Apr 1, 2024

Crypto Summer: Projek Yang Mendorong Adopsi di Sektor Non-Keuangan Akan Meningkat

Industri fintech saat ini sedang mengalami transformasi monumental dengan banyak bisnis tradisional yang beralih perhatian mereka ke arah mata uang kripto. Gorbunov menyoroti bahwa fase awal dari perubahan ini adalah melihat peningkatan dramatis dalam jumlah orang yang menggunakan mata uang kripto. Dia mengungkapkan bahwa pada tahun 2017, jumlah pengguna aktif kripto sekitar 10 juta, tetapi sekarang hampir mencapai setengah miliar. Gorbunov menekankan bahwa minat publik dalam kripto semakin meningkat, terutama selama periode pertumbuhan yang disebutnya sebagai musim panas kripto (crypto summer), yang disertai dengan peluang penghasilan dan inovasi produk dan layanan baru.

Menurut Gorbunov, dorongan utama di balik pergeseran ke arah perbankan digital dan kripto adalah untuk tetap relevan dalam ekonomi yang semakin terhubung secara digital. Dia menjelaskan bahwa lembaga keuangan tradisional merespons perubahan ini dengan mengintegrasikan solusi kripto ke dalam layanan mereka, ditarik oleh kemodernan, inovasi, dan fleksibilitas teknologi ini menawarkan. Gorbunov melihat proses ini sebagai langkah penting untuk mempertahankan dan memperluas basis pengguna mereka.

Namun, Gorbunov menggarisbawahi bahwa ada tantangan dalam mengakses kripto di luar kalangan yang mahir teknologi. Infrastruktur saat ini masih membatasi akses bagi sebagian besar orang, menyebabkan kesenjangan dalam kesadaran dan kepercayaan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya bagi bank tradisional dan perusahaan fintech untuk mengadaptasi produk kripto untuk lebih mudah diakses oleh semua orang, serta memastikan keamanan operasi tersebut.

Selain itu, Gorbunov menyoroti bahwa integrasi solusi kripto oleh lembaga keuangan dan perusahaan fintech membuka peluang monetisasi baru, terutama bagi perusahaan sektor non-keuangan. Dia menunjukkan bahwa dengan fungsionalitas perbankan digital dan kripto yang terus berkembang, perusahaan dapat menghasilkan pendapatan tambahan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan mereka.

Dari perspektif global, Gorbunov memperhatikan adopsi yang meningkat di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terlayani oleh perbankan konvensional, seperti Amerika Latin, Afrika, dan beberapa pasar Asia. Dia meramalkan bahwa permintaan untuk perbankan digital dan kripto akan menjadi semakin global dalam beberapa tahun mendatang.

Namun, Gorbunov juga mengakui bahwa tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi regulasi yang semakin ketat. Meskipun demikian, dia percaya bahwa peningkatan regulasi dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan dan integritas yang berkelanjutan di sektor ini.

Dalam mengakhiri pembicaraannya, Gorbunov melihat masa depan perbankan digital dan kripto sebagai perpaduan yang seimbang antara inovasi dan kepatuhan yang mengarah pada sistem keuangan yang lebih inklusif dan ramah pengguna. Dengan demikian, Vault menjadi pemimpin dalam mendorong perubahan menuju masa depan keuangan yang lebih dinamis dan inklusif

Crypto Summer: Projek Yang Mendorong Adopsi di Sektor Non-Keuangan Akan Meningkat
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan