Des 7, 2022

Cut Loss: Bantu Hindari Kerugian saat Investasi Saham

Kamus Investasi Nanovest - Istilah Cut Loss

Saat melakukan trading saham, tidak selamanya berjalan mulus kadang ada saja kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Contohnya saja, harga saham tidak kunjung naik dan pergerakannya stuck bahkan malah terus mengalami penurunan. Kondisi ini tentu bisa merugikan karena itulah perlu melakukan cut loss saham.

Apakah itu?

Pengertian Cut Loss

Cut loss merupakan strategi yang digunakan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh volatilitas harga. Cut loss sendiri berasal dari kata ‘cut’ (memotong) dan ‘loss’ (kerugian). Yang artinya adalah memotong kerugian.

Mengutip OJK (Otoritas Jasa Keuangan), cut loss sangat berguna untuk mencegah kerugian yang lebih besar ketika investasi saham dengan cara menjualnya di harga yang lebih rendah dari harga belinya.

Sebagai contoh, menetapkan batas cut loss di angka 5 – 10 %. Apabila kerugian sudah mencapai di kisaran angka tersebut, maka bisa langsung menjual saham yang dimiliki. Dengan menjualnya dapat mengurangi risiko kerugian yang lebih besar.

Jenis Cut Loss

Terdapat beberapa jenis cut loss yang bisa digunakan ketika melakukan trading saham, di antaranya:

        Full Cut Loss, strategi yang bisa diterapkan ketika pasar saham sedang mengalami fluktuasi harga dan tidak bisa diprediksi sehingga menyulitkan untuk menganalisanya secara rasional.

        Partial Cut Loss, strategi ini bisa digunakan di saat pasar saham tengah mengalami gejolak harga tapi pergerakannya tidak terlalu ekstrem. Di sini, trader dan investor bisa menutup setengah dari sahamnya dan setengahnya lagi dibiarkan terbuka. 

        Drifting Cut Loss, strategi satu ini bisa dimanfaatkan jika sudah menentukan di mana posisi saham yang akan ditutup. Di mana, drifting cut loss sendiri merupakan perbedaan antara level cut loss serta harga saham saat ini. Apabila harga saham naik, harga pemotongan kerugian yang sudah direncanakan pun turut naik.

Lantas, kapan sebaiknya melakukan cut loss saham?

Bagi trader saham, waktu terbaik melakukan cut loss saham adalah ketika harga dari saham yang dimiliki terus mengalami penurunan. Namun, sebelum melakukannya, trader harus tahu kondisi dari pergerakan saham. Apakah sedang mengalami tren turun, naik, atau melandai.

Sementara, untuk investor, cut loss saham bisa dilakukan saat terjadi perubahan kinerja fundamental dari saham perusahaan yang dipegang. Misalnya, ketika IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mengalami penurunan yang signifikan atau di saat ada berita buruk terkait perusahaan.

Selain itu, trader dan investor juga bisa melakukan cut loss saham ketika terjebak di ‘saham nyangkut’. Di mana, saham nyangkut ini umumnya terjadi karena harga saat membeli sahamnya lebih rendah dari harga jualnya saat ini.

Lalu, bagaimana cara menentukan cut loss saham?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat berencana untuk menentukan cut loss saham, misalnya:

          Titik support

Menentukan cut loss bisa dilakukan berdasarkan pada titik support. Di mana, apabila harga saham sedang di tren turun atau berada di bawah titik support, maka saham tersebut bisa langsung dijual dan melakukan cut loss.

          Harga beli

Selain itu, cut loss juga bisa ditentukan lewat harga beli saham. Seperti yang sudah disinggung di bagian atas, trader maupun investor bisa menetapkan batas cut loss yang diinginkan. Jika harga saham selalu turun melewati batas, maka bisa langsung menjualnya.

          Rekomendasi analis

Bisa juga dengan cara melihat rekomendasi saham harian yang didapat dari analis saham. Datanya sendiri biasanya dikirim oleh perusahaan sekuritas atau bisa melihatnya langsung di website sekuritas.

Demikian penjelasan singkat mengenai cut loss saham. So, apakah kamu tertarik untuk melakukan cut loss? Jika tertarik, yuk, coba saat investasi saham di aplikasi Nanovest yang bisa kamu unduh melalui Play Store maupun AppStore.

Cut Loss: Bantu Hindari Kerugian saat Investasi Saham
by Nona dari Nanovest

0 comments


Artikel lainnya