Apr 26, 2024

5 Memecoin Solana Baru yang Patut Dipertimbangkan Tahun ini

Koin meme di Solana telah meraih popularitas yang signifikan di tahun 2024.Proyek-proyek yang terinspirasi dari binatang dan budaya populer telah membanjiri ekosistem Solana beberapa bulan belakangan ini, dengan masing-masing berupaya menjadi keberhasilan berikutnya.

Berikut adalah lima koin meme Solana terbaru yang mencatatkan dampak signifikan di sektor ini:

Slothana (SLOTH)

Slothana membawa esensi budaya sloth ke dalam jaringan Solana dengan pendekatan yang unik.Tanpa utilitas spesifik atau kasus penggunaan yang jelas, Slothana berhasil mengumpulkan lebih dari $15 juta dalam presale berkat strategi pemasaran viral yang memanfaatkan meme sloth dan mengusung gaya hidup santai. Kesuksesan ini ditunjang oleh pemasaran yang intensif di media sosial dan penilaian tinggi di situs seperti ICOBench. Dengan pencatatan di bursa DEX yang dijadwalkan tiga hari lagi, para investor awal dengan antusias menunggu debutnya di pasar, di mana nilai SLOTH akan ditentukan oleh dinamika penawaran dan permintaan.

Dogeverse (DOGEVERSE)

Dengan visi yang ambisius, Dogeverse berencana membangun sebuah jaringan multichain yang menghubungkan berbagai blockchain seperti Ethereum, BNB Chain, Polygon, Avalanche, Base, dan Solana, memberi penghormatan pada meme Doge yang terkenal. Dogeverse menjanjikan utilitas nyata melalui fungsionalitas lintas rantai, memungkinkan pemegang token untuk mengeksplorasi peluang DeFi di berbagai jaringan. Dalam beberapa minggu, proyek ini telah mengumpulkan lebih dari $10,8 juta, dengan token DOGEVERSE dihargai $0,000301 saat ini.

Popcat (POPCAT)

Terinspirasi dari meme kucing oatmeal yang viral, Popcat telah mencatat kenaikan harga token sebesar 189% dalam satu minggu terakhir, mencapai $0,334. Walaupun projek ini tanpa utilitas spesifik, Popcat menonjol dengan branding yang menarik dan sebagai bagian dari ekosistem koin meme Solana yang berkembang.

Mumu the Bull (MUMU)

Menyimpang dari tren meme hewan peliharaan umum, Mumu the Bull mengangkat tema banteng dan telah meraih apresiasi dari komunitas, dengan kenaikan 65% dalam seminggu dan harga saat ini adalah $0,000015. Meski tanpa utilitas penggunaan yang jelas, Mumu menarik perhatian sebagai koin meme Solana yang trendi.

Samoyedcoin (SAMO)

Sebagai koin meme pertama di Solana, SAMO telah menarik perhatian dengan kenaikan harga 28% menjadi $0,0087 dalam minggu terakhir. Dengan komunitas yang kuat, SAMO telah terdaftar di bursa besar seperti Kraken dan Gemini, dan memiliki rencana untuk meningkatkan pemasaran serta menambahkan utilitas baru di masa depan.

Koin-koin meme ini menawarkan peluang berbeda bagi investor yang tertarik pada sektor yang sedang naik daun ini dalam ekosistem Solana.

5 Memecoin Solana Baru yang Patut Dipertimbangkan Tahun ini
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan