Mei 7, 2024

Runes & BRC-20 Merupakan Sebuah Batu Loncatan Untuk Bitcoin DeFi

Bitcoin Runes dan token BRC-20 mungkin hanya merupakan batu loncatan dalam evolusi keuangan terdesentralisasi asli Bitcoin (DeFi).

Keberadaan Runes dan Bitcoin DeFi timbul dari kebutuhan untuk memberikan lebih banyak fungsi dalam jaringan blockchain yang paling aman di dunia, menurut Rich Rines, seorang kontributor di Core DAO yang mengembangkan solusi Bitcoin DeFi. Dalam wawancara, Rines menyatakan bahwa :

“Bitcoin mulanya adalah sistem uang elektronik yang beroperasi antar-individu kemudian bertransformasi menjadi sarana penyimpanan nilai dan sekarang melindungi kekayaan hingga sebesar $1,5 triliun. Dalam waktu satu setengah tahun terakhir, kita telah menyaksikan dorongan untuk menambahkan lebih banyak fungsi pada Bitcoin yang ada melalui pengenalan Ordinals, protokol token seperti BRC-20, dan sekarang Rune.”

Rune adalah sebuah protokol baru yang digunakan untuk mengeluarkan token yang dapat diperdagangkan di jaringan Bitcoin, diluncurkan bertepatan dengan hari Bitcoin halving pada tanggal 20 April. Rune merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dari komunitas pengembang yang dikenal sebagai Bitcoin DeFi, atau BTCFi, yang berambisi untuk memperluas fungsionalitas jaringan Bitcoin.

Meskipun kehadiran Runes telah menimbulkan antusiasme di kalangan pengguna Bitcoin, standardisasi token ini mungkin masih dalam tahap awal dari perkembangan BTCFi mengingat karakteristik desentralisasi dari jaringan, menurut Rines:

“Sulit untuk memprediksi apakah Rune akan tetap menjadi standar karena sifat Bitcoin yang sangat desentralisasi. Kita perlu mencapai kesepakatan sosial mengenai beberapa standar yang dominan. Dinamika pasar dan individu yang ‘berbicara’ melalui investasi mereka akan memainkan peran penting dalam menentukan solusi akhir.”

Bitcoin Runes mengalami peningkatan aktivitas baru-baru ini. Pada tanggal 20 April, transaksi yang berkaitan dengan Runes mendominasi sebagian besar transaksi Bitcoin, dengan menyumbang 81,3% dari total transaksi harian Bitcoin, menurut data dari Dune Analytics.

Bitcoin kini menjadi aset yang menghasilkan imbal hasil untuk pertama kalinya

Dengan tujuan meningkatkan inovasi di BTCFi, Core Chain meluncurkan staking Bitcoin non-kustodian pertama pada tanggal 23 April, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan staking Bitcoin tanpa mengorbankan keamanan jaringan.

Keuntungan dari staking non-kustodian adalah tidak memerlukan pemindahan aset keluar dari dompet pengguna, sehingga memberikan potensi penghasilan tanpa risiko bagi pemilik Bitcoin, menurut Rines : 

“Keunggulan staking Bitcoin non-kustodian terletak pada risiko yang minim. Ini benar-benar berbasis kepercayaan, dimana Bitcoin menjadi aset penghasil imbal hasil untuk pertama kalinya dengan keuntungan yang dapat Anda reinvestasikan untuk mendapatkan lebih banyak Bitcoin, menciptakan siklus yang berkelanjutan.”

Protokol lain juga sedang berusaha untuk menambahkan lebih banyak fungsi untuk Bitcoin. Pada tanggal 6 Mei, Hermetica mengumumkan peluncuran dolar Amerika sintetis pertama yang didukung oleh Bitcoin dengan kemampuan menghasilkan imbal hasil.

Dijadwalkan diluncurkan pada bulan Juni, USDh akan menawarkan imbal hasil hingga 25%, yang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan likuiditas dan penggunaan BTCFi.

Runes & BRC-20 Merupakan Sebuah Batu Loncatan Untuk Bitcoin DeFi
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan