Jun 29, 2025

Starknet Luncurkan SN Stack, Blockchain Kustom untuk Masa Depan

Default Featured Image

Starknet, solusi layer-2 berbasis zero-knowledge (ZK) untuk Ethereum, mengumumkan peluncuran Starknet Stack (SN Stack), sebuah perangkat lunak baru yang memungkinkan pengembang membangun blockchain kustom mereka sendiri menggunakan teknologi ZK. Langkah ini diharapkan membuka era baru bagi keamanan, skalabilitas, dan efisiensi blockchain, terutama di tengah kekhawatiran terhadap ancaman quantum computing.

Inovasi untuk Berbagai Kebutuhan

SN Stack hadir dengan tiga konfigurasi utama yang dapat disesuaikan:

1. StarkWare Sequencer: Preset ini paling mirip dengan ekosistem publik Starknet, memberikan pengalaman yang sesuai untuk pengguna umum.
2. Madera: Sebuah konfigurasi open-source yang sepenuhnya dapat disesuaikan, memungkinkan pengembang membangun blockchain dari awal dengan fleksibilitas penuh.
3. Dojo: Mode yang dioptimalkan untuk pengembangan game, memberikan solusi skalabilitas yang efisien bagi industri gaming berbasis blockchain.

Menurut Leo Sizaret, Business Development Manager di StarkWare, teknologi zero-knowledge (ZK) memiliki potensi besar untuk masa depan blockchain:
“Kami percaya bahwa teknologi zero-knowledge adalah masa depan blockchain. Ini menawarkan keamanan dan skalabilitas yang luar biasa, serta tahan terhadap ancaman kuantum dengan efisiensi biaya yang optimal.”

Pelindung dari Ancaman Quantum Computing

Teknologi zero-knowledge tidak hanya menawarkan keamanan transaksi tanpa mengungkapkan data sensitif, tetapi juga dianggap sebagai solusi melawan ancaman komputer kuantum di masa depan. Teknologi ZK-STARK, yang mendukung Starknet, memungkinkan pengguna untuk memverifikasi data tanpa harus mengungkapkan isi spesifik dari informasi tersebut.

Ketakutan bahwa komputer kuantum dapat merusak standar enkripsi modern telah meningkat, terutama setelah klaim bahwa algoritma enkripsi blockchain dapat dipecahkan menggunakan komputer kuantum. Namun, para ahli, seperti XinXin Fan, Kepala Kriptografi di IoTeX, menyarankan bahwa hash-based zero-knowledge proofs adalah cara yang efektif untuk melindungi data sensitif dari serangan kuantum.

Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi Blockchain Internasional 2024, Fan dan rekannya mengusulkan penggunaan hash-based proofs untuk melindungi jaringan Ethereum dari ancaman tersebut. Pendekatan ini dianggap murah dan efisien, memanfaatkan fungsi hash yang sulit dibalikkan oleh komputasi kuantum.

Mitos atau Ancaman Nyata?

Pada November 2024, Google mengumumkan pengembangan prosesor quantum computing bernama Willow. Prosesor ini dapat menyelesaikan masalah matematika kompleks dalam waktu kurang dari lima menit, yang pada komputer biner biasa akan memakan waktu 10 septiliun tahun.

Namun, para ahli fisika dan ilmuwan komputer menilai ancaman dari komputer kuantum saat ini masih berlebihan. Misalnya, eksperimen oleh Universitas Shanghai pada Mei 2024 yang mengklaim berhasil memecahkan algoritma enkripsi menggunakan komputer kuantum ternyata hanya dapat memfaktorkan angka 22-bit. Sebagai perbandingan, standar enkripsi modern menggunakan kunci dengan panjang 2.048 hingga 4.096 bit, yang jauh di luar jangkauan komputer kuantum saat ini.

Potensi SN Stack bagi Masa Depan Blockchain

Peluncuran SN Stack oleh Starknet membuka peluang besar bagi para pengembang untuk membangun ekosistem blockchain yang lebih fleksibel, aman, dan tahan terhadap ancaman masa depan. Dengan tiga konfigurasi utama, SN Stack diharapkan menjadi solusi ideal untuk berbagai kebutuhan, mulai dari proyek blockchain publik, pengembangan game, hingga sistem blockchain kustom untuk perusahaan.

Langkah ini juga menegaskan komitmen Starknet dalam menghadirkan teknologi blockchain yang lebih aman dan efisien, bahkan dalam menghadapi tantangan teknologi seperti komputer kuantum.

Peluncuran Starknet SN Stack menandai tonggak penting dalam dunia blockchain. Dengan teknologi zero-knowledge yang menjanjikan keamanan tinggi, efisiensi, dan ketahanan terhadap ancaman masa depan, Starknet terus berada di garis depan inovasi blockchain.

Bagi pengembang dan perusahaan yang ingin beradaptasi dengan kebutuhan masa depan, SN Stack menjadi alat yang tidak hanya relevan tetapi juga strategis untuk membangun ekosistem blockchain yang kuat dan fleksibel.

Starknet Luncurkan SN Stack, Blockchain Kustom untuk Masa Depan
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan