Dari iPhone ke Robot Cerdas
Setelah dua dekade mendominasi industri smartphone, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) bersiap melangkah ke babak baru yang berpotensi mengubah dunia: robot humanoid.
Dalam laporan riset terbaru, Morgan Stanley memperkirakan bisnis robotik Apple dapat menghasilkan lebih dari US$133 miliar per tahun pada 2040, menjadikannya salah satu pilar pendapatan masa depan perusahaan setelah era iPhone.
“Dengan memanfaatkan pangsa pasar Apple saat ini dan peluang monetisasi dari produk serta layanan, kami memperkirakan pendapatan Apple dari robotika bisa mencapai US$130 miliar pada 2040, dengan estimasi 9% pangsa pasar global,” tulis analis Morgan Stanley, Erik Woodring, yang dikenal sebagai pengamat industri Apple.
Prediksi ini menunjukkan arah baru bagi raksasa Cupertino yang kini mulai menyusun strategi untuk memasuki pasar robot cerdas, bersamaan dengan tren “AI fisik” yang tengah melanda dunia teknologi.
Dari Pabrik hingga Ruang Tamu
Jika selama ini robot identik dengan pabrik dan gudang logistik, kemajuan teknologi AI generatif dan komputasi miniatur telah membuka peluang bagi robot humanoid untuk masuk ke rumah tangga.
Beberapa pemain besar sudah lebih dulu terjun ke arena ini.
- Nvidia tengah mengembangkan teknologi robotik berbasis Isaac Gr00t dan chip Jetson AGX Thor, yang dijuluki CEO Jensen Huang sebagai fondasi “physical AI” bentuk kecerdasan buatan yang dapat berinteraksi langsung dengan dunia fisik.
- Foxconn, mitra produksi utama Apple dan Nvidia, bahkan berencana menggunakan robot humanoid di pabrik server AI di Houston.
- Amazon telah mengoperasikan lebih dari 1 juta robot di pusat logistik globalnya dan kini mengujicoba robot humanoid Digit dari Agility Robotics untuk otomatisasi penuh di gudang.
- Sementara Tesla tengah mengembangkan Optimus, yang menurut Elon Musk akan menjadi “80% dari valuasi Tesla di masa depan.”
Apple Sudah Siapkan Fondasi Teknologinya
Meski belum resmi mengumumkan lini produk robotik, Apple diyakini sudah menanam fondasi teknologi yang diperlukan selama bertahun-tahun.
Dari proyek mobil otonom yang kini dibatalkan hingga pengembangan sistem AI terintegrasi di perangkat iPhone, iPad, dan Vision Pro, semua komponen utama mulai dari sensor, chip neural, hingga sistem navigasi sudah dimiliki Apple.
Menurut laporan Bloomberg, Apple saat ini mengembangkan lengan robotik “tabletop” dengan layar iPad yang dapat merespons suara dan menatap pengguna saat berbicara.
Morgan Stanley memperkirakan bahwa pada tahun 2040, akan ada 415.000 unit robot humanoid terjual setiap tahun di AS, dengan total kumulatif 1,6 juta unit terpasang di rumah tangga.
Harga rata-rata robot diperkirakan sekitar US$30.000 per unit, dan akan terus menurun seiring efisiensi produksi.
“Apple memiliki dua senjata utama: kas senilai US$130 miliar dan basis pengguna aktif 2,3 miliar perangkat,” tulis laporan Morgan Stanley. “Kombinasi ini bisa menjadikan Apple pemain kunci di era robotik konsumen.”
Teknologi, Kecepatan, dan Harga
Namun, jalan menuju dominasi pasar robot humanoid bukan tanpa rintangan. Tantangan teknis seperti computer vision yang andal, kemampuan robot untuk membedakan manusia, hewan, dan objek rapuh seperti gelas, serta kecepatan gerak yang masih lambat menjadi hambatan utama.
Selain itu, harga jual yang tinggi juga menjadi persoalan besar. Robot humanoid saat ini masih berharga setara mobil bekas kelas menengah (US$25.000–US$35.000). Untuk mencapai adopsi massal, harga perlu turun drastis agar konsumen tidak perlu “mengambil kredit hanya untuk membeli asisten rumah tangga digital.”
Namun, jika Apple mampu memadukan inovasi desain seperti yang dilakukan pada iPhone dan ekosistem perangkat cerdasnya, analis percaya robot Apple dapat menjadi produk revolusioner berikutnya seperti iPhone pada 2007 atau Apple Watch pada 2015.
Persaingan di Era “AI Fisik” Semakin Memanas
Apple bukan satu-satunya yang melihat potensi besar di sektor robotika humanoid. Menurut Nvidia, pasar “physical AI” bisa mencapai nilai multi-triliun dolar dalam dekade mendatang.
Raksasa lain seperti Amazon, Tesla, dan Google DeepMind juga berlomba-lomba untuk menciptakan robot yang bisa beradaptasi dengan lingkungan manusia.
Namun, analis menilai bahwa keunggulan Apple terletak pada ekosistem dan kepercayaan konsumen dua faktor yang bisa membuat robot Apple menjadi produk mass-market pertama di sektor ini.
Dari iPhone ke iBot? Apple Siap Menulis Babak Baru
Meski masih bersifat prediksi, laporan Morgan Stanley menandai transformasi strategis Apple menuju industri robotika konsumen. Jika proyeksi pendapatan US$133 miliar per tahun pada 2040 terwujud, Apple bisa menjadi pemain terbesar di dunia robot humanoid, mengalahkan Amazon dan Tesla di arena baru ini.
Dan jika sejarah berulang, seperti saat iPhone mengubah dunia komunikasi, mungkin dalam 15 tahun ke depan kita akan melihat “Apple iBot” menggantikan peran smartphone di rumah-rumah pintar masa depan.






