Rasio Ether-Bitcoin (ETH/BTC), yaitu perbandingan harga antara Ether (ETH $4.633) dan Bitcoin (BTC $115.487), masih kesulitan untuk kembali menembus level psikologis 0,05. Padahal, Ethereum baru saja mengalami lonjakan besar pada Juli dan Agustus yang membawa harga ETH mencapai rekor tertinggi baru, ditambah dengan semakin banyaknya institusi keuangan yang mulai mengadopsi ETH untuk berbagai keperluan. Meski begitu, momentum tersebut belum cukup kuat untuk mengangkat rasio ETH terhadap BTC ke level yang lebih tinggi.
Sejak Juli 2024, ETH/BTC bertahan di bawah 0,05. Data historis menunjukkan bahwa puncak rasio ini terjadi pada Juni 2017 dengan rekor 0,14. Saat ini, posisinya justru melemah di level 0,039, turun dari 0,04 pada Agustus. Bahkan pada Maret lalu, rasio sempat jatuh ke titik terendah dalam lima tahun terakhir di 0,02. Penurunan tersebut dipicu oleh ketidakpastian makroekonomi global serta meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya. Namun, kondisi pasar kripto kembali pulih dalam beberapa bulan terakhir, yang ditandai dengan lonjakan harga ETH.
Pada Agustus, Ether berhasil mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa di $4.957 sebelum terkoreksi sekitar 6,7%. Jika dihitung sejak Juli, ETH telah naik lebih dari 155%. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya pembelian ETH oleh institusi untuk kebutuhan treasury, masuknya investor tradisional melalui produk ETF, serta promosi aktif dari Ethereum Foundation ke kalangan pelaku pasar Wall Street. Faktor-faktor ini menunjukkan adanya kepercayaan yang semakin besar terhadap ekosistem Ethereum, meski dominasi BTC tetap sulit digeser.
Menurut analis pasar James Check, sepanjang sejarahnya sejak 2015, Ether hanya mampu mengungguli performa Bitcoin sekitar 15% dari total waktu. Periode emas ETH terjadi pada 2015 hingga 2017, yakni ketika blockchain kontrak pintar ini baru diperkenalkan ke dunia dan ditopang oleh euforia ICO pada 2017. Namun, sejak 2020 hingga kini, Bitcoin lebih sering menunjukkan kinerja yang lebih solid dibandingkan ETH. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun ETH sering menjadi pilihan utama dalam sektor DeFi maupun NFT, kekuatan fundamental BTC sebagai aset kripto utama masih mendominasi pasar.
Ke depan, banyak analis memperkirakan ETH akan kembali menguji level $5.000, setelah pada Agustus hanya terpaut sekitar $43 dari level tersebut sebelum terkoreksi. Jake Kennis, analis dari Nansen, menilai bahwa ETH kemungkinan besar akan memasuki fase konsolidasi lebih dulu karena reli harga yang sangat cepat. Ia juga menambahkan bahwa butuh waktu beberapa minggu hingga bulan sebelum ETH benar-benar mampu menembus rekor tertinggi baru lagi.