Jan 24, 2025

Jenis Candlestick dan Panduan Lengkap Membacanya untuk Pemula dalam Investasi

Jenis Candlestick dan Panduan Lengkap Membacanya untuk Pemula dalam Investasi

Kamu tentunya pernah bukan mendengar istilah candlestick atau bahkan melihat bentuk grafiknya? Pernah merasa bingung memahami grafik tersebut saat berinvestasi?

Sebenarnya, candlestick adalah alat visual yang memberikan gambaran lengkap tentang harga suatu aset dalam jangka waktu tertentu. Dengan memahami pola candlestick, kamu dapat mengenali peluang dan risiko di pasar secara lebih akurat.

Jika kamu bisa membaca tren pasar dengan mudah hanya dari grafik sederhana. Keahlian ini dapat membantu kamu mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan menguntungkan. Mari pelajari lebih dalam tentang candlestick dan bagaimana cara membacanya untuk mendukung strategi investasi kamu.

Apa Itu Candlestick?

Candlestick adalah grafik yang digunakan dalam analisis teknikal untuk menggambarkan pergerakan harga suatu aset, seperti  saham atau  kripto, dalam periode tertentu dalam untuk memberikan informasi harga secara visual dan mudah.

Dinamakan candlestick karena tampilannya menyerupai deretan lilin dengan bentuk balok yang khas. Grafik candlestick menampilkan poin penting seperti harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. Biasanya, grafik ini menggunakan dua warna utama, seperti hijau dan merah, untuk membedakan pergerakan harga.

Warna hijau menunjukkan harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan (positif), sedangkan warna merah menunjukkan harga pembukaan lebih tinggi daripada harga penutupan (negatif).

Candlestick pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18 oleh Munehisa Honma, seorang trader komoditas beras asal Jepang yang dikenal sebagai pencetus analisis harga berbasis candlestick. Grafik ini kemudian diperkenalkan ke dunia Barat oleh Steven Nison, yang mempopulerkannya dalam perdagangan modern. Hingga kini, candlestick tetap menjadi alat analisis teknikal yang sangat efektif dan digunakan secara luas oleh para trader di seluruh dunia.

Bagian-Bagian Candlestick

Sumbu Atas (Upper Shadow)

Bagian ini menunjukkan harga tertinggi yang dicapai dalam periode tersebut. Garis tipis yang memanjang dari badan candlestick ke atas menggambarkan seberapa jauh harga telah bergerak naik dari harga penutupan atau pembukaan.

Sumbu Bawah (Lower Shadow)

Bagian ini merepresentasikan harga terendah yang dicapai dalam periode tersebut. Garis tipis yang memanjang ke bawah dari badan candlestick menunjukkan seberapa jauh harga telah bergerak turun.

Badan (Real Body)

Badan candlestick menunjukkan jarak antara harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close). Warna badan candlestick memberikan gambaran apakah harga naik atau turun selama periode itu.

Warna hijau (atau putih) biasanya menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan (bullish), sedangkan warna merah (atau hitam) menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan (bearish).

Open dan Close

Open: Harga saat perdagangan dimulai dalam periode tertentu.

Close: Harga saat perdagangan berakhir dalam periode tersebut.

Perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan inilah yang membentuk badan candlestick.

Fungsi Candlestick

Fungsi candlestick adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci tentang pergerakan harga dalam suatu periode tertentu, membantu investor memahami dinamika pasar dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Sebagai salah satu teknik analisis yang populer, candlestick digunakan untuk memetakan pergerakan harga di berbagai pasar, seperti saham, komoditas, forex, dan aset kripto.

Candlestick juga berfungsi sebagai alat untuk membaca sentimen pasar. Pola-pola yang terbentuk pada candlestick memberikan indikasi apakah pasar sedang dikuasai oleh pembeli ( bullish) atau penjual ( bearish). Misalnya, pola tertentu dapat menunjukkan potensi pembalikan tren ( reversal), kelanjutan tren ( continuation), atau bahkan sinyal untuk berhati-hati terhadap kondisi pasar yang tidak stabil.

Jenis-Jenis Candlestick

Marubozu

Candlestick Marubozu memiliki ciri khas tanpa shadow, sehingga badan (body) candlestick hanya mencerminkan harga pembukaan (opening) dan penutupan (closing).

Pada candlestick ini, harga pembukaan merupakan titik terendah, sedangkan harga penutupan merupakan titik tertinggi  bullish) atau sebaliknya (bearish). Pola ini mengindikasikan adanya tekanan beli atau jual yang sangat tinggi, yang sering kali menjadi sinyal kelanjutan tren naik atau turun.

Doji

Doji terbentuk ketika harga pembukaan (open) dan penutupan (close) berada pada level yang sama atau sangat dekat. Hal ini mencerminkan keseimbangan antara tekanan beli dan jual, sehingga candlestick ini bersifat netral. Doji biasanya menjadi sinyal bahwa pasar sedang ragu-ragu, dan arah harga berikutnya bergantung pada pergerakan pasar selanjutnya.

Hammer

Candlestick Hammer adalah pola yang dianggap sebagai sinyal  bullish karena menunjukkan pembalikan harga dari tren turun menjadi naik. Pola ini terbentuk ketika harga mengalami penurunan signifikan, tetapi ditutup menguat atau naik di atas harga pembukaan. Ciri khasnya adalah bayangan bawah (shadow) yang panjang, setidaknya dua kali dari ukuran badan (body), sementara bayangan atas (shadow) sangat kecil atau tidak ada sama sekali.

Inverted Hammer

Inverted Hammer adalah kebalikan dari Hammer, di mana pola ini terbentuk setelah harga mengalami kenaikan, tetapi kemudian ditutup lebih rendah.

Pola ini sering dianggap sebagai sinyal bullish, menunjukkan potensi pembalikan tren dari turun menjadi naik. Ciri-cirinya adalah bayangan atas (shadow) yang panjang, setidaknya dua kali dari ukuran badan (body), sementara bayangan bawah sangat kecil atau tidak ada.

Cara Membaca Candlestick

1. Memahami Bagian-Bagian Candlestick

Langkah awal adalah memahami komponen dasar candlestick:

  • Badan (Body): Menunjukkan jarak antara harga pembukaan (open) dan penutupan (close). Warna badan mencerminkan pergerakan harga: hijau atau putih untuk kenaikan (bullish), merah atau hitam untuk penurunan (bearish).
  • Sumbu (Wick): Garis yang menghubungkan badan dengan harga tertinggi (upper wick) dan harga terendah (lower wick) selama periode tersebut.
  • Warna: Hijau menandakan kenaikan harga (bullish), sedangkan merah menandakan penurunan harga (bearish).

2. Menganalisis Bentuk Candlestick

Setiap bentuk candlestick memiliki arti tertentu:

  • Doji: Mengindikasikan keraguan pasar antara pembeli dan penjual, terjadi saat harga pembukaan dan penutupan hampir sama.
  • Hammer: Mengindikasikan potensi pembalikan tren dari turun ke naik (bullish reversal), dengan sumbu bawah panjang dan badan kecil di atas.
  • Shooting Star: Menunjukkan potensi pembalikan tren dari naik ke turun (bearish reversal), berbentuk seperti hammer terbalik dengan sumbu atas panjang dan badan kecil di bawah.
  • Engulfing Pattern: Menunjukkan tekanan kuat, baik dari pembeli (bullish engulfing – candle hijau menelan candle merah sebelumnya) maupun penjual (bearish engulfing – candle merah menelan candle hijau sebelumnya).

3. Menggabungkan Bentuk/Pola Candlestick dengan Indikator Teknikal

Untuk meningkatkan akurasi analisis, gunakan candlestick bersama indikator teknikal seperti:

  • Moving Average: Untuk mengidentifikasi tren umum pasar.
  • Relative Strength Index (RSI): Untuk mengetahui kondisi overbought atau oversold.
  • Bollinger Bands: Untuk mengukur volatilitas pasar.

Candlestick adalah alat analisis teknikal yang sederhana namun sangat bermanfaat untuk membantu investor membaca pergerakan pasar. Dengan memahami bagian, fungsi, dan jenis candlestick, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan strategis.

Jika kamu ingin melakukan investasi dengan mudah, kamu dapat menggunakan Nanovest. Hanya dengan Rp5.000, kamu bisa berinvestasi di emas, saham AS, atau kripto. Dengan fitur analisis grafis dan indikator teknikal, Nanovest membantu kamu membaca pola candlestick dengan lebih mudah.

Nikmati juga fitur Nanososial untuk bertukar informasi dan strategi dengan komunitas investor lainnya. Semua aset investasi di Nanovest aman karena berizin Bappebti dan dilindungi oleh asuransi Sinarmas. Jadi, ayo  download Nanovest dan mulai investasimu #AmansamaNano.

Jenis Candlestick dan Panduan Lengkap Membacanya untuk Pemula dalam Investasi
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Mei 22, 2025
0 Comments

Mengenal Passive Income Terbaik untuk Kebebasan Finansial Jangka Panjang

Pernahkah kamu mendengar istilah passive income? Bagi sebagian orang mungkin sudah tahu maksud dari istilah ini. Untuk mengetahuinya, bayangkan jika kamu memiliki pendapatan yang terus mengalir meski sedang bersantai atau tidur. Itulah yang dinamakan passive income, Passive income bukan hanya tentang menghasilkan uang tanpa bekerja keras setiap hari. Ini adalah strategi cerdas untuk memastikan kestabilan keuangan di masa depan. Dengan passive income, kamu bisa menikmati hidup tanpa terlalu bergantung pada pekerjaan utama. Mari kita pelajari lebih dalam apa itu  passive income dan cara mendapatkannya dengan langkah sederhana sehingga dapat mendukung pencapaian kebebasan finansial. Apa Itu Passive Income? Passive income adalah pendapatan yang kamu hasilkan tanpa harus secara aktif bekerja setiap saat. Sumbernya bisa berupa investasi, bisnis, atau aktivitas lain yang membutuhkan usaha minimal setelah diatur. Konsep ini berbeda dari pendapatan aktif yang mengharuskan kamu bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Manfaat utama passive income adalah memberikan kestabilan  finansial jangka panjang. kamu bisa menggunakannya untuk melengkapi pendapatan aktif, mengembangkan aset, atau bahkan mencapai kebebasan finansial lebih cepat. Keuntungan Passive Income Finansial Stabil Passive income memberikan pendapatan tambahan yang dapat membantu menjaga kestabilan keuangan, terutama dalam menghadapi situa

Mengenal Passive Income Terbaik untuk Kebebasan Finansial Jangka Panjang
byKiki A. Ramadhan