Jun 30, 2025

Krugerrand Masuk Blockchain! Token Emas Fraksional Siap Guncang Pasar Aset Nyata

Default Featured Image

Di tengah gejolak pasar global dan ketidakpastian geopolitik, emas kembali menjadi pelarian utama bagi investor yang mencari lindung nilai. Namun kini, cara memilikinya tak lagi harus lewat batangan atau koin fisik.

Lewat kolaborasi antara Mesh.trade dan Troygold, Afrika Selatan memperkenalkan cara baru yang menarik untuk mengakses emas: Krugerrand dalam bentuk token digital.

Langkah ini bukan sekadar inovasi teknologi ia berpotensi mengubah cara orang berinvestasi dalam emas secara global, khususnya untuk investor ritel yang selama ini terbatas oleh harga tinggi dan kompleksitas logistik.

Apa Itu Krugerrand Tokenized?

Krugerrand adalah koin emas legendaris dari Afrika Selatan yang selama puluhan tahun telah menjadi simbol kekayaan dan stabilitas. Kini, melalui Mesh.trade, investor bisa membeli versi tokenisasi dari koin ini secara fraksional bahkan hingga tujuh angka desimal.

Dengan kata lain, Anda tak perlu menunggu hingga punya dana untuk membeli satu ons penuh emas. Cukup miliki sebagian kecilnya dulu. Saat kepemilikan Anda mencapai satu ons, token bisa ditukar dengan koin fisik Krugerrand, yang disimpan di brankas Brink’s di Johannesburg, salah satu tempat penyimpanan emas paling aman di dunia.

Blockchain Bertemu Logam Mulia

Setiap pembelian menghasilkan sertifikat kepemilikan emas digital yang tercatat di blockchain. Ini memastikan bahwa investor memiliki klaim langsung atas emas yang disimpan, bukan sekadar derivatif.

Bahkan jika platform Mesh.trade berhenti beroperasi sekalipun, investor masih bisa menukarkan token mereka melalui Troygold, sang penerbit token.

Layanan ini juga sepenuhnya diasuransikan oleh Lloyd’s of London, dan akses fisik ke brankas hanya diberikan kepada kustodian resmi. Troygold membebankan biaya penyimpanan 1,2% untuk dua tahun, menjadikannya alternatif yang efisien dan aman dibanding penyimpanan pribadi atau layanan bank konvensional.

Mengapa Ini Penting?

Tokenisasi emas bukan konsep baru, namun implementasi yang mulus, terjamin, dan bisa diakses masyarakat luas masih menjadi tantangan. Dengan infrastruktur yang dikembangkan oleh Mesh.trade, proyek ini menjadi salah satu yang paling matang secara teknis dan legal di pasar berkembang.

Langkah ini membuka akses emas ke investor ritel di Afrika dan pasar negara berkembang lainnya segmen yang seringkali luput dari penetrasi produk investasi konvensional.

Lebih jauh, model ini juga mencerminkan tren global di mana aset dunia nyata (real-world assets/RWA) seperti emas, properti, dan surat utang mulai ditokenisasi agar bisa diperdagangkan seperti kripto.

Menurut laporan dari Boston Consulting Group (2022), pasar RWA yang ditokenisasi diperkirakan bisa mencapai $16 triliun pada 2030, menjadikan langkah Mesh.trade bukan hanya langkah pionir, tapi juga bagian dari gelombang besar yang sedang datang.

Afrika Selatan melalui Mesh.trade dan Troygold berhasil meretas satu dari banyak hambatan investasi emas: biaya tinggi dan akses terbatas. Kini, siapa pun bisa mulai menabung emas hanya dengan sebagian kecil dari satu ons dengan jaminan transparansi, keamanan, dan fleksibilitas yang ditawarkan teknologi blockchain.

Di era ketika investor muda semakin skeptis terhadap sistem keuangan lama, emas digital ini bisa menjadi jembatan antara nilai konservatif dan teknologi progresif. Dan Afrika Selatan mungkin baru saja menyalakan api perubahan yang lebih luas.

Krugerrand Masuk Blockchain! Token Emas Fraksional Siap Guncang Pasar Aset Nyata
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan