Mencapai valuasi US$1 triliun adalah tonggak yang hanya berhasil ditembus oleh segelintir perusahaan raksasa dunia. Dari Apple hingga Nvidia, daftar tersebut penuh dengan nama-nama legenda yang sudah matang dan stabil.
Kini, pasar mulai bertanya: bisakah Palantir Technologies (PLTR) perusahaan yang fokus pada analitik data berbasis AI menjadi anggota berikutnya?
Saat ini, Palantir bernilai US$410 miliar, dan agar bisa menyentuh US$1 triliun sebelum 2030, kapitalisasi pasarnya harus melonjak lebih dari dua kali lipat dalam waktu tiga tahun.
Secara historis, saham Palantir pernah meroket hampir 2.000% dalam tiga tahun terakhir jadi pertumbuhan ekstrem bukan sesuatu yang asing. Namun, seperti biasa dalam dunia investasi, kecepatan pertumbuhan masa lalu bukan jaminan masa depan.
Pendapatan Q3 Naik 63%, Kontrak Baru Pecahkan Rekor
Tidak dapat dipungkiri, bisnis Palantir sedang memasuki fase pertumbuhan agresif. Dengan lebih dari 1.500 organisasi mulai dari lembaga intelijen, perusahaan farmasi, hingga ritel dan logistik ekosistem data Palantir semakin luas.
Pada kuartal ketiga:
- Pendapatan mencapai US$1,2 miliar (rekor baru, naik 63% YoY)
- Total contract value melesat menjadi US$2,8 miliar (naik 151% YoY)
- Pendapatan pemerintah AS: US$486 juta
- Pendapatan komersial AS: US$397 juta (naik 121% YoY)
Ini bukan sekadar sinyal pertumbuhan ini sinyal dominasi dalam industri yang sedang menjadi pusat perhatian dunia: AI decision intelligence. Bahkan, beberapa analis menilai Palantir kini bukan hanya perusahaan software, tetapi perusahaan infrastruktur AI yang berperan seperti “otak data” bagi banyak institusi strategis.
400x Earnings Terlalu Tinggi untuk Dibiarkan?
Namun di balik cerita sukses tersebut, terdapat realita yang tidak bisa diabaikan: Palantir saat ini diperdagangkan 407 kali earnings. Untuk konteks:
- Microsoft: <40x
- Alphabet: <30x
- Nvidia: 54x
Artinya, Palantir bukan hanya overpriced ia adalah outlier ekstrem.
Saham yang diperdagangkan lebih dari 100x sales mengandalkan satu hal: ekspektasi masa depan yang hampir sempurna. Dan pasar tidak selalu sabar. Semakin tinggi harga, semakin kecil toleransi terhadap kegagalan.
Untuk Mencapai US$1 Triliun, Palantir Butuh Laba US$20 Miliar, Mungkinkah?
Mari bicara angka.
Jika Palantir kelak dihargai dengan P/E moderat 50x (setara Nvidia saat ini), maka untuk mencapai valuasi US$1 triliun, perusahaan ini harus mampu menghasilkan: US$20 miliar laba bersih
Saat ini, laba bersih TTM Palantir baru US$1,1 miliar. Artinya, perusahaan harus melipatgandakan laba 18 kali lipat dalam 3 tahun. Apakah mungkin? Secara teori: ya. Secara probabilitas: hampir mustahil.
Bahkan perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di dunia termasuk Nvidia tidak pernah mencatatkan ekspansi laba setinggi itu dalam jangka waktu sesingkat ini.
Tetap Menarik, Tapi Risiko Tinggi
Meski kemungkinan mencapai US$1 triliun sebelum 2030 sangat kecil, bukan berarti Palantir buruk sebagai investasi. Justru sebaliknya: Palantir adalah pemain kuat dalam AI enterprise, sektor yang sangat dibutuhkan di era di mana data menjadi aset strategis negara dan perusahaan.
Namun, harga saat ini mencerminkan ekspektasi yang terlalu optimistis, sehingga ruang koreksi sangat besar. Investor yang masuk hari ini harus siap dengan dua hal:
- Potensi upside besar jika AI benar-benar meledak
- Potensi volatilitas brutal jika valuasi mulai dicermati ulang
Palantir Bisa Menjadi Pemain Raksasa, Tapi Tidak Terburu-buru Menjadi Triliuner
Meskipun peluang Palantir mencapai valuasi US$1 triliun sebelum 2030 sangat tipis, perusahaan memiliki fondasi pertumbuhan yang kuat, portofolio klien strategis, dan momentum AI global yang tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda melambat.
Namun, harga saham yang terlalu mahal adalah risiko terbesar dan investor harus mengingat satu hal:
“Perusahaan besar bisa tumbuh cepat, tetapi tidak selamanya bisa tumbuh secepat ekspektasi pasar.”



