Don't put your eggs in one basket. Kalimat ini mungkin pernah kamu dengar atau baca ketika kamu mulai mempelajari investasi. Yup, ungkapan ini merupakan pesan yang sering digaungkan oleh orang-orang yang sudah berkecimpung dalam dunia investasi; baik itu para perencana keuangan, pengelola dana, maupun investor senior. Nah, dalam lingkup investasi, ungkapan ini juga biasa dikenal dengan sebutan diversifikasi portofolio. Seperti apa, sih, bentuk diversifikasi portofolio itu? Dan kenapa hal ini menjadi penting buat kamu yang melakukan investasi saham? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini! Mengenal diversifikasi portofolio Diversifikasi adalah strategi investasi yang digunakan untuk mengelola profil risiko investasi secara keseluruhan. Kalau menurut Forbes, konsep ini mengajarkan kamu sebagai investor untuk menempatkan uangmu di berbagai perusahaan, industri, dan kelas aset yang berbeda, alih-alih memusatkannya di satu perusahaan, industri, sektor atau kelas aset yang sama. Jadi, diversifikasi portofolio saham itu bisa terbentuk ketika kamu punya kumpulan saham dari berbagai sekto
Bagi para investor yang bermain dalam pasar saham atau melakukan trading, harga saham memegang peran penting dalam keuntungan maupun kerugian mereka. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para penggoreng saham demi mendapatkan keuntungan pribadi. Lalu, apa sih sebenarnya saham gorengan dan metode yang digunakan untuk melakukannya? Dan bisakah kamu menghindarinya? Pengertian Saham “Gorengan” Saham “gorengan” adalah saham sebuah perusahaan yang harganya sengaja dimainkan oleh pihak tertentu untuk meraih keuntungan besar. Saham tersebut akan dibuat memiliki harga yang terus naik sehingga menarik minat para investor untuk membelinya. Ketika target sudah tercapai, maka harga saham tersebut akan semakin turun dan terus turun. Target Saham “Gorengan” Pelaku saham gorengan biasanya mengincar investor ritel sebagai korbannya. Investor ritel sendiri adalah tipe investor yang tidak termasuk ke dalam tipe investor institusional dan menggunakan dana milik mereka sendiri untuk berinvestasi. Berbeda dengan investor institusional yang menggunakan dana milik orang lain dan hanya bertindak sebagai pengelola investasi pihak lain saja. Metode “Menggoreng” Saham Sebenarnya ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk praktik goreng saham ini dan pelakunya sering juga disebut bandar sa
Moving Average dapat membantu investor menentukan tren harga dari suatu aset di periode waktu tertentu.
Menentukan pergerakan harga cryptocurrency dengan melihat candlestick memang dapat membantu pada saat investasi crypto. Namun, sayang, detail yang didapat sangat granular sehingga mungkin sulit bagimu untuk menentukan tren harga dari keseluruhan aset crypto tersebut. Untuk itu, memanfaatkan moving average merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, fitur ini akan membantumu menentukan dan memprediksi tren harga dari suatu aset di periode waktu tertentu. Apa sebenarnya moving average itu? Pengertian Moving Average Moving Average merupakan salah satu indikator dari analisis teknikal, yang mana fungsinya yaitu memberi petunjuk terkait tren harga di masa yang akan datang. Indikator ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru di dunia saham maupun crypto karena sudah lama digunakan, bahkan lebih dari seratus tahun lalu. Di mana, moving average ditemukan oleh R.H. Hooker pada tahun 1901, lalu pada tahun 1909 G.U. Yule mendeskripsikan temuan tersebut menjadi lebih detail ya
Ketika melakukan trading aset digital tidak selamanya harga saham terus mengalami kenaikan, kadang ada masanya terjadi gap antara candlestick. Mungkin, buat kamu yang masih pemula dalam dunia trading akan merasa kebingungan pada saat melihat gap tersebut karena khawatir bisa berdampak pada saham yang dipunya. Tenang, ketika terjadi gap saat trading, saham yang kamu punya tidak akan mengalami masalah, yang ada malah kamu bisa mengambil keuntungan lewat adanya gap tersebut. Lantas, apa yang dimaksud trading gap dan kenapa bisa muncul? Arti Trading Gap Trading gap merupakan celah kosong yang muncul pada chart (grafik) akibat pasar saham sedang mengalami fluktuasi harga saham sehingga membuat candlestick menciptakan jarak antara candlestick sebelumnya dengan candlestick berikutnya. Biasanya, kondisi ini terjadi karena tidak adanya transaksi yang dilakukan pada level harga tersebut sehingga menimbulkan celah kosong pada
Mendengar perusahaan favorit kamu mau melantai di bursa atau initial public offering (IPO) mungkin bikin kamu ingin turut beli saham IPO perusahaan tersebut. Namun, apakah ini merupakan keputusan investasi saham yang tepat atau justru termasuk investasi bodong? Yuk, cari tahu dulu informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini! Apa itu IPO? Initial public offering atau IPO adalah proses penawaran saham perusahaan swasta (tertutup) kepada publik melalui penerbitan saham baru untuk pertama kalinya di bursa. Menurut Forbes, aksi korporasi ini memiliki banyak tujuan. Salah satunya adalah memberikan kesempatan pada investor awal—biasanya para pendiri perusahaan, keluarga, teman atau kolega, pemodal ventura (capital ventures), atau investor malaikat (angel investors)—untuk memperoleh kembali dana investasi mereka pada perusahaan tersebut. Selain itu, IPO juga bertujuan untuk meningkatkan modal dan profil publik perusahaan. Melalui penjualan saham kepada publik, perusahaan akan mendapatkan modal untuk memperluas bisnis, mendanai penelitian dan pengembangan, ataupun melunasi utang juga memperoleh publisitas dalam jumlah besar pada re
Prospektus bisa disebut sebagai ensiklopedia perusahaan yang akan melantai di bursa—atau melakukan initial public offering (IPO). Soalnya, catatan komprehensif ini merangkum banyak data dan fakta mengenai emiten atau perusahaan tersebut. Kalau kamu ada rencana ikut IPO sebuah emiten, yuk cari tahu dulu apa itu prospektus, manfaat, dan cara membaca catatan lengkap ini! Apa itu prospektus? Prospektus merujuk pada dokumen yang wajib diserahkan pada bursa—untuk pasar domestik berarti PT Bursa Efek Indonesia (BEI)—sebelum sebuah emiten atau perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau IPO kepada publik. Dokumen ini berisi informasi detail terkait perusahaan, mulai dari ringkasan singkat dan latar belakang perusahaan, struktur kesepakatan, informasi keuangan, profil manajemen, potensi risiko, hingga layanan dan produk. Kalau mengutip Investopedia, prospektus ini dikenal sebagai prospektus pendahuluan atau prospektus awal (
Meskipun semakin banyak pilihan dalam berinvestasi, kenyataannya investasi saham masih tetap menjadi unggulan banyak investor. Bahkan dengan kemudahan dalam pembelian saham saat ini, peminat investasi saham semakin tinggi. Namun para investor pemula terkadang sering merasa bingung saat memutuskan berinvestasi saham, lebih baik di saham global di Amerika Serikat atau saham domestik di Indonesia ya? Pada dasarnya sistem kerja dari saham global maupun saham domestik tidak berbeda jauh. Kamu bisa mendapat capital gain melalui trading saham maupun dividen dengan menahan kepemilikan saham. Namun pastinya ada perbedaan antara keduanya, berikut ini di antaranya: Minimal pembelian saham Pembelian saham domestik mewajibkan investor untuk membeli dalam hitungan lot meskipun harga yang ditampilkan adalah harga per lembar. Berdasarkan peraturan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang telah diubah pada 6 Januari 2014 lalu, ukuran 1 lot yang sebelumnya berjumlah 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham. Tujuan perubahan ini adalah agar dapat lebih menjangkau para investor yang hanya memiliki modal terbatas untuk berinvestasi saham. Pada saham global, kamu bisa membeli saham dalam ukuran lembar. Tidak hanya itu saja, kamu bahkan bisa membelinya k
Saat memasuki atau mempelajari pasar saham, kamu bakal melihat harga saham yang selalu berubah atau bergerak dalam kurun yang sangat pendek. Nah, sifat fluktuasi ini tentunya didorong oleh berbagai hal; salah satunya adalah hukum permintaan dan penawaran. Apa, sih, maksudnya? Yuk, cari tahu ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini! Pengertian hukum permintaan dan penawaran Dalam ilmu ekonomi, hukum permintaan menyatakan bahwa tingkat permintaan (keinginan) suatu produk atau komoditas akan menurun ketika harga produk atau komoditas itu naik. Sementara itu, hukum penawaran (ketersediaan) menyebut bahwa tingkat penawaran suatu produk atau komoditas akan meningkat ketika harga produk atau komoditas itu naik. Jadi, hukum permintaan dan penawaran itu menjelaskan tentang hubungan antara keinginan dan ketersediaan pasar akan suatu produk atau komoditas. Bila keinginan lebih tinggi daripada ketersediaan, maka harga naik. Namun bila ketersediaan lebih tinggi daripada keinginan, maka harga turun. Bagaimana permintaan dan penawaran mempengaruhi pasar saham? Seperti yang sudah disebutkan di awal, hukum permintaan dan penawaran adal
Keuntungan investasi pada trading crypto didapatkan dengan memanfaatkan fluktuasi harganya, yaitu melalui selisih antara harga beli dan jual. Itulah kenapa kamu harus pintar dalam menentukan waktu yang tepat, kapan kamu harus membeli dan kapan kamu harus menjual crypto? Sebab, kamu tidak boleh hanya mengandalkan kondisi harga yang sedang turun untuk membeli crypto dan menjualnya kembali saat harganya naik. Waktu Tepat Membeli Crypto Saat kamu sudah merasa yakin siap untuk berinvestasi crypto, sekarang kamu perlu menganalisa kapan waktu yang tepat untuk membeli crypto investasimu? Sebab, penentuan waktu yang kurang tepat bisa membuat keuntungan hasil investasi berkurang dan risiko meningkat. Jadi, kapan saja ya waktu tepat membeli crypto? 1. Hari Senin Pada hari Senin, permintaan akan crypto, seperti Bitcoin, mengalami perlambatan. Dampaknya, harganya akan menurun sebelum kemudian kembali naik di akhir pekan, yaitu Jumat dan Sabtu. 2. Jauhi tanggal gajian Di Indonesia, sebagian besar perusahaan menerapkan tanggal gajian sekitar
Cryptocurrency saat ini menjadi salah satu jenis investasi yang sedang trend dan semakin banyak investor pemula maupun profesional masuk ke dalamnya. Sistem dari investasi ini sendiri tidak berbeda jauh seperti trading saham, yaitu dengan memanfaatkan selisih harga beli dan jual untuk mendapatkan keuntungan. Kamu bisa menjual cryptocurrency dalam waktu singkat jika dirasa harganya sesuai dengan targetmu, atau kamu juga boleh menahannya jika ingin menjadikannya long term investment. Kesalahan dalam Trading Crypto Baik short term maupun long term investment, pasti yang kamu incar dalam setiap investasi adalah mendapatkan keuntungan. Sayangnya, investasi ini tidak lepas dari risiko dan bahkan bisa meningkat akibat dari beberapa kesalahan berikut ini: 1. FOMO (Fear of Missing Out) Mengikuti sesuatu yang
Setiap blockchain memiliki fungsi yang berbeda-beda karena itu tidak bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Atas alasan inilah wrapped token hadir menjadi media penghubung antar blockchain tersebut. Lantas, apa yang dimaksud wrapped token? Definisi Wrapped Token Wrapped token merupakan aset pada cryptocurrency yang nilainya ditautkan ke aset crypto lainnya. Nilai dari wrapped token ini biasanya dipatok berdasarkan aset cryptocurrency lain yang saling terpaut. Untuk itu, jika dibandingkan, nilainya akan tetap sama sekali pun menghubungkan dua aset berbeda. Dinamakan wrapped token karena aset aslinya disimpan di dalam wrapper