Jun 29, 2025

Prediksi VanEck: Harga Solana Bisa Tembus $520 di 2025!

Default Featured Image

Solana (SOL) diprediksi mengalami lonjakan harga signifikan hingga mencapai $520 pada akhir 2025, menurut laporan terbaru VanEck. Proyeksi ini didasarkan pada ekspansi kapitalisasi pasar platform kontrak pintar (SCP) serta peningkatan adopsi dan pendapatan jaringan Solana.

Saat ini, Solana menguasai 15% kapitalisasi pasar SCP, namun diperkirakan akan naik menjadi 22% dalam dua tahun ke depan. Jika prediksi ini akurat, kapitalisasi pasar Solana bisa mencapai $250 miliar, didorong oleh pertumbuhan ekosistemnya yang semakin kompetitif.

### Daya Saing Solana Meningkat, Revenue dan DEX Volume Melejit

Solana telah menegaskan dominasinya di sektor blockchain Layer-1, dengan data Januari 2024 menunjukkan:

* 45% pangsa pasar volume perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX)
* 45% pangsa pendapatan jaringan blockchain
* 33% dari total dompet aktif harian

VanEck memperkirakan pendapatan tahunan Solana bisa mencapai $6 miliar jika tren saat ini berlanjut. Pendapatan ini berasal dari tiga sumber utama:

1. Base Fee (biaya dasar transaksi) – sekitar 1% dari total pendapatan.
2. Priority Fee (biaya prioritas) – menyumbang 43% dari pendapatan.
3. Maximal Extractable Value (MEV) – sumber utama yang menyumbang 56% dari total pendapatan.

Namun, sistem MEV Solana dinilai belum optimal karena adanya kolusi di private mempools. Jika struktur pendapatan validator diperbaiki dengan mengikuti model Ethereum, di mana validator menangkap 80% dari nilai MEV pendapatan validator bisa naik 56% menjadi $6,8 miliar.

### Strategi Pertumbuhan

Solana telah menggeser Ethereum dalam sektor aplikasi terdesentralisasi (dApp). Pada 2022, Ethereum menguasai 84% pendapatan dApp, sementara Solana hanya 0,26%. Namun, pada 2024, pangsa pasar Solana melonjak ke 42%, melewati Ethereum yang turun ke 32%.

Pendapatan dApp Solana pun meningkat drastis, dari $4 juta di 2022 menjadi $1,25 miliar di 2024. Selain itu, jumlah pengembang yang bergabung dengan ekosistem Solana mencapai 7.625 orang pada 2024, melampaui Ethereum yang hanya menarik 6.456 pengembang baru.

Untuk mempertahankan momentum ini, VanEck menyoroti perlunya peningkatan dalam sistem Jito MEV dan implementasi Firedancer—yang dapat meningkatkan efisiensi serta keamanan jaringan. Jika langkah-langkah ini diterapkan, Solana tidak hanya memperkuat dominasinya di sektor SCP, tetapi juga bisa mendorong harga SOL menembus $500 per token sebelum akhir 2025.

Prediksi VanEck: Harga Solana Bisa Tembus $520 di 2025!
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan