Apa Itu Yield on Cost (YOC)?
Yield on Cost (YOC): Pengertian, Perhitungan, dan Pentingnya dalam Investasi
Pengertian Yield on Cost (YOC)
Yield on Cost (YOC) adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian dividen berdasarkan harga awal pembelian suatu investasi. YOC sering digunakan oleh investor jangka panjang dalam saham dividen untuk menilai efektivitas investasi mereka seiring waktu.
Berbeda dengan Dividend Yield, yang dihitung berdasarkan harga pasar saham saat ini, YOC didasarkan pada biaya awal investasi. Ini berarti bahwa jika dividen suatu saham meningkat dari waktu ke waktu, maka YOC investor juga akan meningkat, yang mencerminkan keuntungan dari strategi buy and hold.
Rumus Yield on Cost
Formula dasar untuk menghitung Yield on Cost (YOC) adalah:
YOC: Dividen Tahun perSaham / Harga Awal Pembelian perSaham x 100%
Contoh Perhitungan: Seorang investor membeli saham XYZ dengan harga $50 per saham, dan saham tersebut membayar dividen tahunan sebesar $2 per saham. Maka YOC awalnya adalah:
YOC: 2 / 50 x 100% = 4%
Jika setelah beberapa tahun perusahaan meningkatkan dividen menjadi $3 per saham, sementara harga saham naik menjadi $70, maka YOC investor menjadi:
YOC: 3 / 50 x 100% = 6%
Meskipun Dividend Yield berdasarkan harga pasar saat ini adalah:
Dividend Yiedl = 3/ 70 x 100% = 4,29%
YOC investor tetap lebih tinggi karena dihitung berdasarkan harga awal pembelian.
Mengapa Yield on Cost Penting?
Yield on Cost menjadi indikator kunci dalam strategi investasi dividen jangka panjang. Berikut beberapa alasan mengapa YOC sangat penting:
Mengukur Kinerja Investasi Jangka Panjang
- Dengan membandingkan YOC awal dengan yang diperoleh seiring waktu, investor dapat menilai pertumbuhan dividen dan efektivitas strategi investasinya.
- Jika sebuah perusahaan memiliki kebijakan dividend growth, maka dividen per sahamnya akan meningkat setiap tahun, yang berarti YOC investor juga akan meningkat.
- Sementara Dividend Yield menunjukkan pengembalian saat ini berdasarkan harga pasar, YOC menunjukkan pengembalian berdasarkan harga investasi awal, memberikan wawasan tentang compounding effect dividen.
- Jika YOC meningkat dari waktu ke waktu, ini bisa menjadi sinyal bagi investor untuk menambah kepemilikan saham di perusahaan tersebut.
- Jika perusahaan terus meningkatkan pembayaran dividen, YOC investor akan meningkat.
- Jika investor memilih untuk membeli lebih banyak saham dengan dividen yang diperoleh, maka jumlah dividen total yang diterima akan bertambah.
- Semakin lama investor memegang saham yang terus meningkatkan dividennya, semakin tinggi YOC yang dapat dicapai.
- Jika perusahaan menghadapi kesulitan ekonomi atau menurunkan dividen, YOC bisa tetap stagnan atau bahkan menurun.
- Pilih perusahaan yang memiliki riwayat kenaikan dividen setiap tahun, seperti Coca-Cola (KO), Johnson & Johnson (JNJ), dan Procter & Gamble (PG).
- Jika perusahaan terus meningkatkan dividennya, YOC akan bertumbuh lebih tinggi seiring waktu.
- Dengan menggunakan dividen untuk membeli lebih banyak saham, investor dapat mempercepat pertumbuhan YOC mereka.
- Jika YOC stagnan atau menurun, investor dapat mengevaluasi apakah masih layak memegang saham tersebut atau mencari peluang lain.
Menunjukkan Keuntungan dari Saham Dividen yang Bertumbuh
Memberikan Perspektif Berbeda dari Dividend Yield
Menjadi Indikator Keputusan Investasi Tambahan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi YOC
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Yield on Cost antara lain:
1. Kenaikan Dividen
2. Reinvestasi Dividend
3. Waktu Investasi
4. Kondisi Ekonomi dan Kinerja Perusahaan
Kelebihan dan Kekurangan Yield on Cost
Kelebihan:
Menunjukkan keberhasilan strategi investasi jangka panjang – Investor dapat melihat apakah investasi mereka berhasil dalam jangka panjang berdasarkan peningkatan dividen.
Memudahkan perhitungan pasif income di masa depan – Investor dapat memperkirakan berapa banyak pendapatan pasif yang akan diterima berdasarkan harga awal pembelian.
Mengurangi pengaruh volatilitas pasar – Karena YOC tidak dipengaruhi oleh harga saham saat ini, investor lebih fokus pada pertumbuhan dividen daripada fluktuasi harga saham.
Kekurangan:
Tidak memperhitungkan peluang investasi baru – Jika saham mengalami stagnasi tetapi memiliki YOC tinggi, investor mungkin melewatkan peluang investasi lain yang lebih menguntungkan.
Tidak relevan untuk perdagangan jangka pendek – YOC lebih bermanfaat bagi investor jangka panjang, sementara trader yang fokus pada pergerakan harga saham tidak terlalu memperhatikannya.
Bagaimana Menggunakan Yield on Cost dalam Strategi Investasi?
Investor dapat menggunakan YOC sebagai bagian dari strategi investasi mereka dengan beberapa cara:
1. Mencari Saham dengan Dividend Growth yang Konsisten
2. Menahan Saham untuk Jangka Panjang
3. Reinvestasi Dividend
4. Menggunakan YOC sebagai Indikator Evaluasi
Yield on Cost (YOC) adalah indikator penting bagi investor dividen jangka panjang yang mengukur pengembalian dividen berdasarkan harga pembelian awal. YOC membantu investor memahami bagaimana investasi mereka berkembang dari waktu ke waktu dan menilai efektivitas strategi buy and hold.
Meskipun memiliki kelebihan seperti memberikan wawasan tentang pertumbuhan dividen dan mengurangi pengaruh volatilitas pasar, YOC juga memiliki keterbatasan, terutama dalam konteks investasi yang lebih aktif.
Dengan memahami konsep YOC dan bagaimana menggunakannya dalam strategi investasi, investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam membangun portofolio yang menghasilkan pendapatan pasif jangka panjang.
0 comments