AMD prediksi pendapatan data center naik 60%, saham melejit: ambisi kejar Nvidia memasuki babak baru.
Advanced Micro Devices (AMD) kembali menunjukkan taringnya di tengah persaingan ketat industri kecerdasan buatan. Perusahaan tersebut memperkirakan pendapatan bisnis data center akan melonjak 60% dalam 3–5 tahun, dari US$16 miliar pada 2025.
Pengumuman ini langsung mendorong saham AMD terbang lebih dari 8% pada perdagangan Rabu pagi. Langkah berani ini menegaskan bahwa AMD semakin siap menantang dominasi Nvidia, terutama di pasar GPU AI yang selama dua tahun terakhir mengalami ledakan permintaan.
US$1 Triliun dalam 5 Tahun
CEO AMD Lisa Su menyampaikan dalam Financial Analyst Day di New York bahwa pasar global untuk AI data center mencakup GPU, CPU, networking, hingga rack-scale systems akan membengkak menjadi US$1 triliun dalam lima tahun.
Persaingan tidak lagi sekadar pada GPU tunggal, tetapi pada arsitektur AI end-to-end, dari chip hingga infrastruktur raksasa.
Pertumbuhan Pendapatan Perusahaan: Naik 35% dalam 5 Tahun
CFO AMD Jean Hu memperkirakan pendapatan perusahaan akan meningkat 35% dalam lima tahun, dari US$34 miliar pada 2025.
Mayoritas pertumbuhan tersebut akan datang dari:
- Lini GPU data center.
- Prosesor server.
- Solusi rack-scale seperti Helios.
- Proyek-proyek hyperscale berskala gigawatt.
Perusahaan juga menargetkan margin kotor 55–58% dan margin operasional >35%, menandakan kepercayaan diri tinggi terhadap skala ekonomi AI.
Kontrak Besar: OpenAI dan Oracle Jadi Pendorong Utama
AMD saat ini tengah memasuki fase pertumbuhan baru berkat serangkaian kontrak besar:
1. Kesepakatan 6 gigawatt dengan OpenAI
Mulai berjalan tahun 2026, AMD akan memasok infrastruktur berbasis MI-series untuk menunjang operasi AI generatif skala besar milik OpenAI.
2. Pengiriman 50.000 chip untuk Oracle
Oracle, yang tengah menggenjot ekspansi cloud-AI, akan menjadi pelanggan besar lainnya. Selain itu, AMD menyebut masih ada peluang untuk beberapa proyek gigawatt tambahan, khususnya melalui chip MI450, Helios rack-scale system, serta lini MI500 yang akan datang.
Apakah OpenAI Sanggup Membayar?
Di tengah optimisme, analis mempertanyakan dua hal besar:
- Bagaimana perusahaan akan menyediakan listrik untuk data center skala gigawatt.
- Apakah OpenAI mampu membiayai pembelian chip AMD dalam proyek jangka panja.ng
Lisa Su menjawab tegas:
“Saya tidak akan bertaruh melawan OpenAI. Jika penggunaan AI tumbuh seperti yang kami prediksi, pendanaan akan mengikuti.”
Pernyataan ini menegaskan keyakinan AMD bahwa permintaan AI masih berada pada tahap awal siklus hypergrowth.
Senjata Baru untuk Rebut Pasar Nvidia
AMD kini menggencarkan pengembangan pada lini AI:
- MI450 — GPU generasi lanjut untuk hyperscale AI training.
- Helios — rack-scale platform yang dirancang untuk kluster AI berskala sangat besar.
- MI500 — generasi berikutnya, masih dirahasiakan namun diklaim akan membawa lompatan besar.
Strategi AMD berfokus pada penyediaan alternatif lebih efisien dibanding Nvidia, baik dari sisi performa per watt maupun total cost of ownership (TCO).
Kuasai 50% Pasar CPU Server
Selain GPU, AMD mematok target agresif: menguasai 50% pangsa pasar server CPU, naik dari 40% saat ini. Ini menempatkan Intel dalam posisi defensif, terutama ketika perusahaan tersebut masih bergulat dengan turnaround multiyear.
Kinerja Saham: AMD Lampaui Nvidia
AMD mencatat performa impresif:
- Naik 96% year-to-date (YTD)
- Naik 61% dalam satu tahun
Dibandingkan itu, Nvidia tumbuh:
- 43% YTD
- 32% dalam satu tahun
Ini menandakan bahwa investor mulai melihat AMD sebagai pemain AI yang berpotensi mengejar atau bahkan mengganggu dominasi Nvidia di segmen tertentu. Dengan proyeksi agresif, kontrak besar, dan pipeline produk yang berfokus pada AI skala besar, AMD kini berada di jalur untuk menjadi kekuatan utama dalam lanskap AI global.
Pertanyaannya bukan lagi apakah AMD bisa mengejar Nvidia tetapi seberapa cepat.






