ETF Bitcoin tertinggi sejak 21 Januari lalu. Pada 23 April
Pasar kripto kembali bergejolak dalam tempo kilat. Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) melonjak tajam hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump secara terbuka menyerukan pemangkasan suku bunga Federal Reserve dalam unggahannya di Truth Social pada 9 Juli. Langkah politik yang tak lazim ini menyulut antusiasme investor dan menyalakan kembali optimisme akan kembalinya fase bullish yang lebih kuat. Bitcoin Cetak Rekor Baru, Sentimen Makro Jadi Bahan Bakar Hanya dalam hitungan menit setelah unggahan Trump, Bitcoin menembus level psikologis $112.000 dan mencetak all-time high (ATH) terbaru, mengungguli rekor sebelumnya yang berada di kisaran $111.000. Lonjakan ini tidak terjadi dalam ruang hampa: selama beberapa pekan terakhir, BTC berada dalam pola konsolidasi sempit, tertahan oleh tekanan makro dan kurangnya katalis positif. Namun sentimen berubah drastis ketika Trump menuduh suku bunga saat ini "terlalu tinggi setidaknya 3 poin," dan menyebut kebijakan moneter The Fed sebagai hambatan utama pertumbuhan ekonomi. Meskipun pernyataannya bukan merupakan kebijakan resmi, pasar meresponsnya seperti sinyal kuat akan pelonggaran kebijaka
Meta Platforms Inc. (NASDAQ: META) tidak hanya berbicara soal masa depan mereka sudah menjalankannya. Di balik layar, perusahaan yang dahulu hanya dikenal sebagai “Facebook” ini telah memantapkan diri sebagai pemimpin infrastruktur AI global. Dalam laporan kuartal II 2025 yang dirilis Longriver Investment Partners, Meta disebut berhasil mengubah kecerdasan buatan menjadi mesin pencetak laba, bukan sekadar wacana ambisius. Fund yang berbasis pada prinsip investasi jangka panjang ini mencatat bahwa Meta memberikan kejutan positif dalam bentuk pertumbuhan pendapatan dan ekspansi margin yang melampaui ekspektasi. Dan investor pun tidak tinggal diam. Hingga akhir kuartal I 2025, tak kurang dari 273 portofolio hedge fund memiliki saham META naik dari 262 portofolio di kuartal sebelumnya. Fakta ini menempatkan Meta sebagai salah satu dari tiga saham terpopuler di antara hedge fund global. Laba Nyata dari Infrastruktur AI Laporan menyebut Meta telah mengembangkan infrastruktur AI kelas dunia yang kini mendukung bisnis intinya: iklan berbasis personalisasi tinggi, layanan otomatisasi konten, hingga pengembangan metaverse secara diam-diam namun signifikan. Semua ini berkontribusi terhadap
Tujuh raksasa teknologi yang dikenal sebagai Magnificent Seven yakni Apple, Microsoft, Alphabet (Google), Amazon, Nvidia, Meta, dan Tesla kembali menjadi sorotan tajam pasar. Namun, berbeda dengan reli kolektif mereka di 2024, paruh pertama tahun 2025 memperlihatkan perbedaan performa yang mencolok antar saham mega-cap ini. Beberapa melonjak ke rekor baru, sementara lainnya harus menghadapi tekanan tajam akibat prospek yang melemah, kekhawatiran regulasi, serta efek tarif dagang dari Gedung Putih. Nvidia: Raja AI Terus Naik Tak Terbendung Nvidia (NVDA) kembali menorehkan sejarah. Saham perusahaan semikonduktor berbasis di Santa Clara itu naik 2% pada Rabu dan mencetak rekor tertinggi baru, terus menanjak jauh di atas titik beli $153,13 yang dibentuk sejak awal tahun. Performa luar biasa Nvidia masih ditopang oleh permintaan chip AI yang melonjak dan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi. Pada Q1 fiskal yang berakhir 27 April, Nvidia mencatat laba $0,81 per saham dari penjualan $44,06 miliar jauh di atas ekspektasi analis sebesar $0,73 EPS dan $43,34 miliar pendapatan. CEO Jensen Huang menegaskan keyakinannya pada arah kebijakan Presiden Trump terkait industri AI. Huang menyebut empat katalis positif bagi pasar AI tahun ini: peningkatan kebutuhan inference
Australia melangkah lebih dalam ke era digitalisasi keuangan. Bank Sentral Australia (RBA) resmi mengumumkan peluncuran fase kedua dari Proyek Acacia, sebuah inisiatif ambisius yang akan menguji coba mata uang digital bank sentral (CBDC), stablecoin, dan token deposito bank untuk mendukung pasar keuangan wholesale di Negeri Kanguru. Langkah ini menandai titik balik dalam transformasi infrastruktur keuangan Australia, dan membuka peluang untuk tokenisasi aset riil serta efisiensi pasar yang lebih tinggi. Apa Itu Proyek Acacia? Diluncurkan pada November tahun lalu, Proyek Acacia merupakan kolaborasi antara Reserve Bank of Australia (RBA) dan Digital Finance Cooperative Research Centre (DFCRC). Fase keduanya akan berlangsung selama enam bulan, dan hasilnya dijadwalkan dipublikasikan pada kuartal pertama 2026. Sebanyak 24 skenario penggunaan (use case) akan diuji, dengan 19 melibatkan transaksi sungguhan dan 5 lainnya berbentuk proof-of-concept berbasis simulasi. Cakupannya mencakup berbagai kelas aset, termasuk: Instrumen pendapatan tetap (fixed income)
Di tengah meningkatnya eksposur industri kripto ke panggung regulasi Washington, Ripple Labs perusahaan di balik aset kripto XRP kembali menjadi sorotan. CEO Ripple, Brad Garlinghouse, dijadwalkan hadir dalam forum penting bertajuk “From Wall Street to Web3” yang digelar oleh Komite Perbankan Senat AS pekan depan. Sementara pertemuan tersebut akan membahas arah masa depan pasar aset digital di Amerika, pasar kripto tampaknya sudah memberi respons lebih dulu: harga XRP melonjak tajam, menembus level resistensi utama di $2,34, dan para analis mulai berspekulasi: apakah ini awal dari reli baru menuju rekor harga berikutnya? Breakout atau Bull Trap? Struktur Teknikal XRP Menjadi Kunci Secara teknikal, penutupan di atas $2,34 memvalidasi pola inverse head-and-shoulders di grafik empat jam sebuah sinyal klasik bullish yang biasanya diikuti dengan kenaikan tajam. Target pertama berada di $2,48, dengan potensi lanjutan ke $2,65, dan bahkan $2,76 jika tekanan beli berlanjut. “Penembusan ini tidak main-main. RSI harian sudah masuk wilayah positif, dan EMA 20 hari mulai menanjak sinyal bahwa momentum na
Setelah berminggu-minggu berkonsolidasi di bawah level resistensi kunci, Ether (ETH) akhirnya kembali menunjukkan taringnya. Untuk pertama kalinya dalam empat minggu, ETH ditutup di atas $2.700 pada Rabu, dan pergerakan naik ini berlanjut hingga Kamis, memberi sinyal kuat bahwa aset kripto nomor dua di dunia ini bersiap menembus level psikologis $3.000 mungkin secepat minggu ini. Bukan hanya teknikal yang mendukung, tapi juga fundamental makro dan arus modal institusional yang kini mulai mengalir deras ke dalam ekosistem Ethereum. Jika tren ini berlanjut, bukan hanya Ether yang akan rally altcoin season bisa segera dimulai. ETH vs BTC: Momentum Berbalik, Altseason Mungkin Sudah Dimulai Menurut data dari Swissblock, posisi Ether saat ini terhadap Bitcoin jauh lebih kuat dibanding kuartal sebelumnya. Rasio ETH/BTC menunjukkan outperformance ETH, mengulang pola serupa yang memicu pemulihan altcoin pada awal Mei. Yang lebih menarik, Swissblock menyoroti jendela 72 jam penting. Jika ETH berhasil mempertahankan kekuatannya dalam rentang waktu tersebut, maka ini bisa menjadi titik awal sebenarnya dari altseason periode ketika altcoin melampaui performa Bitcoin secara signifikan. Dominasi pasar Bitcoin yang mulai melemah secara historis memang sering mendahului lonjakan be