Jun 29, 2025

Donald Trump Perkuat Dukungan pada Bitcoin di Hari Jadi Whitepaper Satoshi

Default Featured Image

Donald Trump, kembali menegaskan dukungannya terhadap Bitcoin (BTC) pada peringatan 16 tahun whitepaper Satoshi Nakamoto. Dalam pernyataan terbarunya, Trump berjanji untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai “perang terhadap kripto” jika kembali terpilih dalam pemilu 5 November mendatang.

Dukungan ini tidak hanya sekadar retorika politik, tetapi bisa membawa dampak besar bagi industri kripto, khususnya Bitcoin. Pasar merespons dengan antisipasi tinggi, dan banyak analis memperkirakan potensi lonjakan harga BTC jika Trump benar-benar kembali ke Gedung Putih.

Trump dan Bitcoin: Aliansi yang Makin Kuat?

Dalam unggahan di media sosialnya, Trump mengucapkan selamat kepada para pendukung Bitcoin dan menegaskan visinya untuk menjadikan BTC sebagai bagian dari ekonomi AS.

“Saya ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-16 untuk Whitepaper Satoshi kepada para Bitcoiner hebat. Kami akan mengakhiri perang Kamala terhadap kripto, dan Bitcoin akan DIBUAT DI AS! #Bitcoin #FreeRossDayOne,” tulis Trump.

Pernyataan ini menunjukkan keberpihakan Trump terhadap komunitas kripto, berbeda dengan kebijakan pemerintahan saat ini yang dinilai lebih ketat dalam mengatur industri aset digital. Selain itu, Trump juga menyatakan niatnya untuk memberikan grasi kepada Ross Ulbricht, pendiri Silk Road marketplace darknet berbasis Bitcoin yang ditutup oleh pemerintah AS pada 2013.

Pemilu AS dan Nasib Bitcoin

Bitcoin, yang pertama kali diperkenalkan melalui whitepaper Satoshi Nakamoto pada 31 Oktober 2008, telah berkembang menjadi aset bernilai tinggi dan simbol kebebasan finansial. Saat ini, Bitcoin bernilai lebih dari $70.000, menjadikannya salah satu instrumen investasi dengan performa terbaik dalam sejarah.

Namun, perjalanannya di ranah regulasi AS masih penuh tantangan. Pemerintahan Biden, yang diwakili oleh Wakil Presiden Kamala Harris, mengusung kebijakan kripto yang lebih konservatif, dengan regulasi ketat untuk melindungi investor. Di sisi lain, Trump dan Partai Republik ingin memperlonggar aturan, membiarkan inovasi berkembang tanpa terlalu banyak intervensi pemerintah.

“Jika Trump menang, kita bisa melihat kebijakan yang lebih ramah kripto, dan itu akan menjadi katalis bagi harga Bitcoin,” kata analis senior dari perusahaan investasi kripto Galaxy Digital.

Para pengamat juga menyoroti pernyataan Trump tentang niatnya untuk mencopot Ketua SEC, Gary Gensler, yang selama ini dikenal sebagai regulator ketat dalam industri kripto. Jika itu terjadi, regulasi yang selama ini dianggap membebani industri kemungkinan besar akan dikaji ulang.

Potensi Lonjakan Harga Bitcoin

Sejumlah analis percaya bahwa kemenangan Trump bisa menjadi pemicu lonjakan harga Bitcoin. Menurut proyeksi dari berbagai lembaga keuangan, jika Trump memenangkan pemilu, Bitcoin bisa naik hingga 10% dalam beberapa hari setelah pengumuman kemenangan, mencapai $80.000.

Lebih dari itu, jika Partai Republik juga menguasai Kongres, skenario yang lebih bullish bisa terjadi, dengan prediksi harga Bitcoin mencapai $125.000 pada akhir tahun.

“Trump dan Partai Republik lebih pro-kripto dibandingkan Demokrat. Dengan mereka berkuasa, kita bisa melihat regulasi yang lebih mendukung industri ini, yang tentunya akan berdampak positif bagi Bitcoin,” ujar seorang analis dari Ark Invest.

Sementara itu, para pendukung Harris berpendapat bahwa regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi investor ritel dari volatilitas dan potensi penipuan di industri kripto yang masih berkembang.

Bitcoin dan Masa Depannya di AS

Dengan pemilu yang semakin dekat, komunitas kripto kini menghadapi persimpangan besar. Apakah AS akan menjadi negara dengan regulasi lebih ketat di bawah Demokrat, atau akan menjadi surga bagi inovasi kripto di bawah Trump?

Bagaimanapun juga, Bitcoin sebagai aset digital dengan sifat desentralisasi akan terus berkembang, baik dengan atau tanpa dukungan politik. Namun, keputusan politik ini tetap akan mempengaruhi jangka pendek dan menengah dari harga serta adopsi Bitcoin di Amerika Serikat dan dunia.

Akankah Trump Membawa Bitcoin ke Puncak Baru?

Dukungan Trump terhadap Bitcoin bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga strategi politik untuk menarik pemilih dari komunitas kripto yang terus berkembang. Jika Trump berhasil kembali ke Gedung Putih, kita mungkin akan menyaksikan era baru bagi industri kripto di AS.

Namun, pertanyaannya tetap: Apakah janji ini akan direalisasikan jika ia menang? Ataukah ini hanya strategi kampanye semata? Satu hal yang pasti, pemilu AS kali ini akan menjadi salah satu yang paling berpengaruh bagi masa depan Bitcoin dan aset digital lainnya.

Apa pendapatmu? Apakah kemenangan Trump akan menjadi bahan bakar baru bagi Bitcoin?

Donald Trump Perkuat Dukungan pada Bitcoin di Hari Jadi Whitepaper Satoshi
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan