Mendapatkan keuntungan besar dalam berinvestasi tidaklah mudah. Kamu butuh ilmu dan strategi yang tepat supaya asetmu bisa bertumbuh secara maksimal. Tak hanya itu, kemampuan menganalisa pasar serta keuangan perusahaan juga jadi kunci penting. Nah, beberapa orang yang masuk ke dalam daftar investor terbaik di dunia berikut sudah membuktikan kesuksesannya dalam berinvestasi. Masing-masing punya prinsip dan strategi yang berbeda-beda. Seperti apa? Yuk simak ulasannya di dalam artikel ini! 1. Benjamin Graham Benjamin Graham atau biasa disebut Ben Graham merupakan seorang manajer investasi sekaligus edukator keuangan. Ia lah yang mencanangkan dua metode fundamental dalam investasi, yaitu analisis keamanan (security analysis) dan investasi terhadap nilai (value investing). Inti dari metode value investing yang ditemukan Graham adalah setiap investasi harus bernilai lebih dari nilai yang dibayar investor. Ide itu diwujudkan melalui analisis fundamental
Analisis fundamental adalah salah satu strategi yang diperlukan saat ingin berinvestasi di cryptocurrency. Analisis ini lah yang membedakan investasi dengan berjudi. Alih-alih menaruh uang dan berharap untung begitu saja, kamu menganalisis dulu asal muasal aset yang kamu beli. Dengan analisis, kamu bisa menaksir potensi kenaikan nilainya di masa depan. Selain analisis fundamental, kamu juga bisa memanfaatkan metode analisis teknikal dan on-chain. Ketiganya memiliki pendekatan yang berbeda dalam menganalisis mata uang kripto. Lantas, apa saja perbedaan analisis fundamental, teknikal, dan on-chain dalam investasi cryptocurrency? Simak penjelasannya di bawah ini! Analisis fundamental aset kripto Analisis fundamental adalah cara yang digunakan investor buat mengetahui nilai asli suatu aset. Metode ini mengukur indikator finansial, ekonomi, dan faktor lain yang mempengaruhi nilai mata uang kripto. Tujuannya adalah membandingkan apakah Umumnya, investor mata uang kripto menganalisis teknologi yang mendasarinya. Misalnya, kelebihan dan kekurangan, besaran pasar, tantangan, serta prediksi nilai aset di masa depan. Ada bebe
Bursa Efek New York atau New York Stock Exchange (NYSE) adalah salah satu bursa saham terbesar di dunia. Populer dengan sebutan Wall Street, bursa sama ini berlokasi di 11 Wall Street, Lower Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat (AS). NYSE merupakan bursa efek tertua di AS sekaligus menjadi bursa tradisional terbesar di dunia. Kenapa tradisional? Karena perdagangan di lantai bursa dilakukan dengan sistem lelang ganda, ditangani oleh pialang yang mewakili pembeli dan penjual, dan satu spesialis untuk setiap efek yang terdaftar. Pada awalnya, NYSE dijalankan sebagai organisasi swasta dan menjadi entitas publik pada 2005 menyusul akuisisi bursa perdagangan elektronik Archipelago. Perusahaan induk New York Stock Exchange adalah NYSE Euronext yang juga mengoperasikan bursa ini. Kepemimpinan NYSE Euronext atas NYSE tidak terlepas dari aksi korporasi, setelah merger dengan bursa Eropa pada 2007. NYSE Euronext adalah perusahaan yang diakuisisi oleh Intercontinental Exchange. Sekitar 2.308 perusahaan mencatatkan sahamnya di NYSE. Harga saham-saham di NYSE mencapai US$14,242 triliun dalam kapitalisasi pasar global. Hingga Desember 2011, seluruh atau 30 perusahaan dalam Indeks Dow Jones Industrial Average dan seluruh atau 500 perusahaan di
Investasi saham di luar negeri, terutama Amerika Serikat (AS), cukup menjanjikan. Hal ini didukung berbagai bursa saham yang tersedia. Misalnya saja Wall Street, yang merupakan nama beken dari New York Stocks Exchange (NYSE). Selain Wall Street, ada juga bursa saham lain yang cukup menjanjikan. Salah satunya adalah National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ). NASDAQ adalah bursa saham yang dioperasikan oleh National Association of Securities Dealers. Ketika memulai perdagangan pada 4 Februari 1971, NASDAQ merupakan bursa saham elektronik pertama di dunia. Dengan kata lain, NASDAQ adalah pasar saham elektronik tertua di dunia sekaligus menjadi salah satu bursa terbesar di AS. NASDAQ tidak memiliki lokasi yang menjadi pusat perdagangan atau lantai bursa. Tetapi, bursa saham ini menggunakan sistem perdagangan otomatis, pasar terbuka, multiple dealer trading system, dengan banyak pelaku pasar bersaing untuk menangani transaksi di masing-masing saham individual. NASDAQ menangani lebih banyak penawaran umum perdana (IPO) daripada bursa AS lainnya. Istilah NASDAQ juga merujuk pada NASDAQ Composite, indeks saham yang terdiri atas lebih dari 3.000 saham perusahaan teknologi dan bioteknologi terdepan seperti Apple,
NFT adalah salah satu aset kripto yang banyak diminati belakangan ini. Pasalnya, mata uang yang satu ini cukup unik karena bisa mewakili kepemilikan karya seni. Mau tahu lebih lanjut seputar NFT? Mari simak pengertian dan contohnya di dalam artikel ini! Apa itu NFT? NFT adalah singkatan dari Non-Fungible Token yang artinya sertifikat digital yang diamankan menggunakan teknologi kripto. Fungsi dari NFT adalah untuk menyatakan kepemilikan seseorang terhadap aset digital seperti video, foto, game, dan media virtual lainnya. Jadi, meskipun aset digital mudah dan banyak diduplikasi di dunia maya, kamu tetap bisa mendapat kepemilikan terhadap aset digital yang asli menggunakan Non-Fungible Token. Konsepnya kurang lebih mirip seperti lukisan konvensional, hanya ada satu karya yang original meskipun ada banyak lukisan duplikat. Aset yang didaftarkan sebagai NFT akan dicatat dalam jaringan blockchain. Jika sudah tercatat dalam jaringan, aset tersebut tidak akan bisa diduplikasi lagi. Jadi, teknologi ini bisa membantu sebuah karya digital memiliki versi original yang ditandai dengan sertifikat NFT. Sehingga, karya digital tersebut bisa memiliki nilai dan dapat diperjualbelikan seperti layaknya karya seni lainnya.
Altcoin adalah jenis cryptocurrency yang dibuat sebagai alternatif Bitcoin. Mata uang ini mulai banyak muncul sejak kesuksesan Bitcoin sebagai alat tukar dan instrumen investasi digital. Pada September 2021, terdapat lebih dari 12 ribu Altcoin yang beredar di pasar. Semuanya memiliki dasar teknologi dan cara kerja yang sedikit berbeda satu sama lain. Lantas, apa pengertian Altcoin, perbedaannya dengan Bitcoin, serta jenis-jenisnya? Simak di dalam artikel berikut! Apa itu Altcoin dan perbedaannya dengan Bitcoin Apa itu Altcoin? Altcoin adalah semua jenis cryptocurrency selain Bitcoin yang diciptakan sebagai alternatif dari mata uang kripto pertama tersebut. Istilah Altcoin berasal dari kata “alt” atau alternatif dan “coin”. Banyak Altcoin dibuat untuk memfasilitasi fitur yang tidak tersedia pada Bitcoin. Beberapa Altcoin lain juga menawarkan transaksi yang lebih murah dan efisien. Tak heran, laju pertumbuhan varian Altcoin bertumbuh sangat cepat, mulai dari 6 ribuan di tahun 2020, 8 ribuan pada Maret 2021, hingga mencapai 12 ribuan di September 2021. Berbagai varian tersebut menyediakan banyak fitur dan beberapa di antaranya saling tumpang tindih.
Standard & Poor’s yang populer dengan singkatan S&P adalah perusahaan penyedia indeks terkemuka di dunia dan perusahaan peringkat kredit independen. Perusahaan ini memberi rating obligasi, saham, surat berharga, dan perusahaan asuransi. Standard & Poor’s juga mengompilasi indeks pasar saham berpengaruh dan menerbitkan laporan, panduan, serta buku pegangan pada topik keuangan. Indeks yang dirilis S&P yaitu S&P 500 adalah salah satu acuan paling sering digunakan untuk menilai kinerja pasar saham perusahaan besar dan juga menjadi patokan untuk sejumlah dana indeks saham (stock index funds) perusahaan besar. Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham luar negeri, terutama saham di Amerika Serikat (AS), yuk kenali sejarah singkat hingga ulasan menarik mengenai Indeks S&P 500 berikut ini. Sejarah perusahaan S&P S&P adalah salah satu anak perusahaan dari McGraw-Hill yang merupakan perusahaan pemeringkat atas saham dan obligasi. Perusahaan ini merupakan salah satu dari tiga perusahaan besar dalam industri pemeringkatan efek bersama Moody's dan Fitch Ratings. Salah satu produknya yang dikenal secara luas adalah pemeringkatan atas 500 saham d
Investor saham luar negeri, terutama Amerika Serikat (AS), wajib mengetahui detail informasi terkait pasar modal luar negeri. Salah satunya adalah Nomor CUSIP dan cara membacanya. Apa itu CUSIP? CUSIP adalah singkatan dari Committee on Uniform Securities Identification Procedures yang dibentuk pada 1962. Komite ini mengembangkan sistem identifikasi sekuritas, khususnya saham yang terdaftar di AS dan Kanada, serta obligasi pemerintah yang diimplementasikan pada 1967. Sistem CUSIP dimiliki American Bankers Association dalam hubungannya dengan Standard & Poor's (S&P). Sistem ini berfungsi memudahkan proses penyelesaian dan pembersihan sekuritas terkait. Dalam sistem ini ada Nomor CUSIP yang dirancang untuk digunakan oleh sebagian besar sistem pencatatan perdagangan terkomputerisasi. Adapun hal penting yang perlu kamu ketahui terkait Nomor CUSIP adalah nomorny terdiri atas kombinasi sembilan huruf dan angka. Bagi kamu yang mau masuk pasar saham Amerika dan Kanada, yuk kenali apa itu Nomor CUSIP, cara mengetahuinya, dan perbedaan Nomor CUSIP dengan ISIN. Apa itu Nomor CUSIP? Seperti dijelaskan sebelumnya, CUSI
Bagi investor, berinvestasi di instrumen apapun berarti mencari cuan. Salah satu instrumen investasi yang menawarkan keuntungan besar adalah saham.
Ethereum atau ETH adalah mata uang crypto yang popularitasnya kedua terbesar di dunia setelah Bitcoin. Per 2 Desember 2021 lalu, pasar ETH bernilai US$535 miliar! Permintaan investor dan harga yang terus naik bikin Ethereum jadi instrumen investasi yang potensial. Nah, selain menukarkannya dengan uang konvensional, ada juga cara lain mendapatkan koin Ether, yaitu dengan mining atau menambangnya. Bagaimana cara menambang Ethereum? Simak penjelasannya di dalam artikel ini! Cara kerja menambang Ethereum Sama seperti Bitcoin, Ethereum beroperasi di jaringan blockchain yang terdesentralisasi. Jadi, setiap transaksi yang terjadi di dalam sistem Ethereum divalidasi oleh orang-orang yang ada dalam jaringan dengan cara memecahkan algoritma rumit. Jika berhasil, orang-orang tersebut akan mendapatkan koin sebagai bayaran atas jasanya. Cara kerja ini disebut dengan Proof of Work (PoW). Oleh sebab itu, orang yang berusaha melakukan validasi transaksi tersebut disebut 
Ingin berinvestasi di perusahaan Amerika Serikat? Daftar saham S&P 500 bisa jadi referensi kamu untuk mencari tahu perusahaan publik terbesar di negara tersebut
Ingin berinvestasi di perusahaan Amerika Serikat? Daftar saham S&P 500 bisa jadi referensi kamu untuk mencari tahu perusahaan publik terbesar di negara tersebut. S&P 500 adalah indeks saham yang diterbitkan oleh perusahaan Standard & Poor, berisi kumpulan 500 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Amerika Serikat. Beberapa perusahaan yang termasuk ke dalam S&P 500 adalah Microsoft, Apple, Facebook, Tesla, hingga Johnson & Johnson. Selain membeli saham-saham tersebut secara individual, kamu juga bisa membeli indeks S&P 500 yang nilainya selalu naik dari tahun ke tahun. Nah, sebelum mulai berinvestasi, mari pahami dulu daftar perusahaan S&P 500 di dalam artikel berikut ini! Daftar perusahaan S&P 500 Terdapat 500 perusahaan dalam daftar saham S&P 500. Namun, kali ini kita akan membahas lima perusahaan terpopuler dengan kapitalisasi pasar yang besar, yaitu: 1. Apple Inc. (APPL) Siapa yang tidak mengenal perusahaan ini? Apple adalah perusahaan teknologi yang memproduksi perangkat keras dan perangkat lunak seperti smartphone, laptop, komputer, hingga smartwatch.