Jun 29, 2025

MicroStrategy berganti nama menjadi Strategy, memperkuat fokus Bitcoin Treasury

Default Featured Image

MicroStrategy mengumumkan pada 5 Februari bahwa perusahaan akan melakukan rebranding menjadi Strategy, mencerminkan fokusnya untuk menjadi perusahaan Bitcoin Treasury dan firma intelijen bisnis yang diperdagangkan secara publik.

Perusahaan yang tergabung dalam Nasdaq 100 ini juga memperkenalkan logo baru dengan huruf “B” yang bergaya, melambangkan strategi Bitcoin mereka dan posisinya dalam pasar kripto. Warna utama merek ini kini berubah menjadi oranye, sebagai penghormatan terhadap Bitcoin.

Michael Saylor, Executive Chairman Strategy, mengatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menyederhanakan merek agar lebih selaras dengan misi inti perusahaan. Ia menambahkan:

> “Antoine de Saint-Exupery pernah berkata, ‘Kesempurnaan tercapai bukan saat tidak ada lagi yang bisa ditambahkan, tetapi ketika tidak ada lagi yang bisa dihilangkan.’ Setelah 35 tahun, merek baru kami mencerminkan pencarian kesempurnaan.”

Phong Le, Presiden dan CEO Strategy, menegaskan peran perusahaan dalam memajukan Bitcoin dan kecerdasan buatan (AI). Ia menyatakan bahwa nama baru ini menyoroti daya tarik global perusahaan serta nilai yang diberikan kepada pemegang saham, pelanggan, mitra, dan karyawan.

Saham Strategy (MSTR) telah dipandang investor sebagai proksi eksposur terhadap Bitcoin, yang menyebabkan kenaikan harga saham sebesar 422% pada tahun lalu, mencapai rekor tertinggi baru di $421,88, hampir 25 tahun setelah gelembung dotcom.

Dorongan Besar ke Bitcoin

Pada 27 Januari, Strategy mengumumkan penggalangan dana tambahan untuk memperbesar kepemilikan Bitcoin melalui penawaran publik Strike Preferred Stock (STRK).

Mulai 31 Maret 2025, setiap saham STRK akan memiliki preferensi likuidasi sebesar $100 dengan dividen tetap yang dibayarkan dalam bentuk tunai, saham biasa Kelas A, atau kombinasi keduanya setiap kuartal.

Perusahaan berencana menerbitkan 2,5 juta saham STRK, tergantung persetujuan regulasi dan kondisi pasar.

Pada 31 Januari, Strategy telah mengumpulkan lebih dari $563 juta melalui penawaran STRK untuk berinvestasi dalam Bitcoin. Saat ini, perusahaan memegang 471.107 BTC, senilai lebih dari $46 miliar.

Dengan biaya akuisisi sebesar $30,3 miliar, Strategy mencatat keuntungan bersih hampir $16 miliar per 5 Februari 2025.

MicroStrategy berganti nama menjadi Strategy, memperkuat fokus Bitcoin Treasury
by Nona dari Nanovest


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan