Jun 30, 2025

ETF Spot NEAR Diajukan Bitwise: Blockchain AI Siap Tarik Dana Besar

Default Featured Image

Satu per satu altcoin besar mulai melangkah masuk ke dunia keuangan tradisional. Terbaru, manajer aset digital Bitwise mengumumkan pengajuan ETF spot berbasis NEAR Protocol kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Langkah ini bukan sekadar penambahan daftar ini adalah bagian dari transformasi besar lanskap investasi kripto global yang semakin mendekat ke Wall Street.

ETF spot NEAR akan mengikuti harga token NEAR secara langsung, tanpa melalui derivatif atau produk berbasis futures. Dengan pengajuan resmi ini, NEAR kini berdiri sejajar dengan altcoin besar lain seperti Solana (SOL), Cardano (ADA), hingga Dogecoin (DOGE), yang semuanya kini berlomba mendapatkan persetujuan regulator AS di tahun 2025.

NEAR Bukan Sekadar Ethereum Killer

NEAR Protocol adalah jaringan layer-1 yang sempat disebut-sebut sebagai salah satu “Ethereum killers”, tetapi kini mengarahkan ulang fokusnya secara radikal ke arah infrastruktur kecerdasan buatan (AI).

Sejak 2024, NEAR secara aktif membangun ekosistem yang menggabungkan blockchain dan AI, termasuk proyek ambisius untuk menciptakan large language model (LLM) open-source terbesar di dunia.

Blockchain ini memiliki kemampuan teknikal yang solid:

* Transaksi per detik (TPS): Hingga 100.000 transaksi melalui teknologi Nightshade sharding.
 
* Validator aktif: 265 node yang mengamankan jaringan.
 
* Kapitalisasi pasar: Sekitar $2,73 miliar, menempatkannya di peringkat ke-44 berdasarkan data CoinGecko.

Dengan arsitektur skalabel dan tujuan jangka panjang yang mengarah ke integrasi AI, NEAR tampil bukan hanya sebagai platform smart contract, tetapi juga sebagai fondasi untuk era baru Web3 berbasis AI.

ETF Spot Gerbang Menuju Uang Institusional

Bitwise, yang sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan ETF spot untuk Bitcoin dan Ethereum, kini mengincar posisi dominan dalam ETF altcoin. NEAR akan menambah daftar aplikasi ETF spot Bitwise yang sebelumnya sudah mencakup Dogecoin, Solana, dan XRP.

Meski belum ada informasi soal ticker, besaran fee manajemen, atau bursa tempat listing, Bitwise telah menunjuk Coinbase Custody sebagai kustodian utama aset NEAR ETF tersebut. Ini menegaskan komitmen terhadap infrastruktur penyimpanan kelas institusional dan kredibilitas pasar.

Agar dapat disetujui, Bitwise juga wajib mengajukan formulir 19b-4 ke SEC langkah teknis yang memicu dimulainya proses peninjauan regulator. Namun mengingat rekam jejak Bitwise dan gelombang ETF yang sedang diajukan tahun ini, banyak pihak percaya ini bukan sekadar formalitas.

NEAR dalam Pusaran Persaingan ETF Altcoin

Menurut laporan Cointelegraph, saat ini ada lebih dari selusin aplikasi ETF spot untuk altcoin yang sedang ditinjau SEC, termasuk:

* Litecoin (LTC)
 
* Dogecoin (DOGE)
 
* Solana (SOL)
 
* XRP
 
* Cardano (ADA)
 
* Polkadot (DOT)
 
* Chainlink (LINK)
 
* Avalanche (AVAX)
 
* Hedera (HBAR)
 
* Aptos (APT)
 
* Sui (SUI)

Masuknya NEAR ke dalam daftar ini menunjukkan bahwa pasar mulai menghargai bukan hanya likuiditas, tapi juga narasi teknologi masa depan dan NEAR, dengan kombinasi blockchain dan AI, sangat cocok dengan arah itu.

Potensi Dampak Dari Proyek Niche ke Aset Investasi Global

Jika ETF ini disetujui, maka NEAR akan mendapatkan eksposur besar dari investor institusi yang sebelumnya tidak memiliki jalur hukum untuk berinvestasi langsung di kripto. Artinya:

1. Likuiditas NEAR bisa melonjak drastis.
 
2. Volatilitas dapat meningkat dalam jangka pendek, karena spekulan bereaksi terhadap berita.
 
3. Valuasi NEAR bisa terangkat, apalagi jika ETF mulai dipromosikan oleh manajer aset seperti VanEck atau BlackRock.

NEAR Siap Bermain di Liga Utama

Dengan pengajuan ETF spot oleh Bitwise, NEAR resmi keluar dari zona altcoin eksperimental menuju kelas aset yang siap diadopsi secara institusional. Proyek ini bukan hanya punya teknologinya, tetapi juga punya narasi kuat: solusi blockchain yang bisa menjalankan AI skala besar.

Jika 2024 adalah tahunnya ETF Bitcoin dan Ethereum, maka 2025 bisa jadi tahunnya NEAR dan altcoin yang benar-benar punya arah masa depan.

ETF Spot NEAR Diajukan Bitwise: Blockchain AI Siap Tarik Dana Besar
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan