Hi #NanoSquad
Weekend time~
Penasaran gak sih, ada kabar apa aja di pasar saham Amerika pekan ini? Langsung aja cus kepo-in di bawah ini!
Pasar Saham
1. Pangkas Inflasi, Biden Lepas 1 Juta Barrel Minyak Per Hari
2. Alibaba Investasi di Strart-up Metaverse, Gimana Sahamnya?
3. Saham Apple Naik 11 Hari Berturut-turut, Congrats!
4. Tesla Umumkan Stock Split, Sahamnya Meroket?
5. Aturan Baru DMA Berlaku di Eropa, Ini Dampaknya untuk Big Tech
1) Pangkas Inflasi, Biden Lepas 1 Juta Barrel Minyak Per Hari
Harga minyak turun nih!
Presiden AS, Joe Biden mengumumkan rencana melepaskan 1 juta barel minyak per hari dari cadangan minyak strategis selama enam bulan untuk memangkas harga gas dan memerangi inflasi AS pada Kamis (31/3).
Merespons pengumuman tersebut, harga minyak mentah AS mengalami penurunan pada hari Kamis. Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent untuk Mei turun 4% diperdagangkan pada 108,89 dollar AS per barrel. Sentimen ini lah yang membuat Wall Street terkoreksi.
2) Alibaba Investasi di Strart-up Metaverse, Gimana Sahamnya?
Yuhu~ Alibaba (BABA) memimpin putaran investasi sebesar $60 juta untuk produsen kacamata augmented reality (AR), Nreal, pada Rabu (30/3). Raksasa teknologi Tiongkok tersebut sedang mencari cara untuk masuk ke metaverse. AR dipandang sebagai teknologi kunci untuk metaverse. Meskipun tidak ada definisi konkret, metaverse sebagian besar berkaitan dengan dunia virtual tempat orang bekerja dan bermain. AR adalah salah satu cara untuk mengaksesnya.
Nreal memiliki banyak investor terkenal seperti Nio Capital, perusahaan modal ventura, Sequoia Capital China, platform video pendek Kuaishou, serta layanan streaming iQiyi. Namun, sentimen ini tidak membuat saham Alibaba melonjak. Pada hari Kamis (31/3), sahamnya turun −0,13 (0,11%).
3) Saham Apple Naik 11 Hari Berturut-turut, Congrats!
Pada hari Rabu (30/3), saham Apple naik untuk hari ke-11 berturut-turut menandai kemenangan beruntun terpanjang di era iPhone.
Saham perusahaan ditutup naik 1,9% pada hari Rabu, menghapus kerugiannya untuk tahun ini sekitar 1,7% dari rekor penutupan pada 3 Januari, ketika kapitalisasi pasar Apple mencapai $3 triliun pada siang hari. Pada hari Selasa (29/3) Apple bernilai sekitar $ 2,9 triliun.
Terakhir kali saham Apple naik setidaknya selama 11 hari berturut-turut yaitu pada tahun 2003, ketika produk perusahaan yang tumbuh paling cepat adalah pemutar musik iPod. IPhone pertama tidak memasuki pasar sampai tahun 2007.
Reli Apple datang bersamaan dengan kenaikan pasar yang lebih luas dan juga investor menjadi lebih optimis tentang negosiasi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Rekan-rekan Big Tech Apple mengelami kenaikan seperti Meta, Amazon, Netflix, dan Alphabet semuanya merangkak naik.
4) Tesla Umumkan Stock Split, Sahamnya Meroket?
Perusahaan teknologi Tesla mengumumkan akan melakukan pecah saham atau stock split 5:1. Rencananya, stock split akan berlaku 31 Agustus nanti. Kabarnya juga, pemecahaan ini dilakukan agar perusahaan dapat membayar dividen saham kepada pemegang saham mereka.
Stock split ini akan menjadi yang kedua kalinya bagi Tesla sejak 2020.
Selain itu, dikabarkan bahwa Tesla menutup operasi pabriknya di Shanghai selama 4 hari karena pembatasan Covid baru di Cina. Sigh…
5) Aturan Baru DMA Berlaku di Eropa, Ini Dampaknya untuk Big Tech
Jadi.. Parlemen Eropa dan negara-negara anggota UE telah mencapai kesepakatan baru tentang Digital Markets Act (DMA) yang menargetkan perusahaan Big Tech. Rencananya, DMA akan memberikan wewenang kepada Komisi untuk melakukan investigasi dan memberikan sanksi atas perilaku yang tidak mematuhi “Gatekeeper”.
Wah, apa itu “Gatekeeper?”
– “Gatekeeper” adalah perusahaan teknologi dengan kapitalisasi pasar setidaknya 75 miliar euro ($83 miliar) atau pendapatan tahunan di dalam UE setidaknya 7,5 miliar euro dalam tiga tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan ini harus memiliki setidaknya 45 juta pengguna bulanan atau 10.000 pengguna bisnis di UE. Google (GOOG), Microsoft (MSFT), Meta-Facebook (FB), Amazon (AMZN), dan Apple (AAPL), dan juga perusahaan kecil seperti Booking.com (BKNG) akan terpengaruh oleh aturan baru ini.
– Perusahaan yang memenuhi syarat sebagai “Gatekeeper ” akan dilarang memberikan preferensi pada layanan mereka sendiri daripada yang lain. Misalnya, Google tidak akan diizinkan untuk bertanya kepada pengguna apakah mereka ingin menyetel browser web Chrome sebagai opsi default.
– Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa perusahaan-perusahaan ini harus memastikan ” interoperabilitas” – kemampuan aplikasi yang berbeda untuk bekerja satu sama lain. Ini bisa berarti iMessage Apple dipaksa untuk bertukar data dengan Facebook Messenger atau WhatsApp Meta, misalnya. Uh oh… Perusahaan tidak akan menyukai bagian ini.
Nah, sekian dulu update pasar saham Amerika pekan ini. Sampai jumpa lagi, minggu depan!
0 comments