Pasar saham menawarkan peluang keuntungan, tetapi juga penuh risiko terutama bagi investor pemula yang mudah tergoda saham yang “melonjak” dalam waktu singkat. Salah satu ancaman terbesar adalah saham gorengan, yaitu saham yang harganya sengaja dimanipulasi untuk menciptakan ilusi kenaikan, lalu dijatuhkan secara tiba-tiba saat investor sudah masuk.
Praktik saham gorengan sudah lama terjadi di berbagai bursa dunia, termasuk Indonesia. Memahami cara kerjanya adalah langkah penting untuk melindungi diri dari kerugian.
Apa itu Saham Gorengan?
Saham gorengan adalah saham sebuah perusahaan yang harganya sengaja dimainkan oleh pihak tertentu untuk meraih keuntungan besar. Saham tersebut akan dibuat memiliki harga yang terus naik sehingga menarik minat para investor untuk membelinya. Ketika target sudah tercapai, maka harga saham tersebut akan semakin turun dan terus turun.
Harga naik bukan karena:
-
bisnis berkembang,
-
pendapatan meningkat,
-
atau prospek perusahaan membaik,
tetapi karena manipulasi volume dan permintaan yang dikendalikan oleh oknum pelaku pasar (sering disebut bandar).
Mekanisme ini mirip pump and dump:
-
Pelaku menaikkan harga (pump)
-
Publik ikut membeli
-
Pelaku menjual besar-besaran di harga puncak (dump)
-
Harga terjun bebas dan investor ritel merugi
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Berikut indikator lengkap yang bisa kamu digunakan untuk mengidentifikasi saham gorengan:
A. Harga Naik Terlalu Cepat & Tidak Wajar
Contoh: naik 30–50% dalam hitungan hari tanpa berita, tanpa aksi korporasi.
B. Tidak Ada Katalis Fundamental
-
perusahaan merugi
-
pendapatan stagnan atau turun
-
laporan keuangan lemah
-
tidak ada inovasi produk
Tetapi harga melonjak tajam.
C. Kapitalisasi Pasar Kecil
Saham berkapitalisasi kecil lebih mudah digerakkan karena perlu dana lebih sedikit untuk memanipulasi harga.
D. Volume Mendadak Meningkat Drastis
Biasanya saham tidak likuid → tiba-tiba transaksi jadi ribuan persen lebih tinggi.
E. Bid-Offer Tidak Wajar
Contoh tanda-tandanya:
-
antrean jual tipis, antrean beli sangat tebal
-
spread sempit tetapi pergerakan sangat agresif
-
order book terlihat “dikendalikan”
F. Pola Grafik Pump & Dump
-
naik cepat
-
stagnan di level tinggi
-
anjlok tiba-tiba
Bagaimana Cara Pelaku Menggoreng Saham?
Saham gorengan tidak naik karena perusahaan berkembang, tetapi karena ada pihak tertentu yang sengaja menggerakkan harga. Cara kerjanya sebenarnya cukup mudah dipahami—mirip seperti “menaikkan hype”, lalu menjual saat banyak orang sudah masuk. Berikut alurnya:
1. Memilih Saham yang Mudah Digoreng
Pelaku biasanya memilih saham yang:
-
harga dan volumenya kecil,
-
tidak banyak yang memperhatikan,
-
fundamentalnya lemah,
-
pemegang sahamnya tidak banyak.
Saham seperti ini mudah digerakkan karena tidak butuh dana besar untuk menaikkan harganya.
2. Mengumpulkan Saham di Harga Murah (Buy Low)
Pada tahap awal, pelaku membeli saham sedikit demi sedikit agar:
-
harga tetap rendah,
-
tidak menarik perhatian investor lain,
-
mereka punya stok saham yang banyak.
Kalau harga keburu naik karena ada orang lain beli, mereka bisa menekan harga lagi dengan aksi jual kecil untuk memicu panic selling.
3. Mendorong Harga Naik (Naikin Hype / Pump)
Setelah punya cukup banyak saham, barulah pelaku mulai:
-
membeli dalam jumlah besar,
-
membuat antrean beli terlihat ramai,
-
menyebarkan sentimen positif, rumor, atau “info panas”,
-
menggunakan grup chat, media sosial, hingga influencer.
Tujuannya hanya satu:
membuat investor percaya bahwa saham ini sedang bagus dan ramai dibeli orang.
Harga naik bukan karena perusahaan berprestasi, tapi karena didorong.
4. Menjual Saat Banyak Orang Mulai Masuk (Distribusi / Dump)
Ketika investor ritel mulai FOMO dan ikut membeli karena lihat harga naik terus:
-
pelaku menjual sahamnya sedikit demi sedikit,
-
harga seolah tetap naik karena permintaan ritel masih tinggi,
-
grafik terlihat “sehat” padahal harga sudah dilepas oleh pelaku.
Di tahap ini, pelaku sudah mulai mengambil keuntungan.
5. Harga Jatuh Bebas
Setelah seluruh saham yang mereka pegang sudah terjual:
-
tidak ada lagi pihak yang “menopang” harga,
-
permintaan hilang,
-
volume menurun,
-
harga mulai turun cepat.
Akhirnya harga anjlok, dan yang terjebak adalah investor ritel yang masuk belakangan.
Mereka membeli di puncak, tetapi menjual di dasar.
Cara Menghindari Saham Gorengan
Analisis Fundamental Perusahaan
Cek:
✔ pendapatan
✔ keuntungan
✔ utang
✔ prospek industri
✔ laporan keuangan
Jika fundamental buruk tetapi harga naik cepat → hindari.
2. Pantau Pola Pergerakan Harga
Jika naik terlalu agresif tanpa alasan → waspada.
3. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua modal pada satu saham spekulatif.
4. Waspada Anomali Bid-Offer
Jika antrean harga terlihat “dikendalikan”, jangan masuk.
5. Jangan Percaya Rumor “Harga Mau Diangkat”
Informasi seperti ini sering digunakan bandar untuk memancing korban ritel.
6. Gunakan Platform Saham yang Legal dan Kredibel
Tujuannya agar terhindar dari manipulasi, penyalahgunaan dana, dan risiko operasional.
Contoh Bedanya Saham Gorengan vs Saham Sehat
| Faktor | Saham Gorengan | Saham Blue-Chip / Sehat |
|---|---|---|
| Fundamental | Lemah, sering rugi | Laporan keuangan kuat |
| Pergerakan harga | Sangat volatil | Stabil & rasional |
| Volume transaksi | Mendadak naik | Konsisten tinggi |
| Risiko | Sangat tinggi | Lebih terukur |
| Kenaikan harga | Karena rumor/manipulasi | Karena kinerja perusahaan |
| Likuiditas | Tipis | Tinggi |
| Cocok untuk | Spekulan saja | Investor pemula & jangka panjang |
Alternatif yang Lebih Aman: Investasi Saham Global Lewat Nanovest
Saham gorengan penuh risiko dan bisa bikin investor pemula rugi. Solusinya? Pilih saham global yang stabil dan terpercaya, seperti:
-
Perusahaan besar berfundamental kuat (Apple, Microsoft, Google)
-
Likuiditas tinggi, mudah dibeli dan dijual
-
Transparansi lebih baik, lebih sedikit risiko manipulasi
Dengan Nanovest, kamu bisa:
✔ Beli saham global mulai dari nominal kecil
✔ Investasi pada perusahaan blue-chip
✔ Transaksi cepat dan aman
✔ Cocok untuk pemula yang ingin portofolio aman
Daripada mengejar “cuan cepat” yang tidak pasti, lebih bijak membangun portofolio sehat dan jangka panjang.
Referensi:
- https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/09/saham-gorengan-adalah
- https://www.cnbcindonesia.com/investment/20200102162008-21-127172/apa-itu-saham-gorengan-ini-definisi-ciri-ciri-dan-tipsnya
- https://market.bisnis.com/read/20210929/7/1448411/apa-itu-saham-gorengan-investor-pemula-wajib-kenali-cirinya
- https://sahamhijau.com/cara-bandar-goreng-saham/






