Harga Bitcoin kembali mengalami tekanan setelah turun ke bawah level US$86.000 pada awal pekan ini. Pelemahan tersebut mencerminkan kondisi pasar yang masih belum stabil, di mana terjadi ketidakseimbangan likuiditas antara pelaku pasar kecil dan pemegang aset berskala besar. Di satu sisi, investor ritel terus memanfaatkan penurunan harga untuk melakukan pembelian, namun di sisi lain investor besar justru memanfaatkan momentum ini untuk melepas kepemilikan mereka.
Data pasar menunjukkan bahwa dompet Bitcoin milik investor ritel dan menengah secara kumulatif mencatatkan aksi beli senilai sekitar US$474 juta. Aktivitas ini menandakan keyakinan bahwa harga Bitcoin saat ini sudah cukup menarik untuk akumulasi. Namun, tekanan jual dari investor besar jauh lebih dominan, dengan total penjualan mencapai sekitar US$2,78 miliar dalam periode yang sama. Perbedaan skala ini membuat dorongan beli dari ritel belum mampu menahan penurunan harga.
Kondisi tersebut menciptakan ketimpangan likuiditas di pasar. Investor dengan modal kecil cenderung melihat harga di bawah US$100.000 sebagai peluang diskon, sementara pemegang besar justru menganggap area tersebut sebagai kesempatan untuk mengurangi eksposur risiko. Akibatnya, tekanan ke bawah pada harga Bitcoin masih tetap terjaga meskipun minat beli ritel cukup aktif.
Dari sisi on-chain, tekanan pasar juga terlihat pada perilaku pemegang jangka pendek. Bitcoin yang dipegang kurang dari 155 hari saat ini rata-rata dijual dalam kondisi rugi. Situasi ini sering dikaitkan dengan fase kapitulasi, yaitu periode ketika pelaku pasar melepas aset karena tekanan psikologis dan ketidakpastian. Meski demikian, fase kapitulasi tidak selalu langsung diikuti oleh pembalikan tren. Secara historis, pemulihan yang lebih sehat baru terjadi ketika tekanan jual mulai mereda dan permintaan mampu menyerap suplai secara konsisten.
Analisis teknikal turut memperkuat gambaran kehati-hatian. Struktur harga Bitcoin dalam jangka pendek menunjukkan pelemahan setelah gagal mempertahankan tren naik sebelumnya. Jika tekanan jual berlanjut, Bitcoin berpotensi menguji area support di kisaran US$83.800. Bahkan, skenario koreksi yang lebih dalam menuju level terendah kuartalan di sekitar US$80.600 masih terbuka.
Bagi investor, kondisi ini menegaskan pentingnya pendekatan yang disiplin dan terukur. Volatilitas jangka pendek masih tinggi, sementara konfirmasi pembalikan tren belum sepenuhnya terbentuk. Mengelola risiko, memahami dinamika pasar, dan tidak terburu-buru mengambil keputusan menjadi kunci dalam menghadapi fase pasar seperti saat ini. Dengan pemahaman yang tepat, investor dapat lebih siap menyikapi peluang dan risiko di tengah pergerakan Bitcoin yang masih fluktuatif.






