Meskipun semakin banyak pilihan dalam berinvestasi, kenyataannya investasi saham masih tetap menjadi unggulan banyak investor. Bahkan dengan kemudahan dalam pembelian saham saat ini, peminat investasi saham semakin tinggi. Namun para investor pemula terkadang sering merasa bingung saat memutuskan berinvestasi saham, lebih baik di saham global di Amerika Serikat atau saham domestik di Indonesia ya? Pada dasarnya sistem kerja dari saham global maupun saham domestik tidak berbeda jauh. Kamu bisa mendapat capital gain melalui trading saham maupun dividen dengan menahan kepemilikan saham. Namun pastinya ada perbedaan antara keduanya, berikut ini di antaranya: Minimal pembelian saham Pembelian saham domestik mewajibkan investor untuk membeli dalam hitungan lot meskipun harga yang ditampilkan adalah harga per lembar. Berdasarkan peraturan BEI (Bursa Efek Indonesia) yang telah diubah pada 6 Januari 2014 lalu, ukuran 1 lot yang sebelumnya berjumlah 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham. Tujuan perubahan ini adalah agar dapat lebih menjangkau para investor yang hanya memiliki modal terbatas untuk berinvestasi saham. Pada saham global, kamu bisa membeli saham dalam ukuran lembar. Tidak hanya itu saja, kamu bahkan bisa membelinya k
Saat memasuki atau mempelajari pasar saham, kamu bakal melihat harga saham yang selalu berubah atau bergerak dalam kurun yang sangat pendek. Nah, sifat fluktuasi ini tentunya didorong oleh berbagai hal; salah satunya adalah hukum permintaan dan penawaran. Apa, sih, maksudnya? Yuk, cari tahu ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini! Pengertian hukum permintaan dan penawaran Dalam ilmu ekonomi, hukum permintaan menyatakan bahwa tingkat permintaan (keinginan) suatu produk atau komoditas akan menurun ketika harga produk atau komoditas itu naik. Sementara itu, hukum penawaran (ketersediaan) menyebut bahwa tingkat penawaran suatu produk atau komoditas akan meningkat ketika harga produk atau komoditas itu naik. Jadi, hukum permintaan dan penawaran itu menjelaskan tentang hubungan antara keinginan dan ketersediaan pasar akan suatu produk atau komoditas. Bila keinginan lebih tinggi daripada ketersediaan, maka harga naik. Namun bila ketersediaan lebih tinggi daripada keinginan, maka harga turun. Bagaimana permintaan dan penawaran mempengaruhi pasar saham? Seperti yang sudah disebutkan di awal, hukum permintaan dan penawaran adal
Keuntungan investasi pada trading crypto didapatkan dengan memanfaatkan fluktuasi harganya, yaitu melalui selisih antara harga beli dan jual. Itulah kenapa kamu harus pintar dalam menentukan waktu yang tepat, kapan kamu harus membeli dan kapan kamu harus menjual crypto? Sebab, kamu tidak boleh hanya mengandalkan kondisi harga yang sedang turun untuk membeli crypto dan menjualnya kembali saat harganya naik. Waktu Tepat Membeli Crypto Saat kamu sudah merasa yakin siap untuk berinvestasi crypto, sekarang kamu perlu menganalisa kapan waktu yang tepat untuk membeli crypto investasimu? Sebab, penentuan waktu yang kurang tepat bisa membuat keuntungan hasil investasi berkurang dan risiko meningkat. Jadi, kapan saja ya waktu tepat membeli crypto? 1. Hari Senin Pada hari Senin, permintaan akan crypto, seperti Bitcoin, mengalami perlambatan. Dampaknya, harganya akan menurun sebelum kemudian kembali naik di akhir pekan, yaitu Jumat dan Sabtu. 2. Jauhi tanggal gajian Di Indonesia, sebagian besar perusahaan menerapkan tanggal gajian sekitar
Cryptocurrency saat ini menjadi salah satu jenis investasi yang sedang trend dan semakin banyak investor pemula maupun profesional masuk ke dalamnya. Sistem dari investasi ini sendiri tidak berbeda jauh seperti trading saham, yaitu dengan memanfaatkan selisih harga beli dan jual untuk mendapatkan keuntungan. Kamu bisa menjual cryptocurrency dalam waktu singkat jika dirasa harganya sesuai dengan targetmu, atau kamu juga boleh menahannya jika ingin menjadikannya long term investment. Kesalahan dalam Trading Crypto Baik short term maupun long term investment, pasti yang kamu incar dalam setiap investasi adalah mendapatkan keuntungan. Sayangnya, investasi ini tidak lepas dari risiko dan bahkan bisa meningkat akibat dari beberapa kesalahan berikut ini: 1. FOMO (Fear of Missing Out) Mengikuti sesuatu yang
Setiap blockchain memiliki fungsi yang berbeda-beda karena itu tidak bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Atas alasan inilah wrapped token hadir menjadi media penghubung antar blockchain tersebut. Lantas, apa yang dimaksud wrapped token? Definisi Wrapped Token Wrapped token merupakan aset pada cryptocurrency yang nilainya ditautkan ke aset crypto lainnya. Nilai dari wrapped token ini biasanya dipatok berdasarkan aset cryptocurrency lain yang saling terpaut. Untuk itu, jika dibandingkan, nilainya akan tetap sama sekali pun menghubungkan dua aset berbeda. Dinamakan wrapped token karena aset aslinya disimpan di dalam wrapper
Time frame sangat dibutuhkan saat melakukan trading saham. Pasalnya, fitur ini memudahkan trader ketika melihat pergerakan harga saham, apakah sedang mengalami kenaikan atau malah terjadi penurunan. Untuk itu, buat kamu yang ingin menghasilkan keuntungan yang besar ketika trading, maka sebaiknya manfaatkan time frame. Pengertian Time Frame Secara harfiah, time frame merupakan periode waktu yang digunakan seorang trader ketika melakukan trading yang ditampilkan pada sebuah chart (grafik). Periode waktunya beragam, yakni: M1 (1 Minute) M5 (5 Minute) M15 (15 Minute) M30 (30 Minute) H1 (1 Hour) H4 (4 Hour)
Stock price fluctuation is the key to the success of investors in stock trading. Investment profit in stock trading is earned from the difference between the selling and buying price of stocks. When the stock price rises, you can “harvest gains” by selling the stocks you own. However, if the stock price falls, investors will usually choose to hold their stocks and wait until the price rises. Causes of Stock Price Fluctuation There must be a reason as to why stock prices fluctuate. Knowing the reasons might help you analyze and predict future price movements. So you can decide whether to buy the stocks or not. These are several factors that cause the stock prices fluctuate: Macroeconomic conditions This factor will have a direct impact on the rise and fall of stock prices. There are number of issues that go into this factor, including: Change in Bank Indonesia’s benchmark interest rates Inflation rate Change in interest rates as a result of US Central Ban
Fluktuasi harga saham merupakan kunci utama keberhasilan para investor yang melakukan stock trading. Sebab keuntungan investasi pada stock trading didapatkan dari selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Ketika harga saham sedang naik, maka kamu bisa “panen” dengan menjual saham yang kamu miliki. Namun ketika sedang turun, biasanya para investor akan memilih untuk menahan sahamnya dan menunggu harganya naik. Penyebab Terjadinya Fluktuasi Harga Saham Pastinya fluktuasi harga saham bukan terjadi begitu saja tanpa ada penyebabnya. Mengetahui berbagai penyebabnya tersebut bisa membantumu menganalisa untuk memperkirakan pergerakan sebuah harga saham di masa mendatang. Beberapa diantaranya juga digunakan dalam analisa fundamental sebuah perusahaan. Jadi kamu bisa menentukan apakah berani untuk membelinya atau tidak. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya fluktuasi harga saham, yaitu: Kondis
The increasing interest of the community in investing in order to secure their financial future resulted in a number of investment options. Regardless of the investment type you choose, all investments carry some degree of risk. Returns are directly proportional to risks i.e. high return high risk. Meaning, the higher the return you want from your investment, the higher the risk you have to bear. Types of Investment Risks Investment risk is any uncertainty with respect to your investments that has the potential to negatively affect your financial welfare. Here are some investment risks that you need to be aware of: Market risk It is the fluctuation or decrease in the market that is affected by various things or current events, such as political conditions, natural disaster, recent news, and many more. There are 3 types of market risks, including: Equity risk, occuring in stock investment
Semakin tingginya minat masyarakat terhadap investasi sebagai jaminan keuangan masa depan, membuat pilihan investasi juga semakin beragam. Namun, apapun jenis investasi yang dipilih pasti semuanya memiliki risiko. Bahkan pengembalian investasi dengan risiko ini berbanding lurus atau high return high risk. Artinya, semakin tinggi return yang ingin kamu dapatkan dari investasi pilihanmu maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang harus siap kamu tanggung. Berbagai Tipe Risiko Investasi Risiko investasi adalah berbagai hal tidak diharapkan yang terjadi pada investasi dan berpotensi memberi dampak negatif pada keuanganmu. Berikut ini adalah beberapa tipe risiko investasi yang perlu kamu waspadai: Market risk Fluktuasi atau naik turunnya harga pasar akibat dipengaruhi oleh berbagai hal atau peristiwa yang sedang terjadi, seperti kondisi politik, bencana alam, berita terkini, dan sebagainya. Terdapat 3 risiko pada market risk, yaitu: Equity risk, hanya berlaku pada investasi saham
There are various types of coin in cryptocurrency. One of them is a coin with no activity and it also has a fairly low volatility, and therefore is considered to have no value by most investors. That coin is called shitcoin. Shitcoin Definition A shitcoin is a crypto asset with low market capitalization, but it has a large supply of tokens in the crypto market, so the price will be far cheaper than a crypto asset with large capitalization such as Bitcoin. Just like MSG, a cheap seasoning from Indonesia, this shitcoin costs only a few dollars, say 0,00000001 dollars, and thus are considered to have zero or no value. This coin is typically used to refer to a crypto asset that has no discernible purpose or newly launched asset. When in fact, a crypto asset should have clear visions and missions in order for the investors to take notice, not just giving a big profit. Pros and Cons of Shitcoin There are pros and cons of shitcoin, such as: Pros Low price selling; Easily sold in the community;
Ada banyak sekali beredar koin di dalam cryptocurrency. Di antara banyaknya koin tersebut ada koin yang tidak terlihat aktivitasnya dan volatilitasnya pun bisa dibilang cukup rendah sehingga dianggap tidak memiliki nilai oleh sebagian investor. Koin tersebut adalah koin micin. Pengertian Koin Micin Koin micin atau Shitcoin merupakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar rendah, namun memiliki suplai token sangat besar di pasar kripto sehingga harganya jauh lebih murah dibanding dengan aset kripto berkapitalisasi besar seperti Bitcoin, misalnya. Layaknya micin bumbu penyedap khas Indonesia yang harganya murah, harga dari koin micin pun hanya sepersekian dollar saja misal 0,00000001 dollar karena itulah sering dianggap tidak memiliki nilai sama sekali atau tidak ada harganya. Biasanya, koin micin ini kerap dimanfaatkan untuk menyebutkan aset kripto yang tidak memiliki tujuan yang jelas atau bahkan baru saja dirilis. Padahal, aset kripto haruslah memiliki visi dan misi yang jelas supaya dilirik oleh investor bukan hanya sekadar memberikan keuntungan yang besar saja. Kelebihan & Kekurangan Koin Micin