Harga Bitcoin (BTC) meroket ke angka yang diidamkan, $70,000, di tengah lonjakan signifikan dalam pembelian spot dan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin. Komunitas kripto kini mempertanyakan apakah bull market baru saja dimulai atau sudah mendekati puncaknya.
Analis yang dikenal dengan nama samaran “ELI5 of TLDR” menyatakan bahwa sebagian besar indikator on-chain menunjukkan tanda-tanda awal dari bull market, walaupun beberapa indikator masih memperlihatkan pola puncak.
Pantulan harga terbaru di sekitar $60,000 telah memicu peningkatan minat, dengan Farside Investors melaporkan arus masuk dana sekitar $950 juta dalam minggu terakhir, jumlah yang belum pernah tercatat sejak Maret lalu.
Menurut grafik harian BTC/USDT, Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar beberapa ratus dolar dari angka $70,000. EMA 20-hari berada di $64,371, dan RSI yang positif menunjukkan kemungkinan besar terjadinya breakout ke atas.
Jika Bitcoin berhasil menembus resistensi di $68,000, harga BTC bisa menuju $73,777, meskipun level ini mungkin akan memicu respons bearish yang signifikan. Sebaliknya, jika terjadi penurunan di bawah rata-rata pergerakan, ini bisa menandakan penurunan bearish, dengan potensi penurunan ke $59,600 dan $56,552.
Dalam konteks ekonomi yang lebih luas, kenaikan harga Bitcoin sebesar 51% sejak awal tahun mencerminkan ekspektasi investor terhadap ekspansi moneter di Amerika Serikat, di mana basis moneter M2 melampaui $21,0 triliun pada April 2024.
Peningkatan jumlah uang beredar ini menunjukkan tekanan inflasi yang meningkat meskipun ada periode keragu-raguan dalam pengeluaran oleh perusahaan dan individu. Strategi Federal Reserve Amerika Serikat untuk mengelola inflasi dan menghindari resesi dapat mempengaruhi likuiditas dan, dengan demikian, daya tarik aset langka seperti Bitcoin.
Menambah sentimen bullish, cadangan BTC di bursa telah turun ke titik terendah dalam tujuh tahun. Data dari CryptoQuant menunjukkan hanya ada 1,918,417 BTC yang tersedia di platform perdagangan utama per 19 Mei, mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kelangkaan ini, ditambah dengan peristiwa halving baru-baru ini yang telah mengurangi separuh pasokan baru dari penambang, membuat sulit untuk membenarkan sikap bearish terhadap Bitcoin.
Pergerakan harga Bitcoin ke $70,000 bukan hanya sekadar angka simbolis, tetapi juga mencerminkan fundamental yang kuat dan keyakinan investor terhadap potensi masa depan kripto ini.
Lonjakan pembelian spot dan ETF menunjukkan minat yang meningkat dari investor institusional yang melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan alat diversifikasi portofolio yang efektif.
Dengan cadangan bursa yang menurun, ini mengindikasikan bahwa lebih banyak Bitcoin yang disimpan dalam dompet jangka panjang daripada dijual di pasar terbuka. Hal ini menciptakan kondisi pasokan yang ketat, yang dapat memicu kenaikan harga lebih lanjut jika permintaan terus meningkat.
Kebijakan moneter AS yang ekspansif juga memperkuat narasi positif untuk Bitcoin, karena semakin banyak investor mencari alternatif untuk melindungi kekayaan mereka dari potensi devaluasi mata uang fiat. Hal ini menempatkan Bitcoin dalam posisi yang menguntungkan sebagai aset yang langka dan sulit dipalsukan, menarik minat yang lebih luas dari berbagai kalangan investor.
Secara keseluruhan, hal tersebut mengindikasikan bahwa meskipun ada tantangan dan kemungkinan volatilitas, tren jangka panjang untuk Bitcoin tetap optimis dengan banyak indikator yang mendukung kelanjutan peningkatan harga.
Investor yang cerdas akan mengamati perkembangan ini dengan seksama, sambil mempertimbangkan strategi diversifikasi dan manajemen risiko untuk memaksimalkan keuntungan dari peluang yang ada.
0 comments