dengan yang lainnya. Lantas, apa yang dimaksud dengan white paper crypto dan apa saja contohnya? Pengertian White Paper Crypto White paper crypto merupakan dokumen yang menjelaskan latar belakang dari se
Salah satu karakteristik cryptocurrency atau mata uang kripto adalah volatilitas yang tinggi. Artinya, mata uang ini punya kecenderungan mengalami perubahan nilai secara signifikan dalam waktu yang singkat. Sisi positifnya adalah adanya kemungkinan memperoleh untung melimpah ketika berpapasan dengan waktu yang tepat. Di sisi lain, volatilitas bisa membuat kamu mengalami kerugian yang tidak terkira. Untuk itulah, stablecoin hadir dalam pasar mata uang kripto. Apa, sih, arti stablecoin ini? Apa juga bedanya koin ini dengan koin kripto biasa? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini! Apa arti stablecoin? Dilansir dari Forbes, stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dirancang untuk mampu mempertahankan harga secara stabil dari waktu ke waktu. Definisi ini tentu tidak sejalan dengan karakteristik utama mata uang kripto yang telah disebutkan di atas. Akan tetapi, stablecoin
Don't put your eggs in one basket. Kalimat ini mungkin pernah kamu dengar atau baca ketika kamu mulai mempelajari investasi. Yup, ungkapan ini merupakan pesan yang sering digaungkan oleh orang-orang yang sudah berkecimpung dalam dunia investasi; baik itu para perencana keuangan, pengelola dana, maupun investor senior. Nah, dalam lingkup investasi, ungkapan ini juga biasa dikenal dengan sebutan diversifikasi portofolio. Seperti apa, sih, bentuk diversifikasi portofolio itu? Dan kenapa hal ini menjadi penting buat kamu yang melakukan investasi saham? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini! Mengenal diversifikasi portofolio Diversifikasi adalah strategi investasi yang digunakan untuk mengelola profil risiko investasi secara keseluruhan. Kalau menurut Forbes, konsep ini mengajarkan kamu sebagai investor untuk menempatkan uangmu di berbagai perusahaan, industri, dan kelas aset yang berbeda, alih-alih memusatkannya di satu perusahaan, industri, sektor atau kelas aset yang sama. Jadi, diversifikasi portofolio saham itu bisa terbentuk ketika kamu punya kumpulan saham dari berbagai sekto
Bagi para investor yang bermain dalam pasar saham atau melakukan trading, harga saham memegang peran penting dalam keuntungan maupun kerugian mereka. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para penggoreng saham demi mendapatkan keuntungan pribadi. Lalu, apa sih sebenarnya saham gorengan dan metode yang digunakan untuk melakukannya? Dan bisakah kamu menghindarinya? Pengertian Saham “Gorengan” Saham “gorengan” adalah saham sebuah perusahaan yang harganya sengaja dimainkan oleh pihak tertentu untuk meraih keuntungan besar. Saham tersebut akan dibuat memiliki harga yang terus naik sehingga menarik minat para investor untuk membelinya. Ketika target sudah tercapai, maka harga saham tersebut akan semakin turun dan terus turun. Target Saham “Gorengan” Pelaku saham gorengan biasanya mengincar investor ritel sebagai korbannya. Investor ritel sendiri adalah tipe investor yang tidak termasuk ke dalam tipe investor institusional dan menggunakan dana milik mereka sendiri untuk berinvestasi. Berbeda dengan investor institusional yang menggunakan dana milik orang lain dan hanya bertindak sebagai pengelola investasi pihak lain saja. Metode “Menggoreng” Saham Sebenarnya ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk praktik goreng saham ini dan pelakunya sering juga disebut bandar sa
Moving Average dapat membantu investor menentukan tren harga dari suatu aset di periode waktu tertentu.
Menentukan pergerakan harga cryptocurrency dengan melihat candlestick memang dapat membantu pada saat investasi crypto. Namun, sayang, detail yang didapat sangat granular sehingga mungkin sulit bagimu untuk menentukan tren harga dari keseluruhan aset crypto tersebut. Untuk itu, memanfaatkan moving average merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, fitur ini akan membantumu menentukan dan memprediksi tren harga dari suatu aset di periode waktu tertentu. Apa sebenarnya moving average itu? Pengertian Moving Average Moving Average merupakan salah satu indikator dari analisis teknikal, yang mana fungsinya yaitu memberi petunjuk terkait tren harga di masa yang akan datang. Indikator ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru di dunia saham maupun crypto karena sudah lama digunakan, bahkan lebih dari seratus tahun lalu. Di mana, moving average ditemukan oleh R.H. Hooker pada tahun 1901, lalu pada tahun 1909 G.U. Yule mendeskripsikan temuan tersebut menjadi lebih detail ya
Ketika melakukan trading aset digital tidak selamanya harga saham terus mengalami kenaikan, kadang ada masanya terjadi gap antara candlestick. Mungkin, buat kamu yang masih pemula dalam dunia trading akan merasa kebingungan pada saat melihat gap tersebut karena khawatir bisa berdampak pada saham yang dipunya. Tenang, ketika terjadi gap saat trading, saham yang kamu punya tidak akan mengalami masalah, yang ada malah kamu bisa mengambil keuntungan lewat adanya gap tersebut. Lantas, apa yang dimaksud trading gap dan kenapa bisa muncul? Arti Trading Gap Trading gap merupakan celah kosong yang muncul pada chart (grafik) akibat pasar saham sedang mengalami fluktuasi harga saham sehingga membuat candlestick menciptakan jarak antara candlestick sebelumnya dengan candlestick berikutnya. Biasanya, kondisi ini terjadi karena tidak adanya transaksi yang dilakukan pada level harga tersebut sehingga menimbulkan celah kosong pada
Mendengar perusahaan favorit kamu mau melantai di bursa atau initial public offering (IPO) mungkin bikin kamu ingin turut beli saham IPO perusahaan tersebut. Namun, apakah ini merupakan keputusan investasi saham yang tepat atau justru termasuk investasi bodong? Yuk, cari tahu dulu informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini! Apa itu IPO? Initial public offering atau IPO adalah proses penawaran saham perusahaan swasta (tertutup) kepada publik melalui penerbitan saham baru untuk pertama kalinya di bursa. Menurut Forbes, aksi korporasi ini memiliki banyak tujuan. Salah satunya adalah memberikan kesempatan pada investor awal—biasanya para pendiri perusahaan, keluarga, teman atau kolega, pemodal ventura (capital ventures), atau investor malaikat (angel investors)—untuk memperoleh kembali dana investasi mereka pada perusahaan tersebut. Selain itu, IPO juga bertujuan untuk meningkatkan modal dan profil publik perusahaan. Melalui penjualan saham kepada publik, perusahaan akan mendapatkan modal untuk memperluas bisnis, mendanai penelitian dan pengembangan, ataupun melunasi utang juga memperoleh publisitas dalam jumlah besar pada re
Prospektus bisa disebut sebagai ensiklopedia perusahaan yang akan melantai di bursa—atau melakukan initial public offering (IPO). Soalnya, catatan komprehensif ini merangkum banyak data dan fakta mengenai emiten atau perusahaan tersebut. Kalau kamu ada rencana ikut IPO sebuah emiten, yuk cari tahu dulu apa itu prospektus, manfaat, dan cara membaca catatan lengkap ini! Apa itu prospektus? Prospektus merujuk pada dokumen yang wajib diserahkan pada bursa—untuk pasar domestik berarti PT Bursa Efek Indonesia (BEI)—sebelum sebuah emiten atau perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau IPO kepada publik. Dokumen ini berisi informasi detail terkait perusahaan, mulai dari ringkasan singkat dan latar belakang perusahaan, struktur kesepakatan, informasi keuangan, profil manajemen, potensi risiko, hingga layanan dan produk. Kalau mengutip Investopedia, prospektus ini dikenal sebagai prospektus pendahuluan atau prospektus awal (