Hi #NanoSquad
Penasaran gak sih, ada kabar apa aja di pasar saham AS pekan lalu? Langsung aja cus kepo-in di bawah ini!
Berita Saham
1. Produksi iPhone Terganggu, Saham Apple Sepanjang 2022 Telah Merosot ke Level Terendah
2. Rivian: 2022 Menjadi Tahun Kurang Cemerlang
3. Imbal Hasil Obligasi Naik, Investor Menimbang Prospek Ekonomi 2023?
4. Meta dan Alphabet Kehilangan Tahta Periklanan, Kok Bisa?
5. Produksi Tesla Shanghai Dihentikan, Ini Alasannya!
1. Produksi iPhone Terganggu, Saham Apple Sepanjang 2022 Telah Merosot ke Level Terendah
Saham Apple Inc selama tahun 2022 terus membukukan kemerosotan, anjlok sekitar 1,4 persen pada penutupan perdagangan Selasa (27/12). Penurunan tersebut lantas memperpanjang kerugian saham Apple di sepanjang tahun ini yang telah merosot 27%, menuju level terendah sejak Juni 2021.
Tak hanya di pasar Wall Street, penurun juga terjadi pada indeks bursa Indeks Nasdaq 100, di mana saham Apple anjlok sebanyak 34 persen di perdagangan 2022.
Anjloknya nilai saham Apple terjadi karena terpengaruh penurunan produksi iPhone 14 Pro dan Pro Max di pabrik Foxconn di Zhengzhou China yang anjlok 6 Juta pada bulan lalu, setelah pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown di pusat manufaktur utama Apple.
2. Rivian: 2022 Menjadi Tahun Kurang Cemerlang
Saham Rivian (RIVN) mulai tahun ini di Wall Street dengan harga $103,69. Pada saat penulisan, saham Rivian diperdagangkan sekitar $19,14. Dalam satu tahun, saham grup telah kehilangan 81,5% nilainya.
Kapitalisasi pasar, yang tadinya $91,6 miliar pada 31 Desember 2021, telah mencair menjadi $16,9 miliar hampir $75 miliar nilai pasar telah menguap seluruhnya dalam satu tahun.
Pada akhir Februari, perusahaan menaikkan harga truk pick up listrik R1T sebesar 17% dan SUV R1S sebesar 20% karena biaya material dan kekurangan chip, seperti yang dikatakan saat itu. Kenaikan harga berlaku untuk semua pelanggan, baik yang baru maupun yang sudah melakukan pemesanan. Menghadapi protes dan pembatalan, Rivian meminta maaf.
Selama kuartal ketiga, perusahaan melebarkan kerugiannya, mencatat kerugian bersih sebesar $1,72 miliar, dibandingkan $1,23 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021.
Beberapa investor mulai kehilangan kesabaran, seperti miliarder George Soros, yang semakin mengurangi sahamnya di kuartal ketiga. Soros Fund Management memegang 16,36 juta saham Rivian per 30 September, turun 8,2% dibandingkan kuartal kedua.
Kira-kira bagaimana performance Rivian di 2023?
3. Imbal Hasil Obligasi Naik, Investor Menimbang Prospek Ekonomi 2023?
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Selasa, 27 Desember 2022. Indeks S&P 500 merosot pada awal pekan ini seiring imbal hasil obligasi AS naik dan investor menimbang prospek ekonomi pada 2023.
Sentimen itu juga mendorong saham Tesla alami kinerja buruk tahunan yang pernah ada. Dengan demikian memicu aksi jual saham Tesla yang berlanjut pada Selasa pekan ini. Bukan hanya itu saja, saham Apple telah anjlok hampir 27% pada 2022 karena kenaikan suku bunga. Apple juga bergulat dengan gangguan pasokan yang dipicu oleh penutupan pabrik di pemasok terbesarnya di China yang baru saja mulai mereda.
4. Meta dan Alphabet Kehilangan Tahta Periklanan, Kok Bisa?
Tampaknya duopoli yang telah lama menguasai pasar periklanan senilai $300 miliar akan segera berakhir karena raksasa teknologi berjuang untuk mendapatkan bagian mereka. Meta Platform Inc (META) dan Alphabet Inc (GOOG kehilangan dominasinya atas Amazon.com Inc (AMZN), Microsoft Corporation (MSFT) dan Apple Inc (AAPL).
Kok bisa? hal ini disebabkan karena kedua perusahaan ini tidak akan memegang pangsa pasar mayoritas karena bagian pendapatan mereka diperkirakan turun menjadi 48,4% yang akan menjadi penurunan tahunan kelima mereka.
CEO Meta, Mark Zuckerberg menyalahkan perubahan privasi Apple untuk penurunan karena membuat lebih sulit untuk melacak pengguna dan menargetkan iklan. Ada juga fakta bahwa pendatang baru semakin populer, dengan TikTok milik ByeDance menjadi pilihan anak muda saat ini.
Sementara Jerry Dischler, kepala periklanan di Google, berbicara kepada Fincial Timesan tentang persaingan sengit dari pendatang baru, bersama dengan pengawasan antimonopoli yang harus dilakukan oleh regulator AS dan Eropa.
5. Produksi Tesla Shanghai Dihentikan, Ini Alasannya!
Tesla Shanghai menghentikan produksi pada 24 Desember, dengan pekerja akan kembali pada 1 Januari 2023. Penghentian produksi akhir tahun telah dilaporkan secara luas dalam beberapa minggu terakhir. Shanghai telah memperlambat produksi di awal bulan, dengan persediaan menumpuk dengan cepat meskipun ada potongan harga akhir Oktober dan insentif akhir tahun yang substansial. Beberapa pekerja untuk Tesla dan pemasok juga terjangkit Covid.
Tesla, yang sebelumnya membantah produksi akan ditangguhkan, mengatakan penutupan itu untuk pemeliharaan tahunan yang direncanakan.
Pekan lalu, saham Tesla turun 18% menjadi 123,15 setelah anjlok 16,1% di minggu sebelumnya. Itu adalah kerugian mingguan terburuk sejak kecelakaan Covid Maret 2020. Saham TSLA berada di level terendah 27 bulan, turun 70% dari puncak November 2021.
Nah, sekian dulu update pasar saham AS pekan ini. Sampai jumpa lagi, Minggu depan!
Sy mau bermain saham