Tekanan terhadap saham Netflix (NFLX) memuncak setelah turun empat hari berturut-turut, ditutup melemah 3,4% ke level $96,79. Penurunan ini bukan sekadar koreksi pasar; melainkan respons langsung dari analis Wall Street terhadap rencana akuisisi besar Netflix terhadap Warner Bros. Discovery (WBD)—sebuah langkah yang dianggap ambisius sekaligus berbahaya.
Dua lembaga investasi besar, Pivotal Research dan Rosenblatt Securities, kompak menurunkan rating NFLX dari buy menjadi neutral. Arah sentimen pun berubah: dari optimisme penuh menjadi kewaspadaan yang nyaris defensif.
Jeffrey Wlodarczak dari Pivotal memotong target harga Netflix dari $160 menjadi $105, menyebut akuisisi ini sebagai langkah mahal yang sarat ketidakpastian. Kekhawatirannya sederhana namun tajam: apakah ini tanda Netflix mulai resah melihat engagement pengguna stagnan dan migrasi penonton ke konten pendek seperti TikTok dan Instagram?
Nada ini diperkuat Barton Crockett dari Rosenblatt yang menilai Netflix kini memasuki “periode panjang ketidakpastian.” Dengan kata lain, mesin pertumbuhan Netflix yang dulu rapi—yang mereka sebut a clean story—kini berisik oleh risiko struktural baru.
Akuisisi yang “Sangat Mahal”: Netflix Mengambil Taruhan $82,7 Miliar
Rencana Netflix membeli studio dan aset streaming Warner—termasuk HBO Max—datang dengan harga yang luar biasa besar:
- Enterprise Value Warner Bros. Discovery: $82,7 miliar
- Equity Value: $72 miliar
- Biaya break-up fee: $5,8 miliar jika transaksi gagal
Dengan nilai sebesar ini, Netflix bukan hanya membuka buku ceknya; mereka membuka seluruh lembar neraca untuk risiko yang tidak bisa diprediksi.
Namun menariknya, kesepakatan ini tidak mencakup jaringan TV kabel warisan Warner, yang akan dipisahkan dalam entitas baru bernama Discovery Global pada Q3 2026.
Dari perspektif strategis, bila akuisisi ini berhasil, Netflix bisa menjadi raksasa tunggal dengan lini film dan serial kelas Oscar hingga franchise besar seperti Harry Potter dan DC Universe. Ini bukan sekadar ekspansi; ini perebutan kendali atas Hollywood itu sendiri.
Tapi tentu saja, regulator antitrust di AS dan Eropa hampir pasti tidak tinggal diam. Wlodarczak menyebut proses persetujuan bisa memakan waktu 18–24 bulan—periode yang sangat lama bagi sebuah industri yang bergerak cepat.
Paramount Skydance Masuk: Drama Berebut Tahta Hollywood Memanas
Di tengah hiruk-pikuk Netflix, pesaing lain tiba-tiba masuk: Paramount Skydance (PSKY). Mereka meluncurkan penawaran baru $30 per saham Warner Bros. Discovery, semuanya tunai, dengan nilai transaksi mencapai $108,4 miliar.
Apa Artinya untuk Investor Netflix?
Jefferies menjadi satu-satunya rumah riset yang tetap optimistis, mempertahankan rating buy dengan target harga $150. Namun bahkan analisnya, James Heaney, mengakui: “Akuisisi Warner menambah noise pada cerita Netflix yang sebelumnya bersih.”
Dalam jangka pendek, saham Netflix diperkirakan akan bergerak dalam rentang sempit. Investor yang mencari kepastian mungkin harus menunggu keputusan regulasi, persaingan dengan Paramount Skydance, serta kejelasan integrasi aset Warner.
Kesimpulan: Taruhan Besar yang Bisa Mengubah Peta Industri – atau Berbalik Menggigit
Jika Netflix berhasil menyelesaikan akuisisi, dampaknya akan bersifat transformasional—baik bagi perusahaan maupun industri streaming. Namun harga mahal, risiko regulasi, dan tren penonton yang bergeser ke konten pendek menjadi tantangan yang tidak bisa dianggap remeh.
Di era ketika perhatian konsumen terpecah antara TikTok, game mobile, dan ratusan platform hiburan lain, Netflix tampaknya ingin membangun “kerajaan konten terbesar di abad ini”.






