Kondisi pasar aset kripto seringkali mengalami perubahan atau biasa disebut dengan volatilitas. Di mana, bisa menguat dalam waktu yang sangat singkat dan bisa melemah dalam sekejap. Meski kerap berubah, tapi kondisi ini sering dimanfaatkan oleh para trader untuk mendapatkan keuntungan.
Salah satu cara mendapatkannya yaitu melakukan scalping crypto. Apakah itu dan bagaimana melakukannya?
Arti Scalping Crypto
Scalping crypto merupakan strategi membeli aset kripto untuk jangka pendek. Artinya, trader membeli aset kripto pada saat harga pasar sedang di tren turun, kemudian langsung menjualnya saat itu juga dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan meski hanya sepersekian persen saja.
Strategi ini seringkali diterapkan oleh trader untuk mencegah supaya tidak terjadi penurunan harga yang lebih besar setelah melakukan pembelian aset kripto. Meskipun keuntungan yang didapat kecil, tapi jika menggabungkan seluruh keuntungan maka hasilnya akan besar. Biasanya, trader yang melakukan strategi ini disebut scalper (scalp trader).
Tipe Scalping Crypto
Ada beberapa tipe atau jenis scalping crypto yang kerap dimanfaatkan oleh trader, misalnya:
1. Scalper Diskresioner
Scalper diskresioner biasanya membuat keputusan secara spontan dan melakukan improvisasi berdasarkan pada perilaku pasar saat itu. Mungkin, ada beberapa scalper diskresioner yang memiliki sistem sendiri, terkait kapan harus masuk dan keluar pasar. Namun, terkadang mereka hanya bereaksi terhadap perubahan yang dilihat langsung melalui candlestick.
2. Scalper Sistematis
Berbeda dengan scalper diskresioner, scalper sistematis umumnya mengikuti trading yang sebelumnya sudah ditentukan. Mereka pun akan menentukan kapan harus masuk dan keluar pasar dengan melakukan penelitian menyeluruh. Untuk memudahkan penelitian, biasanya mereka menggunakan trading bot.
Cara Melakukan Scalping Crypto
Apabila berencana untuk melakukan scalping crypto, maka bisa menerapkan beberapa cara berikut:
1. Mulai dari swing trading
Sebelum melakukan scalping, ada baiknya mulailah terlebih dahulu dari swing trading. Di mana, jika dilihat, strategi satu ini lebih longgar dibanding scalping dan ketika melakukannya trader tidak perlu mengamati pasar secara real time. Jika sudah mahir, bisa langsung melakukan scalping.
2. Gunakan modal kecil
Ketika melakukan scalping sebaiknya gunakan modal yang kecil. Ini dilakukan untuk mencegah supaya tidak terjadi kemungkinan terburuk yang akan membuat rugi besar. Sekalipun modalnya kecil tapi tetap saja trader akan mendapatkan keuntungan jika scalping-nya berhasil.
3. Pelajari analisis teknikal
Supaya semakin mudah ketika melakukan scalping crypto, maka disarankan untuk mempelajari analisis teknikal lengkap dengan indikatornya. Mulai dari; multiple chart scalping, relative strength atau weakness, hingga entri moving average ribbon (MA Ribbon). Mempelajari semua ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk keberhasilan scalping yang dilakukan.
4. Manfaatkan screening
Jangan sampai lupa untuk memanfaatkan screening menggunakan software khusus. Yang mana, dengan adanya screening ini dapat membantu menyaring aset kripto yang sesuai dengan kriteria. Bahkan, bisa menghemat waktu sekaligus menghindari faktor subjektif saat memilih aset kripto seperti Ethereum atau Bitcoin.
Kelebihan Scalping Crypto
Tentu saja, scalping crypto menawarkan banyak kelebihan untuk para trader-nya, di antaranya:
- Trader bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar pasar;
- Trader bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat dengan modal kecil;
- Transaksinya mudah dilakukan dan tidak perlu mengamatinya secara real time.
Buat kamu yang ingin mendapatkan keuntungan lebih saat investasi di aset kripto, tentunya menerapkan strategi scalping ini sangat cocok untukmu. Sebab, sekalipun keuntungannya kecil, tapi apabila dilakukan dengan rutin maka keuntungan yang diperoleh tentu bisa lebih besar.
Untuk itu, yuk, coba terapkan strategi satu ini saat investasi aset kripto di aplikasi Nanovest, yang bisa diunduh lewat Play Store dan App Store.
0 comments