Saham Tesla Inc. melonjak tajam pada awal pekan ini setelah CEO Elon Musk mengonfirmasi bahwa perusahaan telah mulai menguji layanan robotaxi tanpa kehadiran pengawas keselamatan di dalam kendaraan. Kabar tersebut langsung disambut positif oleh pasar, mendorong saham Tesla naik hingga 4,9% dan menyentuh level USD 481,37 per saham, tertinggi dalam hampir satu tahun terakhir.
Lonjakan harga saham ini mencerminkan kembali optimisme investor terhadap masa depan teknologi mengemudi otonom Tesla. Meski sebagian besar pendapatan dan laba Tesla saat ini masih berasal dari penjualan kendaraan listrik, valuasi pasar perusahaan yang mencapai sekitar USD 1,53 triliun banyak ditopang oleh harapan bahwa Tesla akan menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan tanpa sopir dan layanan transportasi berbasis kecerdasan buatan.
Sebelumnya, Tesla telah meluncurkan layanan robotaxi terbatas di Austin, Texas, pada Juni lalu dengan menggunakan Model Y yang dimodifikasi dan dilengkapi sistem Full Self-Driving (FSD). Pada tahap awal, operasional robotaxi tersebut masih dibatasi wilayah tertentu dan melibatkan “safety monitor” yang duduk di kursi penumpang depan. Namun, dalam pernyataannya di platform X, Musk menyebut bahwa pengujian kini telah dilakukan tanpa ada satu pun penumpang di dalam mobil.
Para analis menilai perkembangan ini sebagai sinyal bahwa Tesla membuat kemajuan nyata sesuai dengan panduan manajemen sebelumnya. Senior equity analyst Morningstar, Seth Goldstein, mengatakan bahwa uji coba robotaxi tanpa pengawas sejalan dengan pernyataan perusahaan dalam laporan kinerja kuartal ketiga, dan menjadi alasan utama pasar merespons positif dengan mendorong saham lebih tinggi.
Investor juga berspekulasi bahwa Tesla akan mempercepat pengujian dan memperluas penerapan layanan taksi tanpa sopir menjelang rencana peluncuran Cybercab, model kendaraan otonom yang dijadwalkan meluncur tahun depan. Kendaraan ini digadang-gadang sebagai bagian penting dari strategi Tesla untuk mengembangkan model bisnis baru di luar penjualan mobil listrik konvensional.
Meski demikian, ambisi Tesla di segmen robotaxi masih menghadapi tantangan besar, terutama dari sisi regulasi dan persaingan. Alphabet melalui unit Waymo saat ini masih memimpin pasar robotaxi di Amerika Serikat, dengan lebih dari 2.500 kendaraan otonom yang telah beroperasi secara komersial di sejumlah kota besar dan melayani ratusan ribu perjalanan berbayar setiap pekan.
Kendati persaingan semakin ketat, pasar tampaknya masih memberikan premi kepercayaan kepada Tesla. Setiap perkembangan kecil dalam teknologi mengemudi otonom perusahaan terus menjadi katalis utama pergerakan saham, menegaskan bahwa narasi robotaxi tetap menjadi faktor krusial dalam menilai arah dan valuasi Tesla ke depan.






