Definisi Pasar Berjangka
Menurut John C. Hull, seorang pakar di bidang keuangan dan derivatif, pasar berjangka adalah “sebuah pasar yang memfasilitasi pembelian atau penjualan kontrak berjangka, dimana kedua belah pihak sepakat untuk membeli atau menjual aset tertentu pada tanggal di masa depan dengan harga yang telah disepakati sebelumnya”.
Pakar lain, Paul Samuelson, peraih Nobel Ekonomi, mendefinisikan pasar berjangka sebagai “suatu instrumen keuangan yang memungkinkan pelaku pasar untuk mengelola risiko fluktuasi harga, dimana penjual berjanji untuk menjual komoditas atau aset keuangan kepada pembeli pada harga yang ditentukan pada tanggal tertentu di masa depan.”
Apa itu Pasar Berjangka?
Pasar berjangka adalah arena di mana pembeli dan penjual bertransaksi kontrak berjangka. Kontrak ini merupakan perjanjian legal untuk membeli atau menjual aset tertentu, seperti minyak mentah, emas, atau bahkan kontrak finansial, pada waktu yang ditentukan di masa depan dengan harga yang sudah disepakati saat ini.
Di pasar berjangka, kamu tidak benar-benar membeli atau menjual aset tersebut di awal; sebaliknya, kamu hanya membuat perjanjian untuk melakukannya di masa depan.
Jadi, pasar berjangka memungkinkan pelaku pasar untuk mempertukarkan risiko atau manfaat dari fluktuasi harga aset yang mendasari kontrak berjangka tersebut.
Satu hal penting yang perlu diingat adalah bahwa pasar berjangka beroperasi di bawah pengawasan otoritas regulasi. Di Indonesia, pasar berjangka diatur dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Contoh Pasar Berjangka
Misalkan kamu adalah seorang petani gandum yang akan panen dalam enam bulan. Namun, kamu khawatir bahwa harga gandum akan turun saat waktu panen. Maka, kamu bisa memanfaatkan pasar berjangka untuk mengunci harga gandum saat ini.
Pada bulan Januari, harga gandum adalah Rp5.000 per kilogram, dan kamu memutuskan untuk menjual 10.000 kilogram gandum pada bulan Juli. Kamu menandatangani kontrak berjangka dengan pembeli (misalnya, perusahaan roti) untuk menjual gandum pada bulan Juli dengan harga Rp5.000 per kilogram.
Jika pada bulan Juli harga gandum turun menjadi Rp4.500 per kilogram, kamu tidak perlu khawatir, karena kamu sudah menjual gandum milikmu dengan harga Rp5.000 per kilogram berdasarkan kontrak berjangka yang kamu tanda tangani. Sebaliknya, jika harga naik menjadi Rp5.500 per kilogram, pembeli tetap mendapat keuntungan karena telah membeli dengan harga yang lebih rendah.
Hal yang sama juga berlaku untuk aset keuangan. Misalnya, jika kamu ingin membeli saham dari sebuah perusahaan pada harga tertentu di masa depan, kamu bisa menggunakan kontrak berjangka untuk mengunci harga tersebut.
Namun, penting untuk diingat bahwa transaksi berjangka memiliki risiko, termasuk risiko pasar dan risiko likuiditas, sehingga penting untuk memahami secara mendalam sebelum berpartisipasi dalam transaksi berjangka.
Dengan pemahaman ini, kita dapat melihat bahwa pasar berjangka memiliki peran penting dalam ekonomi, baik dalam hal manajemen risiko atau dalam hal spekulasi. Dengan demikian, pasar berjangka dapat menjadi instrumen investasi yang potensial bagi mereka yang memahami dan siap untuk menghadapi risikonya.
Fungsi Pasar Berjangka
Pasar berjangka memiliki fungsi yang signifikan dalam dunia ekonomi dan investasi. Berikut beberapa fungsi utamanya:
1. Manajemen Risiko
Pasar berjangka menyediakan platform bagi perusahaan dan individu untuk melindungi diri dari fluktuasi harga aset. Misalnya, seorang petani gandum dapat menjual kontrak berjangka untuk gandum yang akan dipanen beberapa bulan lagi. Dengan demikian, petani tersebut mengunci harga jualnya, sehingga melindungi dirinya dari risiko penurunan harga.
2. Penentuan Harga
Pasar berjangka juga berperan dalam penentuan harga. Harga kontrak berjangka mencerminkan ekspektasi pasar mengenai apa yang akan menjadi harga aset di masa depan. Dengan demikian, mereka membantu membentuk dan menyampaikan informasi tentang harga di masa mendatang.
3. Spekulasi
Spekulator menggunakan pasar berjangka untuk mencoba mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga aset. Misalnya, jika spekulator percaya bahwa harga emas akan naik, mereka dapat membeli kontrak berjangka emas. Jika prediksi mereka benar, mereka bisa mendapatkan keuntungan.
Perbedaan Pasar Berjangka dan Pasar Spot
Pasar berjangka dan pasar spot adalah dua jenis pasar yang memiliki peran penting dalam ekonomi dan investasi. Berikut perbedaan keduanya:
1. Waktu Transaksi
Perbedaan utama antara pasar berjangka dan pasar spot adalah kapan transaksi tersebut terjadi. Dalam pasar spot, transaksi dilakukan segera atau “on the spot”. Kamu membeli atau menjual aset dan segera menerima atau menyerahkan aset tersebut.
Sebaliknya, dalam pasar berjangka, transaksi tersebut direncanakan untuk dilakukan di masa depan. Kamu membeli atau menjual kontrak yang mewajibkan kamu untuk membeli atau menjual aset pada tanggal tertentu di masa depan.
2. Tujuan Transaksi
Dalam pasar spot, transaksi umumnya dilakukan untuk tujuan fisik aset tersebut, seperti membeli komoditas untuk digunakan atau dijual lagi. Dalam pasar berjangka, transaksi seringkali dilakukan untuk tujuan spekulatif atau hedging terhadap risiko fluktuasi harga.
3. Harga
Harga dalam pasar spot adalah harga aset saat ini, sedangkan harga dalam pasar berjangka adalah harga yang disepakati untuk aset yang akan ditukar di masa depan.
Secara keseluruhan, baik pasar spot maupun pasar berjangka memiliki peran mereka masing-masing dalam ekonomi dan dalam strategi investasi. Memahami perbedaan antara keduanya adalah penting bagi investor dan pelaku pasar lainnya.
0 comments