Capital Gain merupakan jumlah keuntungan yang didapatkan investor saat menjual asetnya. Keuntungan yang didapat adalah selisih harga beli dengan harga jual. Sebaliknya jika investor menjual asetnya ketika harga jual lebih rendah daripada harga beli, itu yang dikenal dengan capital loss. Apa Itu Capital Gain? Ini Dia Pengertian, Contoh dan Jenisnya Capital gain adalah keuntungan yang dicari investor ketika melakukan investasi dari selisih harga penjualan dikurangi harga beli saham. Jika kamu ingin berinvestasi atau menjadi investor, kamu wajib tahu istilah yang satu ini. Capital gain sendiri terjadi pada saat investor melakukan penjualan aset atau sahamnya dengan harga yang tinggi dari harga belinya. Simak artikel di bawah ini untuk penjelasan lebih tentang jenis, contoh dan cara menghitungnya. Pengertian Investor mendapatkan keuntungan ketika berhasil menjual asetnya, tetapi jika aset yang dimiliki belum dijual dan harga portofolio menunjukkan peningkatan, maka seorang investor belum mendapatkan untung. Sebaliknya jika jika harga jual lebih rendah dari harga beli, maka investor mengalami rugi atau capital loss. Capital gain sendiri berbeda dengan dividen, walaupun keduanya merupakan keuntungan yang didapat dari investasi saham. Investor mendapatkan capital gain ketika mengambil untung dari jual saham setelah melalui harga tertentu. Naiknya ha
Salah satu tujuan investasi adalah untuk mempersiapkan keuangan di masa depan, khususnya bagi kamu yang melakukan investasi jangka panjang. Namun, agar tujuan tersebut dapat tercapai secara efektif, kamu harus mempertimbangkan inflasi yang terjadi di saat kamu memanen hasil investasimu tersebut. Sebab jika tidak, maka nilai investasi tersebut tidak akan secara maksimal mampu memenuhi kebutuhanmu di masa mendatang. Pengertian Inflasi dan Pengelompokkannya Melansir dari situs bi.go.id, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terjadi terus menerus dalam periode waktu tertentu. Namun kenaikan harga yang hanya terjadi pada satu atau dua barang saja tidak lantas menandakan terjadinya inflasi, kecuali jika berdampak pada kenaikan harga barang lainnya. Di Indonesia, BPS (Badan Pusat Statistik) yang akan bertanggung jawab dalam pengukuran inflasi yang terjadi dengan menggunakan data IHK (Indeks Harga Konsumen) pada bulan tersebut dan menganalisa persentase perubahannya dibanding data sebelumnya. Pengukuran IHK dikelompokkan berdasarkan COICOP (Classification of Individual Consumption by Purpose) yang terdiri atas 7 pengelompokkan yaitu: Bahan Makanan.
Banyak ahli ekonomi memprediksi adanya resesi ekonomi secara global pada tahun 2023 mendatang. Hal tersebut didasarkan pada kondisi perekonomian secara global beberapa waktu belakangan ini, baik negara maju maupun berkembang. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, seberapa besar pengaruhnya terhadap investasi? Dan apakah yang harus dilakukan investor untuk mempersiapkannya? Fase dalam Siklus Bisnis Untuk dapat memahami bagaimana pengaruh resesi terhadap investasi, sebelumnya kamu sebaiknya memahami terlebih dahulu 4 fase dalam siklus bisnis. Berdasarkan situs investopedia, berikut ini adalah 4 fase tersebut: Peak Pada fase ini ekonomi sedang berada pada puncak kesuksesannya di mana GDP juga berkembang dengan baik, pendapatan meningkat, dan perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan lancar. Dampaknya investor saham akan terus mendukung perusahaan dengan investasi dan perusahaan mengembalikannya dalam bentuk dividen. Meskipun terjadi kenaikan inflasi dalam tahap ini, tetapi dampaknya tidak begitu besar.
Pernah nggak sih kamu hanya berniat iseng tapi malah berakhir serius? Kalau pernah, berarti kamu sudah melakukan hal yang sama dengan developer atau pengembang Doge coin (DOGE) pada tahun 2013 silam. Kenapa begitu? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan artikel “koin lelucon” satu ini! Asal Muasal Doge Coin Tahun 2009, cryptocurrency pertama–Bitcoin (BTC)–resmi diluncurkan. Tahun-tahun berikutnya, lahirlah altcoin atau koin alternatif seperti Litecoin (LTC) dan Luckycoin (LKY) yang sama-sama menggunakan kode-kode jaringan milik BTC. Kemunculan dua koin ini bersama koin-koin alternatif lainnya terjadi bersamaan dengan gembar-gembor kejayaan Bitcoin serta cryptocurrency di masa depan. Hal itulah yang membuat dua pengembang perangkat luna
Ini Dia 6 Perbedaan Pasar Primer dan Pasar Sekunder Pasar Primer dan Pasar Sekunder adalah istilah yang sering digunakan dalam bursa saham. Seorang investor harus tahu pengertian dan perbedaan keduanya. Berdasarkan waktu transaksi yang dilakukan, pasar modal dikelompokkan dalam menjadi dua yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Kategori tersebut mempunyai perbedaan pada mekanisme transaksi yang dijalankan. Pengertian Pasar Primer Pasar primer adalah tempat terjadinya jual beli surat berharga yang dijual pertama kali ke publik, sebelum dicatat dalam Bursa Efek. Pasar perdana biasa diadakan saat pemilik modal mendapatkan tawaran surat berharga dari pihak penjamin emisi, melalui perantara yang merupakan agen penjual surat berharga. Mekanisme tersebut lebih populer dengan sebutan Initial Public Offering (IPO). Ciri-ciri Pasar Primer Dikutip dari buku Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, disebutkan bahwa pasar primer mempunyai 7 ciri, yaitu terdiri dari: Pihak penerbit surat berharga menawarkan saham ke publik lewat perantara penjamin emisi. Harga yang dipatok biasanya mengikuti kesepakatan kedua belah pihak.
Short squeeze hanyalah satu dari sekian banyak istilah yang perlu kamu ketahui sebelum terjun terlalu jauh dalam dunia investasi saham. Soalnya, fenomena ini bisa jadi satu cara kamu menambah potensi keuntungan investasi. Apa sih maksud dari fenomena ini? Bagaimana pula fenomena ini bisa membantu kamu menambah keuntungan investasi? Kalau mau tahu jawabannya, simak penjelasannya dalam kelanjutan artikel ini! Arti Short Squeeze Fenomena short squeeze atau “pelonjakan harga” itu berawal dari aksi short selling, yakni aktivitas investor meminjam saham investor lain untuk dijual dalam bursa dengan harapan harga saham tersebut akan turun. Short seller, atau orang yang melakukan aksi short selling, ini nantinya akan membeli saham tersebut ketika harganya sudah jat
Pemegang saham adalah seseorang yang telah membeli saham atau telah mengambil bagian kepemilikan perusahaan. Pemegang saham dan investor sama-sama memiliki aset saham, tetapi hak, kewajiban dan jenisnya berbeda. Mengenal Apa Itu Pemegang Saham, Hak dan Kewajibannya Pengertian Pemegang Saham Sekarang ini investasi menjadi kegiatan yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena investasi memberikan keuntungan yang lumayan. Tidak sedikit orang menjadikan investasi sebagai pekerjaan utama untuk menghasilkan uang atau pendapatan. Macam-macam bentuk investasi, saham adalah salah satu yang paling terkenal. Seseorang yang memiliki saham pada suatu perusahaan disebut pemegang saham. Siapakah yang dimaksud dengan pemegang saham perusahaan? Ada 3 macam pemilik saham. Pertama adalah shareholder yang merupakan perorangan, perusahaan, atau lembaga yang setidaknya mempunyai satu lembar saham di perusahaan tersebut. Kedua adalah pemegang saham mayoritas dimana biasanya mempunyai dan memiliki kendali dari lebih 50% saham dari suatu perusahaan. Pemilik saham mayoritas setidaknya memiliki lebih dari setengah hak suara perusahaan dan sangat bisa mempengaruhi keputusan yang diambil oleh perusahaan. Terakhir adalah pemilik saham minoritas yang kepemilikan sahamnya kurang dari 50%. Hak Pemegang Saham
Di saat harga pasar tengah mengalami tren turun atau melemah (bearish) banyak dari investor yang menderita kerugian akibat salah dalam mengambil keputusan sebelumnya. Namun, risiko kerugian ini bisa loh diminimalisir dengan menerapkan metode yield farming. Yield farming memang kerap dijadikan sebagai salah satu strategi mendapatkan keuntungan yang lebih besar oleh investor, terutama ketika investasi di cryptocurrency karena dapat menghindari terjadinya bearish. Lalu, apa itu yield farming dan bagaimana cara kerjanya? Pengertian Yield Farming Yield Farming merupakan salah satu metode yang memungkinkan penggunanya menabung aset kripto dan meminjamkannya pada pengguna lain dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan imbal hasil yang lebih tinggi. Bisa dikatakan, metode satu ini hampir mirip dengan
Ada beberapa instrumen dalam berinvestasi di mana masyarakat lebih mengenal berupa emas atau properti. Namun, ga banyak loh yang mengetahui tentang pilihan investasi melalui pasar modal. Dengan memilih berinvestasi menggunakan capital market atau pasar modal ini, tidak hanya memberi peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Namun juga berperan aktif dalam meningkatkan kondisi perekonomian dalam negeri. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Yuk kita cari tahu lebih lengkap mengenai pasar modal atau capital market! Pengertian Pasar Modal Jadi apa sih sebenarnya pasar modal itu? Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Yuk kita bahas lebih lanjut mengenai manfaat dan fungsi pasar modal bagi negara dan Emiten serta investor. Ada juga pasar modal syariah loh, untuk info selengkapnya kalian bisa
Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, memprediksi resesi global akan mulai terjadi di tahun 2023 mendatang. Penyebabnya karena naiknya suku bunga acuan oleh bank sentral di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi dunia. Selain itu, inflasi yang tinggi dan kenaikan harga energi dan pangan juga disinyalir menjadi pemicu terjadinya resesi ekonomi. Nah, untuk menghadapi ancaman resesi, maka kamu harus pintar dalam mengatur investasi dan mengoptimalkan kondisi keuangan guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan akibat resesi tersebut. Lantas, bagaimanakah cara mengaturnya? Yuk, simak! Buat perencanaan keuangan Pertama, buatlah terlebih dahulu perencanaan keuangan. Bisa menggunakan rumus 10-20-30-40. Di mana, 20% dari dana yang kamu miliki bisa digunakan untuk instrumen investasi yang menawarkan likuid. Likuid sendiri merupakan aset yang dapat diubah menjadi uang tunai tanpa mengurangi nilainya. Kurangi pos pengeluaran Mulailah untuk melakukan penghematan dengan mengurangi pos-pos pengeluaran yang tidak penting dan jangan menambah utang. Jika memang terl
Langsung down saat mengalami kerugian ketika trading saham memang kerap dirasakan oleh trader. Namun, kerugian ini tidak setimpal dengan yang dirasakan Ed Seykota. Di mana, dulunya Ed Seykota sempat merugi sampai berkali-kali saat melakukan trading saham. Meski kerap merugi, tapi ia tidak menyerah dan kini berhasil menjadi seorang trader sukses. Lantas, siapa Ed Seykota? Profil Ed Seykota Ed Seykota lahir pada tanggal 7 Agustus 1946 di Belanda. Trader sukses bernama asli Edward Arthur Seykota ini dulunya menempuh pendidikan dengan mengambil double degree, teknik elektro dari MIT dan manajemen dari MIT Sloan School of Management, Amerika Serikat. Ia lulus tahun 1966. Seykota sendiri mulai terjun ke dunia
Resesi ekonomi diprediksi terjadi tahun 2023 mendatang. Hal ini dipicu karena tren kenaikan suku bunga acuan dari beberapa bank sentral dunia. Menurut Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, yang dikutip dari money.kompas.com, resesi ekonomi dunia mengacu pada World Bank yang menilai kebijakan dari pengetatan moneter bank sentral berimplikasi pada krisis pelemahan ekonomi dan pasar uang. Lalu, apa yang dimaksud dengan resesi dan kenapa bisa terjadi? Pengertian Resesi Secara sederhana, resesi bisa diartikan sebagai kondisi perekonomian yang sedang memburuk di suatu negara. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif (selama dua kuartal berturut-turut), meningkatnya pengangguran, dan menurunnya PDB (Produk Domestik Bruto). (source: sikapiuangmu.ojk.go.id) Di saat terjadi resesi, maka pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa sampai 0% bahkan dalam kondisi terburuk bisa sampai minus. Parahnya lagi, kondisi tersebut bisa mengakibatkan beberapa dampak, seperti: - Ekonomi melambat