Jul 3, 2024

Token Burn

Apa itu Token Burn

Token Burn atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan pembakaran token adalah proses penghapusan sejumlah token dari peredaran secara permanen. 

Proses pembakaran token dilakukan dengan mengirimkan token ke alamat dompet yang tidak dapat diakses, sehingga token tersebut tidak dapat digunakan kembali dan dihilangkan dari peredaran.

Alamat dompet burning tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memiliki kunci privat. Akibatnya, token yang dikirim tidak dapat diakses dan setelah melalui proses burning, maka token tidak dapat digunakan kembali dan akan hilang permanen.

Tujuan Token Burn

Token Burn dilakukan oleh tim pengembang aset kripto untuk mengontrol suplai token dan mencapai tujuan tertentu. Berikut beberapa tujuan dari token burn.

  1. Meningkatkan Nilai Token

Pembakaran dilakukan dengan mengurangi suplai token yang beredar, sehingga dalam pelaksanaannya, dapat menciptakan permintaan yang lebih besar daripada pasokan yang tersedia.

Hal Ini dapat menjaga nilai dan kelangkaan token kripto sehingga menyebabkan kenaikan harga token karena ketersediaan yang semakin berkurang. 

  1. Memperlambat Inflasi Token

Token Burn dinilai efektif dalam mengurangi laju inflasi suatu token dengan menghapus sebagian dari pasokan yang ada. Dengan demikian, upaya tersebut dapat membantu menjaga nilai aset digital tersebut dari efek inflasi yang berlebihan.

  1. Meningkatkan Permintaan Token

Dengan mengurangi peredaran token yang ada, token burn dapat menciptakan persepsi bahwa token tersebut menjadi lebih langka dan bernilai. Hal ini dapat mendorong para investor dan pengguna untuk meningkatkan permintaan terhadap token tersebut karena token yang tersisa menjadi lebih berharga.

Cara Kerja Token Burn

Proses Token Burn dapat dilakukan melalui berbagai mekanisme, tetapi secara umum, token burn dapat dilakukan dengan mengirim token ke alamat yang tidak dapat diakses atau “membakar” token tersebut secara permanen. 

Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan kontrak pintar dalam jaringan blockchain yang mengatur suplai token. Berikut penjelasan secara sederhana yang dapat kamu pahami. 

  • Pemegang aset kripto menggunakan fungsi “burn” pada platform dan menyatakan keinginannya untuk membakar sejumlah koin yang ditentukan.
  • Smart contract akan melakukan verifikasi terhadap pemegang aset tersebut, memastikan bahwa mereka memiliki jumlah token yang mencukupi sesuai dengan nominal yang disebutkan dan bahwa jumlah koin yang dimaksud valid. Proses pembakaran hanya memperbolehkan angka positif.
  • Jika pemegang aset tidak memiliki jumlah token yang mencukupi atau jika jumlah token yang disebutkan tidak valid, proses burning tidak akan dilanjutkan.
  • Apabila pemegang aset memiliki jumlah token yang memadai, token tersebut akan secara otomatis dikurangi dari wallet mereka. Total pasokan token akan diperbarui, menandakan bahwa token-token tersebut telah di-burn secara permanen.

Jadi, dapat kamu ketahui jika token burn menjadi salah satu strategi yang efektif dalam mengelola suplai dan nilai suatu token kripto. Dengan mengurangi pasokan yang ada, upaya tersebut dapat menciptakan kondisi yang mendukung kenaikan nilai, memperlambat laju inflasi, dan meningkatkan permintaan. 

Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi dalam dunia kripto, kamu dapat menggunakan Nanovest untuk memulai perjalanan investasi aset digital. Dengan mulai dari Rp5.000 saja, kamu dapat mengakses berbagai macam koin dan token yang tersedia di Nanovest. 

Ayo download aplikasi Nanovest di Play Store atau App Store sekarang dan mulailah investasi kamu dengan mudah dan #AmanSamaNano

 

Token Burn
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya