Jun 18, 2024

Kapitalisasi Pasar Penambang Bitcoin AS Capai Rekor $22,8 Miliar

Laporan JPMorgan mencatat bahwa kapitalisasi pasar agregat dari 14 saham penambang Bitcoin yang terdaftar di AS mencapai level tertinggi sepanjang masa pada tanggal 15 Juni. Hampir semua perusahaan penambang mampu mengungguli performa Bitcoin dalam dua minggu pertama bulan Juni. 

Core Scientific (CORZ) mengalami performa terbaik dengan peningkatan 117%, sedangkan Argo Blockchain (ARBK) menjadi yang terburuk dengan penurunan 7%. Sebagai perbandingan, dalam periode yang sama tersebut harga Bitcoin turun sebesar 3%.

Meskipun bitcoin mengalami penurunan harga sebesar 3% selama periode yang sama, saham-saham penambang bitcoin berhasil mencatat kinerja yang lebih baik. 

Hal ini menunjukkan bahwa investor mungkin melihat nilai tambah dari diversifikasi ke saham penambang, terutama dalam konteks pengembangan teknologi baru dan kerjasama strategis seperti yang dilakukan oleh Core Scientific.

Peningkatan harga saham penambang Bitcoin ini sebagian besar didorong oleh reaksi positif investor terhadap berita kerjasama antara Core Scientific dan perusahaan kecerdasan buatan, CoreWeave. 

Kesepakatan ini tampaknya memberikan dorongan positif terhadap saham-saham penambang bitcoin, yang menggambarkan optimisme investor mengenai potensi kolaborasi antara teknologi AI dan industri penambangan kripto.

Selain itu, JPMorgan mencatat bahwa penambang yang terdaftar di AS meningkatkan pangsa mereka dalam hashrate jaringan global untuk bulan kedua berturut-turut. 

Gabungan dari 14 perusahaan ini kini menyumbang sekitar 23,8% dari hashrate jaringan global, meningkat hampir 1% dari bulan sebelumnya. Hashrate jaringan merupakan proxy untuk kompetisi industri dan kesulitan penambangan, yang mengalami penurunan sekitar 7 EH/s (1%) sejak Mei.

Analis JPMorgan, Reginald Smith dan Charles Pearce, menyatakan bahwa peningkatan pangsa hashrate oleh penambang AS ini merupakan tanda yang menggembirakan bahwa operator swasta yang tidak efisien telah mengurangi operasional mereka setelah pengurangan reward pada April.

Dampak terhadap Industri Penambangan Bitcoin

Penambangan bitcoin adalah proses yang membutuhkan daya komputasi besar untuk memverifikasi transaksi pada jaringan blockchain dan mendapatkan imbalan dalam bentuk bitcoin baru. 

Peningkatan kapitalisasi pasar penambang yang terdaftar di AS menunjukkan kepercayaan investor terhadap masa depan industri ini, terutama dengan adanya kolaborasi teknologi baru seperti yang dilakukan oleh Core Scientific dan CoreWeave.

Dengan meningkatnya pangsa hashrate oleh penambang yang terdaftar di AS, industri ini mungkin akan melihat lebih banyak konsolidasi dan peningkatan efisiensi operasional. Hal ini dapat membantu menjaga stabilitas jaringan Bitcoin 

dan memastikan keberlanjutan operasional penambang di tengah fluktuasi harga kripto yang tidak menentu.

Kapitalisasi Pasar Penambang Bitcoin AS Capai Rekor $22,8 Miliar
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan