Mei 20, 2024

Top Altcoin yang Siap Raih ATH Minggu Ini

Pada 15 Mei 2024 lalu, harga Bitcoin kembali melonjak mendekati $66.000, memimpin kenaikan harga aset kripto lainnya. Kenaikan tersebut terjadi setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan April menunjukkan moderasi dalam inflasi inti dan penurunan penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya. 

Saat ini, Harga Bitcoin kembali  stabil sedikit di atas level support krusial sekitar $66.000. Namun, beberapa trader justru khawatir akan kemungkinan koreksi signifikan dalam beberapa hari mendatang akibat potensi penjualan di sekitar saluran resistensi. 

Dengan potensi koreksi di pasar Bitcoin, minat terhadap altcoin diperkirakan akan meningkat, mendorong beberapa altcoin menuju rekor tertinggi baru minggu ini. Berikut beberapa altcoin yang berpotensi mengalami kenaikan signifikan.

Pepe (PEPE)

Harga Pepe mengalami tekanan bearish yang meningkat setelah penjualan di rekor tertinggi baru sekitar $0.00001156. Harga saat ini jatuh di bawah garis tren EMA20 yang mana menunjukkan potensi perubahan tren. 

Para investor berusaha menjaga harga di atas EMA 20-hari ($0.00000958). Jika berhasil, pasangan PEPE/USDT mungkin naik kembali ke $0.000011. 

Level ini sangat penting bagi para investor untuk dipertahankan karena apabila terjadi kenaikan lebih lanjut dapat menyebabkan peningkatan menuju ATH.

Sebaliknya, jika terjadi penurunan dan penutupan di bawah level support $0.0000091, akan terjadi kemungkinan mengkonfirmasi pola bearish, yang berpotensi mendorong pasangan ini turun ke support kuat di $0.0000055. 

Dengan RSI yang menurun tajam di bawah garis tengah, para penjual saat ini memiliki keuntungan dalam mendominasi grafik harga.

Render (RNDR)

Para investor sedang berjuang untuk menjaga harga RNDR di atas EMA 20-hari, yang saat ini berada di $10.2. Namun, harga Render terus mempertahankan permintaan belinya di atas level Fib.

Berdasarkan faktor EMA 20-hari sedang naik dan RSI menuju wilayah overbought, RNDR kemungkinan akan mengalami pergerakan bullish selama beberapa hari lagi. 

Jika pembeli berhasil mempertahankan harga di atas garis resistensi menurun, pasangan RNDR/USDT berpotensi bergerak menuju SMA 50-hari di $11.4. Level ini mungkin menjadi resistensi signifikan, tetapi melewatinya bisa mengirim harga menuju ATH baru minggu ini.

Sebaliknya, jika terjadi pembalikan dari SMA 50-hari, ini akan menunjukkan bahwa para penjual mendominasi level harga yang lebih tinggi. Akibatnya, RNDR/USDT mungkin turun menuju level support krusial di $9.5.

Bonk (BONK)

Harga Bonk baru-baru ini mengalami peningkatan signifikan, yang mungkin menguji kesabaran para pembeli. Meskipun lonjakan ini, para penjual tetap mempertahankan kehadiran kuat di sekitar angka $0.000028. 

Para investor berupaya terus untuk mempertahankan harga di atas Exponential Moving Average (EMA) 20-hari sebesar $0.0000265. Jika berhasil, pasangan BONK/USDT dapat maju menuju Simple Moving Average (SMA) 50-hari. 

Level ini sangat penting bagi para penjual untuk dipertahankan, karena melewatinya bisa menyebabkan kenaikan menuju ATH baru sebesar $0.00005.

Sebaliknya, jika harga turun dan stabil di bawah $0.0000237, ini akan menunjukkan tren bearish. Hal ini dapat menyebabkan pasangan ini jatuh ke level support kuat di $0.00002.

Top Altcoin yang Siap Raih ATH Minggu Ini
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan