CFTC Setujui Perdagangan Kripto Spot di Bursa Berjangka Federal: Babak Baru Regulasi Aset Digital di Amerika Serikat
Regulasi aset digital di Amerika Serikat mencapai tonggak penting setelah Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) resmi memberikan izin bagi produk kripto spot untuk diperdagangkan di bursa berjangka federal. Langkah ini dipandang sebagai perubahan besar dalam pendekatan regulator AS terhadap industri kripto, sekaligus membuka jalan bagi ekosistem yang lebih terstruktur dan aman bagi investor.
Keputusan tersebut diumumkan oleh Penjabat Ketua CFTC, Caroline Pham, yang menjelaskan bahwa persetujuan ini merupakan tindak lanjut dari arahan kebijakan Presiden Donald Trump. Prosesnya melibatkan kolaborasi dengan berbagai lembaga kunci, termasuk Kelompok Kerja Presiden untuk Pasar Aset Digital, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), serta inisiatif internal CFTC bertajuk “Crypto Sprint” yang fokus mengevaluasi kebutuhan regulasi di sektor kripto.
Pham menekankan bahwa untuk pertama kalinya, perdagangan aset kripto spot kini dapat berlangsung di bursa yang telah teregulasi ketat dan diakui sebagai standar emas di pasar Amerika selama hampir seratus tahun. Menurutnya, hal ini memberikan tingkat perlindungan konsumen dan integritas pasar yang jauh lebih kuat dibandingkan platform tidak teregulasi, sebuah aspek yang selama ini menjadi perhatian utama dalam industri kripto.
Perubahan kepemimpinan juga menjadi bagian penting dalam dinamika baru ini. Pham, yang menjabat sejak awal masa pemerintahan Trump, diperkirakan akan mengundurkan diri setelah Senat AS menyetujui penggantinya. Kandidat yang diajukan adalah Michael Selig, seorang pejabat senior SEC yang dinominasikan langsung untuk memimpin CFTC. Pemungutan suara terhadap Selig diperkirakan berlangsung dalam waktu dekat setelah melewati proses komite.
Di sisi industri, bursa derivatif Bitnomial diprediksi menjadi salah satu yang pertama memanfaatkan persetujuan ini. Bursa tersebut telah memperoleh lisensi sebagai Designated Contract Market, kategori yang memungkinkan mereka menawarkan produk berbasis kontrak secara langsung di bawah pengawasan CFTC, serupa dengan lisensi yang dimiliki Coinbase sejak 2020.
Meski begitu, beberapa tantangan masih menunggu. Empat kursi komisaris CFTC saat ini kosong, dan pemerintah belum mengumumkan kandidat pengisi posisi tersebut. Selain itu, Senat sedang menunggu pembahasan lanjutan terkait RUU struktur pasar aset digital, yang nantinya akan mendefinisikan batasan dan pembagian wewenang antara CFTC dan SEC dalam mengawasi cryptocurrency.
Jika disahkan, kerangka regulasi baru tersebut berpotensi memperkuat peran CFTC sebagai otoritas utama dalam pengawasan aset digital di Amerika Serikat — sebuah perkembangan yang dapat memberikan dampak besar bagi stabilitas, adopsi, dan kredibilitas pasar kripto global.






