Saham Intel naik lebih dari 3% setelah laporan kuartal ketiga 2025 mengalahkan ekspektasi Wall Street. Pendapatan mencapai US$13,7 miliar berkat lonjakan permintaan chip untuk kecerdasan buatan (AI), meski bisnis foundry masih merugi.
Browsing: Intel
Intel dikabarkan mendekati Apple untuk suntikan dana, setelah menerima investasi dari pemerintah AS, Nvidia, dan SoftBank. Mampukah Intel bangkit di era dominasi Nvidia dan TSMC?
Harga saham Intel meroket hampir 10% setelah laporan rencana intervensi pemerintah AS di bawah Trump. Langkah ini dinilai sebagai strategi geopolitik dan ekonomi untuk menyaingi dominasi chip global.
Pembicaraan ini dipicu oleh permintaan pemerintahan AS agar TSMC membantu memulihkan Intel, perusahaan chip AS yang sedang mengalami kesulitan.
Penunjukan Lip-Bu Tan menimbulkan harapan bahwa dia dapat membalikkan keadaan perusahaan. Rekam jejak Tan yang sukses di Cadence Design Systems menjadi dasar keyakinan tersebut.
Langkah ini diambil saat Intel mengalami kerugian besar bertujuan untuk menghentikan kerugian, mempertajam fokus bisnis Intel, menurunkan struktur biaya, dan memperkuat neraca keuangan.
Intel catat EPS $0.13 dan pendapatan $12.7 miliar, namun proyeksi Q2 yang lemah picu penurunan saham 6%. CEO baru Lip-Bu Tan hadapi tekanan restrukturisasi.
Prioritas utama Tan adalah memperbaiki operasi manufaktur Intel, termasuk pembuatan chip untuk klien eksternal. Perusahaan juga akan merestrukturisasi pendekatan terhadap pengembangan dan penerapan AI.
Intel menunda penyelesaian proyek pabrik chip senilai $28 miliar di Ohio dari tahun 2025 menjadi 2030. Penundaan ini disebabkan oleh tekanan keuangan dan persaingan yang ketat di industri semikonduktor.


