Pasar crypto dikenal sangat dinamis. Dalam satu hari, harga aset digital bisa melonjak tinggi atau anjlok tajam hanya karena perubahan sentimen pasar atau berita global. Fluktuasi ekstrem ini membuat banyak investor bertanya-tanya: sebenarnya, apa yang membuat harga crypto bisa berubah begitu cepat?
Untuk memahami hal itu, mari kita bahas mengapa harga crypto bisa naik turun dan faktor-faktor utama yang memengaruhinya.
Mengapa Harga Crypto Bisa Naik Turun?
Harga crypto bisa naik atau turun karena mekanisme pasar yang sepenuhnya ditentukan oleh permintaan dan penawaran (supply and demand) tanpa campur tangan pihak mana pun. Berbeda dengan mata uang tradisional yang dikontrol oleh bank sentral, nilai crypto terbentuk murni dari aktivitas para penggunanya di pasar.
Ketika permintaan terhadap suatu koin meningkat—misalnya karena ada kabar positif, peningkatan adopsi, atau proyek yang berkembang—harga aset tersebut akan naik. Sebaliknya, ketika banyak investor menjual asetnya akibat sentimen negatif, ketidakpastian regulasi, atau aksi ambil untung (profit-taking), maka harga akan turun.
Selain itu, crypto juga sangat dipengaruhi oleh psikologi pasar dan berita global. Faktor seperti cuitan tokoh berpengaruh (misalnya Elon Musk), peluncuran proyek baru, kebijakan pemerintah, hingga kondisi ekonomi dunia dapat memicu perubahan harga secara cepat.
Singkatnya, harga crypto naik turun karena interaksi dinamis antara faktor ekonomi, teknologi, dan psikologis pasar. Inilah yang membuat pasar crypto sangat fluktuatif—berisiko tinggi, tetapi juga berpotensi memberi keuntungan besar bagi investor yang memahami pergerakannya.
Itulah mengapa memahami penyebab naik turunnya harga crypto menjadi langkah penting sebelum kamu mulai berinvestasi. Dengan mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi harga, kamu bisa membaca arah pasar lebih baik, mengelola risiko, dan menentukan waktu beli-jual yang lebih strategis.
Faktor Yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Crypto
Harga aset kripto dikenal sangat fluktuatif—bisa naik tajam dalam waktu singkat, lalu turun drastis beberapa saat kemudian. Pergerakan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari permintaan pasar, sentimen investor, hingga kebijakan regulasi di berbagai negara. Memahami faktor-faktor penyebab naik turunnya harga crypto penting agar investor dapat menyusun strategi investasi dengan lebih bijak dan terukur.
Kegunaan (utility)
Sebuah mata uang menjadi bernilai tentu karena banyak orang yang menggunakannya. Kebutuhan akan hal tersebut membuat orang-orang mau menukar mata uang konvensionalnya dengan koin kripto. Nah, kegunaan aset kripto dalam hal ini adalah sebagai penyimpan kekayaan dan juga alat tukar (di beberapa wilayah).
Harga crypto akan naik apabila aset digital tersebut banyak digunakan. Sebaliknya, jika mata uang tersebut sepi peminat, tentu harganya otomatis ikut turun.
Sebagai contoh, kamu bisa membangun aplikasi keuangan lewat blockchain Ethereum, aplikasi ini disebut dengan DeFi atau Decentralized Finance. Dalam sebuah project, tim pengembang tentu akan membayar biaya operasional kepada pihak-pihak yang membantu jaringan tersebut berjalan (dalam hal ini penambang Ether).
Karena berada di dalam jaringan blockchain Ethereum, tentu penambang tersebut perlu dibayar dengan koin Ether sehingga otomatis permintaan akan Ether meningkat. Hal ini membuat harga aset kripto tersebut meningkat.
Rasa takut dan serakah investor (fear and greed)
Rasa takut dan rasa serakah para investor crypto akan sangat mempengaruhi harga crypto. Oleh sebab itu, dalam analisis sentimen investor, ada yang disebut dengan fear and greed index.
Rasa takut publik akan terlihat ketika harga Bitcoin menurun drastis sehingga banyak orang yang takut rugi dan menjual koinnya. Perilaku investor tersebut menurunkan permintaan pasar dan membuat harga Bitcoin turun.
Apabila harga Bitcoin mulai naik, orang akan menjadi serakah dan segera membeli Bitcoin. Hal ini menyebabkan permintaan BTC naik dan membuat harganya semakin tinggi. Ketika ingin berinvestasi di crypto, kondisi fear and greed ini bisa jadi salah satu indikator analisis dalam rangka mengambil keputusan.
Kapitalisasi pasar (market capitalization)
Kapitalisasi pasar atau market capitalization adalah perkalian total jumlah kripto di pasaran dengan harga crypto saat itu. Umumnya, harga crypto yang memiliki kapitalisasi pasar besar lebih stabil daripada kripto dengan market cap lebih kecil.
Isu terkini yang melibatkan aset kripto
Harga kripto juga akan dipengaruhi ileh isu terkini yang melibatkan aset kripto. Contohnya adalah regulasi terkait dengan legalitas cryptocurrency sebagai alat bayar. Beberapa negara masih melarang ini, sehingga ketika pemerintah merilis hasil kebijakan mereka, harga crypto cenderung akan turun karena banyak investor menjual aset mereka.
Sebaliknya, ketika ada kabar bahwa perusahaan tertentu seperti Tesla menerima pembayaran dengan Bitcoin, maka investor akan membeli kembali aset kripto hingga menyebabkan kenaikan harga.
Pengaruh Tokoh Terkenal
Orang berpengaruh seperti Elon Musk seringkali mempengaruhi perilaku investor secara signifikan. Elon Musk adalah CEO Tesla sekaligus salah satu orang terkaya di dunia. Ia percaya pada sistem cryptocurrency dan banyak berinvestasi di aset digital tersebut. Ia juga sering membicarakan cryptocurrency di dalam akun sosial medianya. Nah, pendapat Elon tentang crypto ini biasanya akan mempengaruhi harga. Contohnya, Elon pernah memposting foto Shiba Inu di Twitternya. Setelah itu, harga koin Dogecoin (berlambang Shiba Inu) langsung naik signifikan.
Pergerakan aset pendukung (khusus stablecoin)
Stablecoin adalah salah satu jenis aset kripto yang mewakili aset lainnya seperti rupiah atau dollar AS. Nah, penyebab naik turunnya harga stablecoin adalah aset yang diwakilinya. Contohnya, Tether atau USDT adalah token yang mewakili harga Dolar AS. Harga 1 USDT setara dengan 1 Dolar AS. Jadi, harga USDT terhadap rupiah akan fluktuatif mengikuti perbedaan harga rupiah dengan dollar.
Bagaimana Investor Menghadapi Fluktuasi Harga Crypto?
nvestor bisa menghadapi fluktuasi harga crypto dengan strategi manajemen risiko yang baik. Gunakan dana dingin, diversifikasi portofolio, dan tetap disiplin pada rencana investasi. Hindari keputusan emosional saat harga naik atau turun drastis, dan fokus pada riset jangka panjang terhadap aset yang memiliki fundamental kuat.
Apakah Harga Crypto Bisa Diprediksi?
Harga crypto tidak bisa diprediksi secara pasti karena dipengaruhi banyak faktor seperti permintaan pasar, sentimen investor, dan berita global. Namun, investor dapat menggunakan analisis teknikal, fundamental, dan sentimen untuk memperkirakan arah tren harga sehingga keputusan investasi bisa lebih terukur. Baca di Cara Prediksi Harga Crypto yang Akan Naik
Jadi, itulah beberapa penyebab naik turun harga crypto. Informasi ini penting kamu ketahui agar bisa menyusun strategi investasi dengan matang. Kalau kamu ingin mulai investasi kripto, kamu bisa mengunduh aplikasi Nanovest di IoS maupun Android. Nanovest menawarkan lebih dari 150 aset kripto yang bisa kamu beli dengan modal mulai dari Rp5.000!