Dividen saham adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham sebagai bentuk apresiasi atas kepemilikan mereka. Bagi investor, dividen menjadi sumber pendapatan pasif yang bisa diterima secara rutin tanpa harus menjual saham yang dimiliki.
Untuk bisa mendapatkan dividen, investor perlu memahami syarat-syarat penting seperti tanggal cum date, ex date, dan record date agar tidak kehilangan hak pembayaran. Dengan memilih perusahaan yang stabil dan memiliki riwayat pembagian dividen yang konsisten, investor pemula maupun berpengalaman dapat memaksimalkan potensi penghasilan pasif dari portofolio saham mereka.
Apa itu Dividen Saham?
Dividen saham adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Pembagian ini biasanya dilakukan secara rutin, seperti setiap kuartal atau setahun sekali, tergantung kebijakan perusahaan.
Dividen bisa berupa uang tunai ( cash dividend) atau saham tambahan ( stock dividend). Tapi, dalam artikel ini kita akan fokus pada dividen tunai karena itu yang paling umum dan mudah dipahami oleh investor pemula.
Dividen tunai biasanya langsung ditransfer ke Rekening Dana Nasabah (RDN) milik investor. Jumlah yang diterima tergantung dari jumlah saham dan nilai dividen per lembar. Misalnya, jika kamu punya 1.000 saham dan dividen Rp100, maka kamu dapat Rp100.000.
Ciri-Ciri Saham yang Punya Dividen
Dividen bisa menjadi sumber penghasilan pasif, tetapi tidak semua saham membagikannya. Beberapa perusahaan memilih menahan laba untuk ekspansi bisnis. Karena itu, penting bagi investor untuk tahu ciri-ciri saham yang rutin memberi dividen:
-
Perusahaan Stabil dan Menguntungkan
Perusahaan yang sudah mapan dan memiliki laba stabil cenderung rutin membagikan dividen. Ini biasanya adalah perusahaan besar yang sudah mencapai fase matang dalam siklus bisnisnya.
-
Riwayat Pembagian Dividen
Cek rekam jejak dividen perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Konsistensi adalah kunci. Jika sebuah perusahaan secara rutin membagikan dividen dalam jumlah yang stabil atau meningkat, itu menjadi indikator positif.
-
Sektor Industri
Perusahaan di sektor utilitas, konsumer, dan perbankan umumnya dikenal sebagai pemberi dividen yang baik. Sektor ini cenderung tidak terlalu terdampak oleh siklus ekonomi dan menghasilkan arus kas yang stabil.
-
Kebijakan Dividen
Beberapa perusahaan secara eksplisit menyatakan kebijakan pembagian dividen dalam laporan tahunan mereka. Ini mencerminkan transparansi dan komitmen terhadap pembagian keuntungan kepada pemegang saham.
-
Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
Ini menunjukkan persentase laba yang dibayarkan sebagai dividen. Rasio yang terlalu tinggi bisa menjadi tanda peringatan, sedangkan rasio yang sehat menunjukkan keberlanjutan dividen di masa depan.
Cara Mendapatkan Dividen dari Saham
Dividen dari saham bisa menjadi sumber penghasilan pasif yang menarik bagi investor. Meski prosesnya sederhana, ada beberapa tahapan penting yang perlu dipahami agar kamu tidak kehilangan kesempatan. Berikut panduan praktis untuk mulai mendapatkan dividen tunai dari saham:
1. Punya Rekening Sekuritas
Langkah pertama yaitu mempunyai rekening sekuritas. Saat ini, membuka rekening saham sangat mudah karena banyak sekuritas yang menyediakan layanan secara online. Prosesnya biasanya hanya membutuhkan KTP, NPWP (jika ada), dan tanda tangan digital.
2. Pilih Saham yang Rajin Membagikan Dividen
Tidak semua perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) membagikan dividen. Biasanya, perusahaan yang sudah matang dan memiliki stabilitas keuangan yang baik akan rutin memberikan dividen kepada pemegang saham. Cek histori dividen melalui laporan tahunan atau fitur dividen di aplikasi trading.
Beberapa contoh saham yang rutin membagikan dividen adalah BBCA ( Bank Central Asia), TLKM ( Telkom Indonesia), UNVR ( Unilever Indonesia), dan BBRI ( Bank Rakyat Indonesia). Saham-saham ini dikenal sebagai saham blue chip dan cenderung cocok untuk investor jangka panjang yang mencari pendapatan pasif.
Selain itu, untuk saham luar negeri, terutama di AS, ada banyak dividend stocks berkualitas tinggi, seperti Coca-Cola (KO), Johnson & Johnson (JNJ), Procter & Gamble (PG), dan McDonald’s (MCD). Saham-saham ini termasuk Dividend Aristocrats, yaitu perusahaan yang telah menaikkan dividen selama 25 tahun atau lebih berturut-turut.
3. Perhatikan Tanggal Pembagian Dividen
Untuk mendapatkan dividen, kamu wajib memiliki saham tersebut sebelum tanggal cum date ( cumulative date). Cum date adalah tanggal terakhir kamu bisa membeli saham agar masih tercatat sebagai pemilik yang berhak atas dividen.
Setelah cum date, akan ada ex date. Jika kamu membeli saham pada tanggal ex date atau setelahnya, maka kamu tidak akan mendapatkan dividen meskipun kamu memiliki saham tersebut saat ini.
4. Pastikan Nama Kamu Tercatat di Record Date
Record date adalah tanggal pencatatan di mana perusahaan akan mencatat siapa saja pemegang saham yang berhak menerima dividen. Jika kamu sudah memiliki saham sebelum cum date, maka nama kamu otomatis akan tercatat di record date ini.
Setelah record date, perusahaan akan menentukan payment date atau tanggal pembayaran dividen. Di tanggal ini, dana dividen akan langsung ditransfer ke rekening dana nasabah (RDN) kamu. Jadi, kamu tidak perlu melakukan tindakan tambahan karena sistem akan otomatis memprosesnya.
Jadi, jika kamu memang berniat untuk memburu dividen saham, sebaiknya kamu fokus pada saham dari perusahaan yang stabil dan rutin membagikan dividen, memahami jadwal penting seperti cum date dan record date, serta memantau informasi resmi dari emiten. Jangan lupa perhitungkan potongan pajak dividen dan pertimbangkan untuk melakukan reinvestasi agar portofolio tumbuh lebih cepat.
Syarat Utama Agar Bisa Mendapatkan Dividen Saham
Ini salah satu bagian paling penting yang dicari pengguna Google:
1. Memiliki saham sebelum cum date
Ini adalah syarat paling mutlak. Jika kamu membeli saham di tanggal ex date, kamu tidak akan dapat dividen.
2. Nama tercatat di record date
Jika kamu sudah membeli sebelum cum date, sistem akan otomatis mencatat kamu sebagai penerima dividen.
3. Memiliki Rekening Sekuritas (RDN aktif)
Agar dividen bisa masuk ke rekening, kamu harus memiliki RDN yang aktif dan teregistrasi.
4. Saham yang kamu beli memang membagikan dividen
Tidak semua perusahaan punya kebijakan dividen.
Ciri-Ciri Saham yang Rajin Bagi Dividen
-
Perusahaan stabil & menguntungkan
-
Riwayat dividen konsisten
-
Arus kas kuat
-
Dividend payout ratio sehat
-
Berasal dari sektor defensif (konsumer, perbankan, utilitas)
Risiko dan Hal Penting yang Perlu Diingat
-
Dividen bukan jaminan → perusahaan bisa menahan dividen kapan saja
-
Harga saham biasanya turun setelah ex date
-
Pajak dividen berlaku
-
Dividen kecil tapi stabil lebih baik daripada dividen besar tapi tidak konsisten
Pantau Saham US di Nanovest!
Ingin memperluas peluang mendapatkan dividen? Kini kamu bisa memantau dan berinvestasi pada saham-saham top AS seperti Apple, Microsoft, hingga Coca-Cola langsung lewat aplikasi Nanovest. Semuanya bisa diakses dengan mudah, cukup lewat ponselmu! Jadi, ayo download Nanovest sekarang dan mulai investasi saham #AmanSamaNano
FAQ Tentang Dividen Saham
1. Apa itu dividen saham?
Dividen saham adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk uang tunai.
2. Bagaimana cara mendapatkan dividen saham?
Kamu harus membeli saham sebelum cum date, memiliki RDN aktif, dan saham tersebut harus memiliki kebijakan dividen.
3. Apa syarat utama mendapat dividen?
Memiliki saham sebelum cum date. Ini syarat paling penting.
4. Kapan dividen masuk ke rekening?
Pada payment date, dana langsung masuk ke RDN.
5. Apakah semua saham membagikan dividen?
Tidak. Hanya perusahaan dengan laba stabil yang biasanya rutin membagikan dividen.
6. Apakah harga saham turun setelah ex date?
Biasanya iya, karena di ex date saham sudah tidak mengandung hak dividen.






