Coinbase, salah satu bursa kripto terbesar, meyakini bahwa Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) harus diberikan wewenang penuh atas pasar spot kripto. Jika hal ini terjadi, peran Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dalam sektor aset digital bisa berkurang secara signifikan.
Kepala kebijakan Coinbase, Faryar Shirzad, mengajukan proposal dua halaman yang mendesak Kongres untuk segera mengambil tindakan dalam memberikan kejelasan regulasi serta perlindungan bagi pengguna kripto.
Enam Prioritas Legislasi Coinbase
Shirzad merinci enam prioritas legislatif, salah satunya adalah memberikan kewenangan penuh kepada CFTC dalam mengawasi pasar spot kripto.
> “Aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum adalah komoditas, bukan sekuritas. Legislasi harus memberikan wewenang kepada CFTC untuk mengawasi pasar spot kripto, memastikan transparansi, serta melindungi konsumen dari penipuan dan manipulasi,” tulis Shirzad.
Meskipun langkah ini dapat memangkas kekuasaan SEC dalam mengatur aset digital, Shirzad menegaskan bahwa SEC tetap memiliki peran penting. Ia menyarankan agar Kongres “membuat aturan SEC untuk penggalangan modal,” yang akan memberikan jalur jelas bagi pengembang dalam mengumpulkan dana untuk proyek blockchain tanpa semua token dianggap sebagai sekuritas.
Saat ini, pasar spot kripto berada di bawah regulasi SEC. SEC telah menetapkan bahwa Bitcoin dan Ether bukan sekuritas, tetapi hal yang sama tidak berlaku bagi sebagian besar aset kripto lainnya.
Pada awal 2023, mantan Ketua SEC, Gary Gensler, pernah menyatakan bahwa semua mata uang kripto selain Bitcoin termasuk dalam yurisdiksi SEC. Menurutnya, proyek kripto lain dikategorikan sebagai sekuritas karena ada pihak di tengah yang mengelola proyek, dan publik mengharapkan keuntungan dari pihak tersebut.
Gensler bahkan sempat menyelidiki apakah Ether harus diklasifikasikan sebagai sekuritas sebelum akhirnya membatalkan penyelidikan itu pada Juni 2024. Menurut Carol Goforth, profesor di Fakultas Hukum Universitas Arkansas, keputusan ini mungkin diambil untuk menghindari kekalahan yang memalukan.
Namun, sejak terpilihnya kembali Presiden Trump, SEC tampaknya lebih terbuka terhadap regulasi aset kripto. Pada Februari, Gugus Tugas Kripto yang baru dibentuk oleh SEC bertemu dengan beberapa perusahaan untuk memperjelas aturan terkait broker-dealer dan staking, serta berbagai prioritas lainnya.


