Jun 29, 2025

Proyek kripto Trump Membeli ETH Senilai $48 juta Karena Token Menguat Terhadap Bitcoin

Default Featured Image

Proyek kripto yang didukung Donald Trump, World Liberty Financial, baru saja melakukan investasi besar-besaran dalam bentuk Ether setelah token tersebut mencatat penguatan kecil terhadap Bitcoin. 

Pada 19 Januari, World Liberty Financial membeli 14.403 Ether (ETH) dalam beberapa kali transaksi dengan total nilai $48 juta. Langkah ini meningkatkan total kepemilikan Ether perusahaan menjadi 33.630 ETH, yang kini bernilai lebih dari $107 juta, menurut data yang dirilis oleh Arkham Intelligence.

Selain itu, rasio ETH/BTC, yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif Ether terhadap Bitcoin, mengalami peningkatan sebesar 0,79%, menjadi 0,03197. Kenaikan ini terjadi setelah rasio tersebut anjlok hingga 18% terhadap Bitcoin dalam enam minggu terakhir, berdasarkan data dari TradingView.

Investasi ini muncul setelah langkah mengejutkan Donald Trump dengan meluncurkan memecoin di jaringan Solana. Peluncuran ini memicu lonjakan harga token Solana (SOL) hingga mencapai level tertinggi sepanjang masa di angka $270. 

Meski begitu, hingga kini World Liberty Financial belum secara resmi mengungkapkan alasan atau rencana di balik pembelian Ether yang signifikan ini. Namun, Eric Trump, putra Donald Trump yang juga bertindak sebagai penasihat World Liberty, memberikan bocoran melalui unggahan di media sosial pada 19 Januari. Ia menyatakan, “Tunggu hingga kalian melihat apa yang mereka lakukan besok,” menimbulkan spekulasi akan adanya langkah besar berikutnya.

Sementara itu, harga Ether dalam 24 jam terakhir telah bergerak di kisaran $3.133,98 hingga $3.439,78. Namun, meskipun sempat menguat, harga ETH saat ini turun sebesar 1,5% menjadi $3.230, menurut data dari CoinGecko. Selain itu, popularitas Ether juga meningkat di dunia maya. Data Google Trends menunjukkan bahwa pencarian untuk kata kunci “Ethereum” mencapai puncaknya pada 19 Januari.

Tak hanya Donald Trump, istrinya, Melania Trump, juga membuat gebrakan di dunia kripto dengan meluncurkan memecoin bernama MELANIA sehari sebelum pelantikan suaminya sebagai Presiden AS. Token ini mencatat keberhasilan luar biasa, mencapai nilai $6 miliar hanya dalam waktu kurang dari dua jam setelah peluncuran. Situs resmi memecoin tersebut menyatakan bahwa token ini dibuat sebagai bentuk dukungan dari para pembeli kepada Melania Trump.

Proyek kripto Trump Membeli ETH Senilai $48 juta Karena Token Menguat Terhadap Bitcoin
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan