Mei 3, 2024

Apple Akan Buyback Saham Terbesar dalam Sejarah

Apple Akan Buyback Saham Terbesar dalam Sejarah

Apple (AAPL) mengumumkan akan melakukan buyback saham setelah laporan keuangan kuartal kedua yang memukau. Hal berdampak langsung pada kenaikan saham Apple di Wall Street berhasil melonjak 7% dalam perdagangan lanjutan pada Kamis lalu. 

Lonjakan ini datang setelah laporan perusahaan bahwa nilai pasar sahamnya telah meningkat lebih dari US$ 160 miliar. Apple menyatakan bahwa dewan direksi telah mengkonfirmasi pembelian kembali saham senilai $110 miliar. 

Pembelian tersebut meningkat 22% dari otorisasi yang sebelumnya hanya senilai $90 miliar pada tahun lalu. Peristiwa ini merupakan buyback saham terbesar dalam sejarah yang mana melebihi pembelian kembali sebelumnya oleh Apple.

Menurut data dari Birinyi Associates, sebenarnya penjualan keseluruhan Apple menurun sekitar 4%, dan penjualan iPhone turun 10% dari tahun ke tahun selama kuartal tersebut.

Dalam kuartal yang berakhir pada 30 Maret 2024 lalu, kinerja Apple telah dievaluasi dengan melakukan perbandingan perkiraan konsensus LSEG. 

Laba per saham (EPS) Apple mencapai $1.53, sedikit melebihi perkiraan sebesar $1.50. Pendapatan juga melampaui perkiraan, dengan mencapai $90.75 miliar dibandingkan dengan perkiraan sebesar $90.01 miliar. 

Namun, pendapatan dari penjualan iPhone sedikit di bawah perkiraan, yaitu sebesar $45.96 miliar dibandingkan dengan perkiraan $46.00 miliar.

Selain itu, pendapatan dari produk-produk lain seperti Mac, iPad, dan produk lainnya juga mengalami kenaikan dan penurunan. 

Misalnya, pendapatan dari penjualan Mac mencapai $7.5 miliar, melebihi perkiraan sebesar $6.86 miliar, sementara pendapatan dari penjualan iPad mencapai $5.6 miliar, sedikit di bawah perkiraan $5.91 miliar.

CEO dari Apple, yaitu Tim Cook juga mengatakan kepada Steve Kovach dari CNBC bahwa penjualan keseluruhan Apple diperkirakan akan tumbuh dalam “angka satu digit rendah” selama kuartal Juni. 

Ia percaya jika pertumbuhan pendapatan perusahaannya akan kembali membaik pada kuartal dua tahun ini. 

Pada kuartal Juni tahun lalu, Apple melaporkan pendapatan bersih sebesar $23,64 miliar, atau $1,53 per saham, turun 2% dari $24,16 miliar, atau $1,52 per saham, pada periode tahun sebelumnya.

Apple Akan Buyback Saham Terbesar dalam Sejarah
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 12, 2025
0 Comments

ETF Ethereum Diprediksi Disetujui Bulan Ini

https://blog.nanovest.io/wp-content/uploads/2025/06/large_ETF-Ethereum-Diprediksi-Disetujui-Bulan-Ini-1.jpeg Kepala Manajemen Aset Galaxy Digital, Steve Kurz, optimistis bahwa ETF Ethereum akan disetujui dalam waktu sebulan. Galaxy Digital merupakan salah satu dari delapan manajer aset yang saat ini mengajukan proposal ETF Ethereum spot yang sedang dalam peninjauan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Mereka bekerja sama dengan Invesco untuk ETF ini. Steve Kurz dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada 2 Juli menyatakan bahwa proses persetujuan ini adalah sesuatu yang sudah pernah mereka lakukan sebelumnya, serupa dengan ETF Bitcoin. Prosesnya metodis dan merupakan tahap "window dressing" dengan keterlibatan SEC. Menurut Kurz, persetujuan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa minggu, sejalan dengan estimasi dari analis ETF lainnya. Pada 28 Juni, analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, memperkirakan bahwa persetujuan ETF Ethereum akan terjadi pada awal Juli. Namun, estimasi tersebut ditunda setelah SEC memerlukan waktu tambahan untuk merespons aplikasi yang diajukan terkait dokumen S-1 mereka. Dalam laporan Bloomberg pada 2 Juli, yang mengutip dua orang yang akrab dengan masalah ini, disebutkan bahwa pelamar ETF Ethereum diberi tenggat waktu hingga 8 Juli untuk mengirimkan dokumen pembaruan guna menangani beberapa masalah kecil. Ini kemungkinan akan diikuti dengan putaran pengajuan tambahan. Delapan manajer aset, termasuk BlackRock, Fidelity, 21Shar

ETF Ethereum Diprediksi Disetujui Bulan Ini
byRendy Andriyanto
Jun 12, 2025
0 Comments

Mengapa Harga Bitcoin Turun di Bawah $60,000? Ini Penjelasannya

https://blog.nanovest.io/wp-content/uploads/2025/06/large_Mengapa-Harga-Bitcoin-Turun-di-Bawah-60000_-Ini-Penjelasannya.jpeg Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan, dengan nilai Bitcoin saat ini berada di ambang $60,000, menguji level support tersebut untuk kesembilan kalinya. Saat berita ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di angka $60,388, setelah sempat jatuh ke $59,604. Penurunan ini menandakan penurunan sebesar 4% dalam satu hari. Fenomena apa yang menyebabkan fluktuasi ini, dan apa yang bisa kita harapkan ke depannya? Menurut sejumlah analis crypto terkemuka, pergerakan harga ini sebagian besar dipengaruhi oleh fenomena yang dikenal sebagai "CME gap." Konsep ini sangat penting dalam perdagangan futures Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME). Tidak seperti pasar spot Bitcoin yang beroperasi 24/7, pasar futures Bitcoin di CME hanya berdagang lima hari dalam seminggu, tutup pada akhir pekan dan hari libur. Perbedaan jam perdagangan ini dapat menghasilkan kesenjangan harga antara harga terakhir yang diperdagangkan pada hari Jumat dan harga pembukaan pasar pada hari Senin. Daan Crypto Trades, seorang trader dan analis terkemuka, menjelaskan di X, "Bitcoin menutup sebagian besar gap yang tercipta selama akhir pekan. Pada hari Senin juga menutup gap yang tercipta seminggu yang lalu dan mencapai puncaknya di titik tersebut. [..] Gap sekarang telah sepenuhnya tertutup. Tidak ada gap besar dalam jarak dekat saat ini." Tanggapan dari Pelaku Pasar Reaksi dari

Mengapa Harga Bitcoin Turun di Bawah $60,000? Ini Penjelasannya
byRendy Andriyanto